20 Oktober1954 (Sebagai Perguran Tinggi Pendidikan Guru [PTPG]) 25 November1958 (diintegrasikan dengan Universitas Padjajaran menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UNPAD) 1 Mei1963 (berpisah dengan UNPAD dan kemudian berdiri sendiri menjadi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Bandung [IKIP Bandung]) 7 Oktober1999 (berubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia)[1]
UPI adalah perguruan tinggi yang menganut sistem multikampus[7] yaitu dengan 6 kampus yang tersebar di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten. Kampus utama UPI berlokasi di Jalan Setiabudhi 229, Bandung. Sedangkan kampus lainnya berlokasi di Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang.
Villa Isola Pada tahun 1933 (1927) Villa Isola 1937 tampak di udara
Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan PengajaranMr. Muhammad Yamin. Salah seorang tokoh pendirinya adalah Prof. Sutan Adam Bachtiar. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.[8]
Gedung utama UPI bermula dari puing sebuah villa yang bernama Villa Isola, merupakan gedung bekas peninggalan masa sebelum Perang Dunia II. (Pada masa perjuangan melawan penjajah, gedung ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan). Puing puing itu dibangun kembali dan kemudian menjelma menjadi sebuah gedung bernama Bumi Siliwangi yang megah dengan gaya arsitekturnya yang asli.[8]
Di sinilah untuk pertama kalinya para pemuda mendapat gemblengan pendidikan guru pada tingkat universitas, sebagai realisasi Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 35742 tanggal 1 September 1954 tentang pendirian PTPG/Perguruan Tinggi Pendidikan Guru).[8]
Pada mulanya PTPG dipimpin oleh seorang Dekan yang membawahi beberapa jurusan dan atau balai, yakni:
Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan Jasmani;
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
Sejarah Budaya;
Pasti Alam;
Ekonomi dan Hukum Negara; dan
Balai Penelitian Pendidikan.
Sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No. 40718/S pada waktu itu, yang menyatakan bahwa PTPG dapat berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi atau perguruan tinggi dalam universitas, maka seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran (UNPAD), pada tanggal 25 November 1958 PTPG diintegrasikan menjadi fakultas utama Universitas Padjadjaran dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).[8]
Untuk memantapkan sistem pengadaan tenaga guru dan tenaga kependidikan, berbagai kursus yang ada pada waktu itu, yaitu pendidikan guru B I dan B II, diintegrasikan ke dalam FKIP melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 1961. Selanjutnya FKIP berkembang menjadi FKIP A dan FKIP B. Pada saat yang sama, berdiri pula Institut PendidikanGuru (IPG), yang mengakibatkan adanya dualisme dalam lembaga pendidikan guru. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, pada tanggal 1 Mei 1963 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1 tahun 1963, yang melebur FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai satu satunya lembaga pendidikan guru tingkat universitas. FKIP A/FKIP B dan IPG yang ada di Bandung akhirnya menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (IKIP Bandung).[8]
Villa Isola Sekarang
IKIP Bandung saat itu telah memiliki lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Ilmu Teknik. Kebutuhan akan tenaga guru kian mendesak, demikian pula tumbuhnya hasrat untuk meningkatkan dan memeratakan kemampuan para guru. Hal ini mendorong IKIP Bandung membuka ekstension, antara tahun 1967 1970 IKIP Bandung membuka ekstension di hampir seluruh kabupaten di Jawa Barat.
Peranan IKIP Bandung di tingkat nasional semakin menonjol, setelah pemerintah menetapkan bahwa IKIP Bandung menjadi IKIP Pembina yang diserahi tugas membina beberapa IKIP di luar Pulau Jawa, yaitu IKIP Bandung Cabang Banda Aceh, Palembang, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Sesuai dengan kebijaksanaan Departemen P dan K, pada awal tahun 1970 an, secara bertahap ekstension tersebut ditutup dan cabang cabang IKIP di daerah menjadi fakultas di lingkungan universitas di daerah masing masing.
Untuk meningkatkan mutu tenaga pengajar, pada tahun 1970 IKIP Bandung membuka program Pos Doktoral melalui pembentukan Lembaga Pendidikan Pos Doktoral (LPPD) PPS yang mengelola Program S2 dan S3. Pada tahun 1976 LPPD diubah namanya menjadi Sekolah Pasca Sarjana, pada tahun 1981 berubah menjadi Fakultas Pasca Sarjana dan tahun 1991 menjadi Program Pascasarjana (PPS) dan berubah lagi menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs) pada tahun 2000.
