Dalam pengobatan Barat, histeria dianggap umum dan kronis pada wanita. American Psychiatric Association mengeluarkan istilah histeria pada tahun 1952. Meskipun dikategorikan sebagai penyakit, gejala histeria identik dengan seksualitas wanita normal.[2] Dalam kasus-kasus ekstrem, wanita mungkin terpaksa memasuki rumah sakit jiwa atau menjalani bedah histerektomi.[3]
Pembebasan dan penolakan diagnosis
Selama awal abad ke-20, sejumlah wanita yang didiagnosis mengalami histeria wanita menurun tajam. Penurunan ini telah dikaitkan dengan banyak faktor. Beberapa penulis medis mengklaim bahwa penurunan itu karena adanya pemahaman yang lebih besar tentang psikologi di balik gangguan konversi seperti histeria.[5]
Dengan banyaknya gejala yang mungkin terjadi, secara historis histeria dianggap sebagai diagnosis umum dimana penyakit yang tidak teridentifikasi dapat ditentukan.[6] Ketika teknik diagnostik meningkat, jumlah kasus meragukan yang mungkin dikaitkan dengan histeria menurun. Misalnya, sebelum pengenalan elektroensefalografi, epilepsi sering disamakan dengan histeria.[7]
Sigmund Freud mengklaim bahwa histeria bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan fisi, tetapi penderitaan emosional dan internal yang memengaruhi laki-laki dan perempuan, karena disebabkan oleh trauma waktu lampau yang menyebabkan para korban tidak dapat menikmati seks secara normal.[8][9] Hal ini nantinya akan mengarah pada pengembangan Freud dari Kompleks Oedipus, yang mengartikan femininitas sebagai kegagalan, atau kurangnya maskulinitas.[9] Meskipun studi-studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa pria juga cenderung menderita histeria, termasuk Freud sendiri,[10] dengan berjalannya waktu, kondisi ini terutama terkait dengan masalah femininitas hanya terjadi pada wanita. Banyak kasus yang sebelumnya disebut sebagai histeria, direklasifikasi oleh Freud sebagai neurosiskecemasan.[11]
^Micale MS (September 1993). "On the "disappearance" of hysteria. A study in the clinical deconstruction of a diagnosis". Isis; an International Review Devoted to the History of Science and Its Cultural Influences. 84 (3): 496–526. doi:10.1086/356549. PMID8282518.
^Micale MS (September 1993). "On the "disappearance" of hysteria. A study in the clinical deconstruction of a diagnosis". Isis; an International Review Devoted to the History of Science and Its Cultural Influences. 84 (3): 496–526. doi:10.1086/356549. PMID8282518.