Tonotwiyat (Hutan Perempuan) |
---|
Sutradara | Yulika Anastasia Indrawati |
---|
Produser | Yulika Anastasia Indrawati |
---|
Penyunting | Mbak Ika |
---|
Perusahaan produksi | Imaji Papua |
---|
Tanggal rilis | 24 Juni 2019 |
---|
Durasi | 92 menit |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Bahasa | Enggros |
---|
Tonotwiyat (Hutan Perempuan) adalah sebuah film dokumenter Indonesia tahun 2019 yang disutradarai dan diproduseri oleh Yulika Anastasia Indrawati. Film ini menggambarkan tentang sebuah hutan yang boleh digunakan untuk kaum perempuan saja.
Sinopsis
Ada sebuah hutan bakau di Kampung Enggros, Jayapura, Papua yang dikhususkan bagi kaum hawa saja. Ini disebabkan karena para laki-laki suka mencari kayu di hutan dan para perempuan suka mencari kerang sambil bertelanjang supaya bisa mudah bergerak di air. Kaum adam hanya boleh masuk ke hutan ketika sudah tidak ada lagi perempuan di hutan itu. Penduduk setempat pun menyebut hutan ini Tonotwiyat; gabungan antara Tonot, yang berarti hutan, dan Wiyat, yang berarti mengajak perempuan lain untuk mencari bia (kerang).[1][2]
Penghargaan
Pada 2019, film ini meraih penghargaan untuk Indonesia Feature-Length Documentary di Festival Film Dokumenter Jogja[3] dan mendapat nominasi untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia.[4]
Referensi
- ^ Ago, Alqifin #indonesia • 3 Years (2018-04-22). "Tonotwiyat, Kisah Hutan Perempuan di Papua". Steemit (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-13.
- ^ "Hutan Perempuan, Pelestarian Ekosistem Bakau oleh Perempuan Enggros (Bagian I) | Econusa". www.econusa.id. Diakses tanggal 2021-06-13.
- ^ Nindias, Ajeng (2019-12-09). "Penutupan FFD 2019: Catatan Pemenang dan Mereka yang Diapresiasi Khusus". Infoscreening (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-13.
- ^ Asih, Ratnaning (2019-11-12). Nurul, Meiristica, ed. "Nominasi FFI 2019 Diumumkan, Simak Daftar Lengkapnya". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-06-13.
Pranala luar
Trailer resmi