Cerita ini terjadi setelah YesusKristus mendarat kembali di Kapernaum sesudah berlayar menyeberangi Danau Tiberias dari daerah orang Gerasa/Gadara dimana Ia membuat mukjizatmengusir roh jahat. Saat tiba (dan memanggil Matius untuk menjadi murid-Nya serta bersoal jawab dengan orang Farisi, menurut Injil Matius), Yairus, seorang pemimpin rumah ibadah di Kapernaum menemui Yesus, memohon agar Ia mau menyembuhkan putrinya yang berusia 12 tahun yang sedang sakit berat menjelang kematian. Di tengah perjalanan menuju rumah Yairus, terjadilah mujizat penyembuhan seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun itu.
Dalam tiga kitab Injil pada bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen, peristiwa ini dicatat dalam kombinasi dengan mujizat Yesus membangkitkan putri Yairus dari kematian. Anak perempuan itu berusia 12 tahun, sementara perempuan yang mengalami pendarahan itu sudah menderita penyakitnya selama 12 tahun. Perempuan itu dalam bahasa Yunani aslinya disebut sebagai haemorrhoissa (ἡ αἱμοῤῥοοῦσα, "perempuan penderita pendarahan"). Tidak diketahui jelas penyakitnya dalam diagnosis kedokteran modern (dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "issue of blood" pada Versi Raja James dan "flux of blood" pada Alkitab Wycliffe dan versi-versi lainnya).
Perbandingan kisah dari tiga Injil
Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan
20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. (21) Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. (26) Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. (27) Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. (28) Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (29) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
43 Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. (44) Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" (31) Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" (32) Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. (33) Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. (34) Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
45 Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." (46) Tetapi Yesus berkata: "Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku." (47) Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. (48) Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Injil Matius dan Injil Lukas mencatat dengan cermat mengenai "jumbai jubah" (Injil Markus hanya menyebut "jubah") menggunakan kata Yunani yang juga muncul dalam Injil Markuspasal 6, κράσπεδον (kraspedon).[5] Menurut Catholic Encyclopedia, kaum Farisi (salah satu sekte dalam periode Bait Allah kedua) yang menjadi cikal bakal Yudaisme Rabbinik modern, mempunyai kebiasaan untuk memakai jumbai jubah yang sangat panjang (Matius 23:5), dalam rangka melaksanakan perintah mengenai Tzitzit (çîçîth). Karena otoritas Farisi, orang-orang memandang jumbai itu mempunyai kualitas mistis.[6] Sebagai seorang Israel yang menuruti hukum Taurat,[7]YesusKristus juga mengenakan tzitzit. Frasa bahasa Yunaninya adalah: "τοῦ κρασπέδου τοῦ ἱματίου αὐτοῦ" (tou kraspedou tou himatiou autou; 'jumbai jubah-Nya'). Setelah kejadian itu, orang-orang sakit lainnya di Genesaret, seperti dicatat pada Matius 14:36 dan Markus 6:56 "memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh."[8]
Di bagian lain, Yesus menegur orang-orang munafik yang sengaja mengenakan "jumbai yang panjang" supaya "dilihat orang".[9] Mereka membuat tzitzit ini lebih panjang dari yang sepantasnya, sehingga mereka tampak mengenakan "jubah panjang".[10]
Gambar
Kisah penyembuhan perempuan yang mengalami pendarahan ini sering menjadi tema seni Kristen, termasuk sebuah lukisan karya Paolo Veronese:
Curación de la hemorroísa, karya Veronés (ca. 1570).