Universitas Malikussaleh
Universitas Malikussaleh (disingkat UNIMAL) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri di pantai Timur-Utara Aceh yang kampus utamanya sekarang berada di Reuleuet, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Indonesia. Rektor Universitas Malikussaleh saat ini adalah Prof. Dr. Ir. H. Herman Fithra, ST, MT, IPM, Asean.Eng. Kampus Unimal terdapat beberapa kampus yaitu kampus utama berlokasi di Jl. Medan - Banda Aceh, Cot Tengku Nie, Reuleuet, Kab. Aceh Utara, dan kampus lain berada di 4 lokasi yaitu Bukit Indah, Cunda, Lancang Garam dan Sigli. SejarahUniversitas Malikussaleh didirikan dengan mengambil nama besar Raja Kerajaan Samudera Pasai pertama, yang dilandasi pada semangat estafet kepemimpinan dan pembangunan yang telah diletakkannya melalui sifat kepeloporan, kedinamisan, serta patriotismenya Sultan Malikussaleh. Kerajaan Islam Samudera Pasai dalam sejarah tercatat sebagai Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang menjadi cikal bakal pusat pengembangan dan penyebaran agama Islam di kawasan Nusantara dan Asia Tenggara, merupakan pusat Pendidikan Islam dan Ilmu Pengetahuan ternama yang mewariskan semangat pejuang bagi generasi penerusnya dalam mengembangkan agama Islam, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang telah menghasilkan Syech (Guru Besar) dan ilmuan lainnya. Sehingga kecemerlangan pemikiran mereka pada saat itu telah memberi dampak besar pada Era Kemakmuran dan Kejayaan (Welfare State) “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur" suatu Negeri Indah, Adil, dan Makmur yang Diridhai Allah SWT. Sultan Malikussaleh bukan saja telah mampu meletakkan dasar yang kokoh pada masanya, bahkan fundament yang pernah ia tegakkan telah mewarnai watak dan spirit bangsa ini hingga sekarang. Meskipun di daerah Aceh Kerajaan Samudera Pasai telah lenyap dan Sultan Malikussaleh juga telah wafat, namun semangat kepeloporan, kedinamisan, serta patriotismenya masih tetap terukir di sanubari dan menjadi pendorong perjuangan bangsa ini. Latar belakang sejarah yang dijiwai oleh semangat itulah yang menjadi tumpuan harapan bagi generasi penerus yang dihasilkan oleh Universitas Malikussaleh. Didukung oleh sumber daya alam yang maha kaya, Universitas Malikussaleh diharapkan mampu memberdayakan sumber daya manusia daerah Aceh Utara khususnya dan Aceh pada umumnya.[4] Sebagai cikal bakal Universitas Malikussaleh bermula dari menjelmanya Akademi Ilmu Agama jurusan Syariah yang didirikan dengan Surat Keputusan Bupati/Kepala Daerah Tingkat II Aceh Utara Nomor: 01/TH/1969 tanggal 12 Juni 1969, pada masa Bupati Drs. Tgk. Abdul Wahab Dahlawy. Selanjutnya tanggal 15 September 1970 dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tingkat II Aceh Utara Nomor: 01/TH/1970 Akademi Ilmu Agama (AIA) dilengkapi pula dengan jurusan Ilmu Politik. Dengan Akta Notaris Nomor: 15 tanggal 17 Juli 1971 dibentuk pula Yayasan Perguruan Tinggi Islam (YPTI) sebagai badan yang bertanggung jawab terhadap pengembangan Akademi Ilmu Agama. Kemudian dengan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Nomor: 001/YPTI/1971 tanggal 1 Agustus 1971, Akademi Ilmu Agama diubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Islam dengan jurusan Akademi Syariah, jurusan Akademi Ilmu Politik, jurusan Akademi Tarbiyah, serta jurusan Dayah Tinggi/Pesantren Luhur. Perguruan Tinggi Islam ini mengalami perubahan nama lagi menjadi Perguruan Tinggi Islam Malikussaleh (disingkat dengan sebutan PERTIM), melalui Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Islam tanggal 24 Mei 1972. Tahun 1980 menjadi Yayasan Universitas Malikussaleh dengan singkatan UNIMA. Dalam sejarahnya yang panjang dan melalui proses yang rumit pula, akhirnya tanggal 18 Juli 1984 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0607/0/1984 Sekolah Tinggi Administrasi Negara memperoleh Status Terdaftar. Sedangkan Sekolah Teknik mendapat giliran status terdaftar pada tanggal 24 Agustus 1984, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0392/0/1984. Selanjutnya pada tahun 1986 didirikan pula Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0584/0/1989 tanggal 11 September 1989 kembali Universitas Malikussaleh berintegrasi dalam Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hanya saja Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tidak memiliki status terdaftar, tahun 1990 FKIP ditutup. Universitas Malikussaleh hingga tahun 2001, didukung oleh 5 fakultas yaitu Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, serta Program Kesekretariatan. Kecuali Program Kesekretariatan yang D III, 11 program studi lainnya merupakan Strata 1 yaitu Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Niaga, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Manajemen Perusahaan, Ilmu Hukum, serta Agronomi.