Penataan program pendidikan tinggi yang dilakukan oleh pemerintah dengan menerapkan multiprogram dan multistrata, ditindaklanjuti IKIP Bandung dengan membuka Program Diploma Kependidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi guru SD menjadi lulusan D II, tahun ajaran 1990/ 1991, diselenggarakan Program D II Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain diselenggarakan di Kampus Bumi Siliwangi program ini juga diselenggarakan di Unit Pelaksana Program (UPP) pada beberapa sekolah eks SPG yang diintregarasikan ke IKIP. Guna meningkatkan kualifikasi Guru Taman Kanak-kanak atau play group pada tahun 1996/1997 IKIP Bandung membuka Program D II PGTK.
Seiring dengan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi yang memberikan perluasan mandat bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang harus mampu mengikuti tuntutan perubahan serta mengantisipasi segala kemungkinan dimasa datang, IKIP Bandung diubah menjadi Universitas Pendidikan Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No. 124 tahun 1999 tertanggal 7 Oktober 1999.
Untuk memperluas jangkauan dalam mendukung pembangunan nasional, UPI harus mampu berdiri sendiri dan berkiprah. Kebulatan tekad ini menumbuhkan keyakinan akan kemampuan yang telah dimilikinya. Mulai tahun 2004, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004, UPI diberi otonomi dan menjadi perguruan tinggi BHMN. Pada tahun 2012, status UPI dikembalikan menjadi perguruan tinggi negeri (bahasa resmi: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2012.[9]
Pengembangan dan peningkatan UPI tidak saja berorientasi pada bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai bidang, termasuk pemantapan konsep dan rencana pembangunannya. Melalui bantuan Islamic Development Bank (IDB), UPI merancang dan menata pembangunan gedung kampus yang megah, modern dan representatif sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bermodalkan kemampuan yang dimiliki Universitas Pendidikan Indonesia bertekad menjadikan lembaga pendidikan ini terdepan dan menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a Leading and Outstanding University).
Syahdu wangi Bumi Siliwangi
Utara Bandung Raya
Tampak jelas bercemerlang UPI
Universitas Pendidikan
Rentang riwayatmu
Berirama warna
Pelangi menghias Nusa
Nusantara bumi tercinta
Tinggi mulia citra UPI kita
Candradimuka jiwa
Daya insan berilmu beriman
Jadi warga wira utama
Penc'rah masa depan
Bangsa Indonesia
Bimbingan Illahi serta
Semoga damba kami nyata
Mars UPI
Mendaki bukit asri kampus wangi
Derap langkah mantap mencapai cita
Ilmu luhur pendidikan tinggi
Iman kukuh dan teruji
Mnuju puncak bercakrawala luas
Tuk bakti kita sepenuh
Pada bangsa negara tercinta
Jaya citra bermartabat
Ayo semangat kita bergelora
Ayo wujudkan cita bersama
Sepenuh jiwa UPI
Universitas Pendidikan Indonesia
Akademik
UPI memiliki 8 Fakultas, 5 Kampus Daerah, Sekolah Pascasarjana (SPs) dan Sekolah Laboratorium atau Lab School UPI.[10]
Nama Fakultas / Kampus Daerah
Program Studi
Jenjang
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
Bimbingan Konseling
S1, S2, S3
Administrasi Pendidikan
S1, S2, S3
Teknologi Pendidikan
S1
Pendidikan Khusus
S1, S2, S3
Pendidikan Masyarakat
S1, S2, S3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
S1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
S1, S2
Psikologi
S1
Perpustakaan dan Sains Informasi
S1
Pengembangan Kurikulum
S2, S3
Pedagogik
S2
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
S1, S2, S3
Pendidikan Sejarah
S1, S2, S3
Pendidikan Geografi
S1, S2, S3
Pendidikan Sosiologi
S1, S2
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
S1, S2, S3
Ilmu Pendidikan Agama Islam
S1, S2, S3
Pendidikan Pariwisata
S1
Manajemen Pemasaran Pariwisata
S1
Manajemen Industri Katering
S1
Manajemen Resort dan Leisure
S1
Ilmu Komunikasi
S1
Sains Informasi Geografi
S1
Survey Pemetaan dan Informasi Geografi
D4
Ilmu Hukum
S1
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
S1, S2, S3
Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris
S1, S2, S3
Pendidikan Bahasa Sunda
S1, S2
Pendidikan Bahasa Jepang
S1, S2
Pendidikan Bahasa Arab
S1, S2
Pendidikan Bahasa Korea
S1
Pendidikan Bahasa Jerman
S1
Pendidikan Bahasa Perancis
S1
Bahasa dan Sastra Indonesia
S1
Bahasa dan Sastra Inggris
S1
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas di UPI ada pada REMA UPI (Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia) yang menganut sistem trias politika yaitu BEM REMA UPI sebagai badan eksekutif, DPM REMA UPI sebagai legislatif dan MPM REMA UPI. Hal tersebut diatur dalam UUD REMA UPI.
