Abstract: Polygamous marriage has been practicing in various society and nation in this world. It is almost without suing and oposition at least to end of century XIX. But in the beginning of century XX, voices having side rejection and oposition to polygamy starts heard, especially from various woman movements. Later, polygyny has been limited with several conditions as we found on the Marriage Act 1/1974. This legal requirement, basically as a compromise attitude between gender actifist in one side and tradisionalist or fundamentalist ulama on the other side. So, it is not surprising if nowdays, polygamy still debateable.
Published by | Institut Agama Islam Negeri Pekalongan |
Journal Name | MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender |
Contact Phone | - |
Contact Name | - |
Contact Email | - |
Location | Kota pekalongan, Jawa tengah INDONESIA |
Website | Muwazah| http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah| |
ISSN | ISSN : 20858353, EISSN : 25025368, DOI : -, |
Core Subject | |
Meta Subject | |
Meta Desc | Muwazah adalah jurnal kajian gender dengan ISSN Print: 2085-8353; Online: 2502-5368 yang diterbitkan oleh Pusat Studi Gender (PSG) IAIN Pekalongan. Kata Muwazah berasal dari bahasa Arab yaitu (??????) yang memiliki arti kesetaraan. Jurnal ini fokus pada isu-isu aktual dan kontemporer yang berkaitan dengan kajian gender lokalitas dalam berbagai perspektif. Redaksi mengundang para ilmuwan, sarjana, professional, praktisi dan peneliti dalam berbagai disiplin ilmu yang konsern terhadap kajian gender berupa analisis, aplikasi teori, hasil penelitian, terjemahan, resensi buku, literature review untuk mempublikasikan hasil karya ilmiahnya setelah melalui mekanisme seleksi naskah, telaah mitra bebestari, dan proses penyuntingan. Jurnal ini terbit setahun dua kali setiap bulan Juni dan Desember. |
Penulis | Trigiyatno, Ali |
Publisher Article | IAIN Pekalongan |
Subtitle Article | MUWAZAH Vol 3 No 1: Juni 2011 |
Scholar Google | http://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&… |
View Article | http://e-journal.iainpekalonga… |
DOI | http://download.garuda.ristekdikti.… |
DOI Number | Full PDF (871.596 KB) |
Download Article [1] | http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/in… |
Download Article [2] | http://download.garuda.ristekdikti.go.id… |
Informasi yang terkait dengan PEREMPUAN DAN POLIGAMI DI INDONESIA ( Memotret Sejarah Gerakan Perempuan Dalam Menentang Poligami )
Perempuan Perempuan-Perempuan Liar Jurnal Perempuan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Perempuan Histeris Perempuan-Perempuan Putih Pemotongan kelamin perempuan Yesus menyembuhkan anak perempuan seorang perempuan Kanaan Perempuan dalam Pasungan Kondom perempuan Perempuan Bicara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Hak suara perempuan di Swiss Seksualitas perempuan Satuan Perlindungan Perempuan Peturasan perempuan Pawai Perempuan 2017 Perempuan yang Dihapus Namanya Kongres Perempuan Indonesia Perempuan, Isteri & .....? Tuyul Perempuan Peremp…
uan Berkalung Sorban Hari Perempuan Internasional Napas Perempuan Perempuan Bergairah Daftar ketua menteri India perempuan Pengakuan Seorang Perempuan Perempuan Kedua Perempuan, Kehidupan, Kebebasan Perempuan Pembawa Berkah Godaan Siluman Perempuan Hak perempuan di Arab Saudi Hak perempuan Yesus menyembuhkan seorang perempuan pada hari Sabat Perasaan Perempuan Daftar botanis perempuan Anak perempuan dari Sunem Perempuan di Rumah Angker Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Daftar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Pengantin perempuan Daftar grup vokal perempuan Korea Selatan Wajah Tiga Perempuan Kesehatan perempuan Bila Hati Perempuan Menjerit Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan Perempuan Punya Cerita Perempuan dalam militer Perempuan Samaria di sumur Yakub Stardust Award for Superstar of Tomorrow – Perempuan Misteri dari Gunung Merapi III: Perempuan Berambut Api Yesus dan perempuan yang berzina Daftar tokoh perempuan Kalimantan Timur Kekerasan terhadap perempuan Zee Cine Award untuk Pemeran Terbaik – Perempuan Hak suara perempuan di Selandia Baru Dampak pandemi Covid-19 terhadap pendidikan perempuan Kementerian Perempuan Se