Sebagai sarana untuk mewadahi kegiatan berorganisasi, UPI menyediakan organisasi mahasiswa sebagai berikut:
Di tingkat Universitas terdapat MPM Rema UPI sebagai lembaga kedaulatan mahasiswa, DPM Rema UPI sebagai lembaga legislatif, dan BEM Rema UPI sebagai lembaga eksekutif yang dipimpin oleh Presiden Mahasiswa UPI.
Di samping itu di tingkat Universitas juga ada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yaitu unit yang menghimpun mahasiswa dari berbagai fakultas yang mewakili perhatian pada bidang yang sama sebagai wadah pengembangan minat dan bakat. Di tingkat universitas terdapat 6 bidang UKM mencakup UKM Minat Khusus, UKM Keagamaan, UKM Penalaran, UKM Seni dan Budaya, UKM Olahraga Permainan dan UKM Olahraga Bela Diri.
Di tingkat Fakultas dan Kampus Daerah ada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sebagai lembaga legislatif.
Di tingkat Fakultas dan Kampus Daerah juga mempunyai UKM masing-masing yang mewadahi mahasiswa Fakultas dan Kampus Daerahnya.
Di tingkat Program Studi ada Himpunan Mahasiswa Program Studi yang biasa disebut Hima/HMPS adalah pelaksana kegiatan pada tingkat program studi. Di dalam Hima/HMPS terdapat BEM sebagai lembaga eksekutif, DPM sebagai lembaga legislatif dan Badan Semi Otonom/Unit Kegiatan Khusus.
Penalaran dan Keilmuan
Forum akademik yaitu pertemuan sekelompok warga sivitas akademika untuk membahas topik tertentu secara ilmiah dengan tujuan menumbuhkan dan memupuk kemampuan sikap ilmiah dan sikap profesional melalui pemikiran yang objektif.
Simposium merupakan suatu pertemuan ilmiah yang membahas topik tertentu dari berbagai sudut pandang yang saling berkaitan.
Kolokium adalah hasil modifikasi dari metode diskusi panel yang melibatkan nara sumber dan peserta.
Lokakarya merupakan temu karya yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metode yang menghasilkan produk tertentu.
Seminar merupakan pertemuan ilmiah suatu kelompok intelektual yang dengan sistematis membahas suatu topik di bawah pimpinan seorang ahli yang berwewenang dalam bidang tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan.
Diskusi Ilmiah adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Diskusi Panel adalah suatu pembicaraan atau pertukaran pikiran yang dilakukan oleh panelis mengenai suatu topik tertentu.
Studium Generale (kuliah umum) merupakan suatu bentuk atau metode penyampaian informasi secara lisan tertang suatu topik tertentu oleh seorang yang berkualifikasi, dengan maksud memberikan wawasan umum dan memperluas wawasan ilmiah serta mengembangkan sikap interdisipliner tentang suatu bidang ilmu kepada para ilmuwan atau calon ilmuwan dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dan berbeda dengan penceramah.
Lomba Karya Ilmiah adalah program/kegiatan yang dilakukan untuk dapat melatih dan meningkatkan kemampuan serta sikap ilmiah mahasiswa.
LKTM, LKIM, PKM dan Seleksi mahasiswa berprestasi adalah kegiatan pengembangan penalaran mahasiswa melalui penulisan karya-karya ilmiah yang diorientasikan pada temuan dari penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan menemukan karya-karya ilmiah untuk kepentingan pengembangan ilmu, teknologi maupun seni.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Pekan Mahasiswa Daerah (PIMDA) dan Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) adalah kegiatan kemahasiswaan yang mengembangkan dan mempersiapkan mahasiswa agar memiliki keterampilan tambahan sebagai alternatif untuk profesi yang digelutinya.
Minat dan Bakat
Pembinaan/pengembangan bakat dan minat bertujuan adalah menumbuhkembangkan apresiasi dan berbagai kegiatan lain yang sesuai dengan visi, misi, dan fungsi UPI. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan baik oleh Himpunan Mahasiswa Departemen/Program Studi, BEM Fakultas/BEM Kampus Daerah, BEM Rema UPI dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Jenis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terbagi menjadi 6 kelompok yaitu diantaranya:.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan tersebut adalah
Bidang Keagamaan meliputi Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM), Unit Pengembangan Tilawah Al Quran (UPTQ), Kajian Islam Mahasiswa (Kalam), Baca Alquran Intensif (BAQI), Al-Qolam, Study Community of Islamic Economics (Sciemic), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK).
Bidang Penalaran meliputi Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM), Unit Pers Mahasiswa (UPM), Eka Prasetya, Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK).
Bidang Olahraga Permainan meliputi UKM Atletik, UKM Sepak bola, UKM Bola Voli, UKM Tenis Meja, UKM Tenis Lapangan, UKM Sepak Takraw, UKM Softball/Baseball, UKM Catur, UKM Bulu Tangkis, UKM Panahan, UKM Hockey, UKM Bola Basket, UKM Dayung, UKM Senam.
Bidang Olahraga Bela Diri meliputi UKM Ku Shin Ryu M Karate Do Indonesia (KKI), UKM Judo, UKM Perisai Diri, UKM Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD), UKM Beladiri Tarung Derajat (BOXER), UKM Tae Kwon Do, UKM Gulat, UKM Tinju, UKM Anggar, UKM Thifan Tsufuk.
Bidang Seni dan Budaya meliputi UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM), UKM Tari Laras, UKM ASAS, UKM Studio 229, UKM Lakon (Teater), UKM Forum Seni Estetika, Unit Film mahasiswa (UFM), UKM Performa dan Sanggar Budidaya Linguistik (SBL).
Bidang Minat Khusus meliputi Pramuka Gudep KB 01005-01006, Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Bumi Siliwangi, UKM Radio Suara Kampus (UKM eSKa), Korps Protokoler Bumi Siliwangi, UKM Resimen Mahasiswa Mahawarman (Menwa) Yon XI, Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSRPMI), UKM SoUM (Society of UPI Magicians).
Selai Unit Kegiatan Mahasiswa di tingkat universitas, ada banyak juga Unit Kegiatan Mahasiswa di tingkat Fakultas, Kampus Daerah serta beberapa unit di tingkat Departemen/Program Studi.
Organisasi
Pembinaan/pengembangan organisasi kemahasiswaan merupakan kegiatan-kegiatan yang berfungsi sebagai wahana kaderisasi dan pengembangan diri mahasiswa.Bentuk kegiatan pengembangan bidang organisasi atau kaderisasi meliputi:
Latihan Dasar KepemimpinanMahasiswa (LDKM) yang diselenggarakan oleh ormawa tingkat departemen/program studi,
Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diselenggarakan oleh ormawa tingkat fakultas (SMF, BEM, DPMF),
Latihan kepemimpinan mahasiswa (LKM) diselenggarakan oleh ormawa tingkat universitas (BEM REMA UPI)
Musyawarah Mahasiswa (Mumas). Kegiatan musyawarah Mahasiswa (MUMAS) dilakukan oleh semua ormawa dengan sebutan yang berbeda-beda di antaranya Musyawarah Besar (Mubes), Musyawarah Mahasiswa (Mumas), Musyawarah Anggota (Musang), Musyawarah Adat (Mudat), Musyawarah Teater (Muter), Pemilihan Umum Raya (Pemilu Raya).
Kemasyarakatan
Kemasyarakatan atau bakti sosial yaitu kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk interaksi langsung dengan masyarakat yang mendukung fungsi-fungsi; peduli umat, pembangunan masyarakat dan peningkatan kesejahteraanmasyarakat, yang dilakukan dalam bentuk kegiatan; Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM), Bakti Sosial (Operasi Pasar Murah, Peduli Sembako, Malam Amal dan Sembako dan Pasar Buku Murah).
Alumni
Agamawan
Muchtar Adam, Muballigh, Ulama, Cendekiawan, Pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam Bandung[23]
Ninih Muthmainnah, Muballighoh, Pendakwah dan Pengurus Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung
Elih Sudiapermana, Mantan Kasubdit Pendidikan Kesetaraan Paket C Direktorat Pendidikan Kesetaraan Dijen Pendidikan Nonformal dan Informal Kemdikbud, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung[28]
Roeslan Abdulgani, Rektor pertama IKIP Bandung/Universitas Pendidikan Indonesia, Menteri era Soekarno
Sujarwanto, Mantan Dekan FIP Universitas Negeri Surabaya; Tim Pengembang Pendidikan Inklusif Nasional; dan Pembina Pusat Studi dan Layanan Penyandang Disabilitas Unesa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia. Jakarta: Mendikbud
IKIP Bandung. 1987. Memorandum Masa Bakti Rektor IKIP Bandung 1978-1987. Bandung: UPI
PTPG Bandung. 1955. From Isola to Bumi Siliwangi. Bandung: PTPG Bandung
Sanusi, Achmad. 2009. Refleksi Diri 80 Tahun. Bandung: Nusantara Education Review
Sirat, Rudini dkk. 2011. Dari Isola ke Bumi Siliwangi. Unit Pers Mahasiswa UPI Bandung Depok: Penerbit Komodo Books.
Suwita, Andi dan Zulkabir. 2010. Membangun Pendidikan Guru Tingkat Universitas: Pemikiran dari Mas Sadarjoen Siswomartojo hingga Sunaryo Kartadinata, 1954-2010. Bandung: UPI Press
Universitas Pendidikan Indonesia. 1999. Perkembangan IKIP Bandung-UPI 1995-1999. Bandung: UPI