[5] Penegerian Universitas MalikussalehKondisi politik di Aceh yang ditandai oleh konflik berkepanjangan telah menimbulkan dampak yang serius dan mendalam terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Aceh, berupa kehilangan harkat dan martabat, degradasi nilai-nilai sosial yang semakin memprihatinkan dan semakin menjauhkan dari suasana Masyarakat Madani (Civil Society). Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa upaya penyelesaian yang konkret dan komprehensif, maka dapat menimbulkan ancaman terjadinya disintegrasi bangsa. Untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat Aceh kepada Pemerintah Pusat yang berkesinambungan dalam suasana masyarakat Madani, diperlukan adanya usaha untuk melahirkan sebuah Universitas Negeri kedua setelah Universitas Syiah Kuala yang merupakan dambaan masyarakat Samudera Pasai khususnya dan masyarakat Aceh umumnya. Upaya ini merupakan bagian dari proses penyelesaian konflik Aceh yang menyeluruh sebagai suatu kebijakan strategis politik, mengingat wilayah Samudera Pasai yang terdiri dari Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara yang sebahagian wilayahnya merupakan daerah pusat konflik paling bergolak. serta paling intensif menentang pemerintah pusat sebagai akibat dari ketidakadilan dan kekeliruan kebijakan Pemerintah Pusat pada masa lalu. Disamping itu, di wilayah tersebut juga memiliki deposit sumber daya alam yang maha kaya yang dapat diolah bagi kemakmuran masyarakat. Menteri Pendidikan Nasional dengan keputusannya Nomor: 216/P/2000 tanggal 16 November 2000 membentuk Tim Persiapan Perubahan Status Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN), selanjutnya disingkat Tim Persiapan. Tim Persiapan bertugas mempersiapkan pelaksanaan pendirian Universitas Negeri Malikussaleh Lhokseumawe secara bertahap sampai terpenuhinya seluruh persyaratan pendirian menjadi universitas negeri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 004/D/T/2001 Tanggal 2 Januari 2001 kepada Rektor Universitas Malikussaleh mengenai surat Dirjen Pendidikan Tinggi kepada Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 3458/D/T/2000 Tanggal 2 Oktober 2000 tentang kesiapan Universitas Malikussaleh menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang telah mendapat disposisi Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 6015/TUM/2000 Tanggal 21 Desember 2000. Dirjen Pendidikan Tinggi dengan surat Nomor: 1252/D/T/2001 Tanggal 24 April 2001 mempertanyakan kepastian status Universitas Malikussaleh apakah milik masyarakat Aceh Utara dan dibiayai dengan APBD atau milik pemerintah dan dibiayai dengan APBN. Sekiranya tetap diproses penegeriannya maka Peraturan Daerah Nomor: 26 Tahun 1999 otomatis akan gugur setelah terbitnya Keputusan Presiden tentang Penetapan Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Menjawab surat Dirjen Pendidikan Tinggi mengenai status pemrosesan Penegerian Universitas Malikussaleh, maka Rektor Universitas Malikussaleh dengan surat Nomor: 540/UNIMA/H/2001 Tanggal 28 April 2001, menjelaskan bahwa program penegerian Universitas Malikussaleh adalah suatu aspirasi dan permintaan masyarakat Aceh Utara khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya, yang menjadi bagian dari upaya penyelesaian konflik Aceh dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Aceh untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bermaksud bahwa dengan modal dasar dari milik masyarakat Aceh Utara dapat diupayakan pengembangannya oleh pemerintah pusat untuk penegeriannya, serta menyerahkan sepenuhnya menjadi milik pemerintah pusat setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden R.I. Berkenaan dengan penetapan status Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri, Dirjen Pendidikan Tinggi mengirimkan surat kepada Menteri Pendidikan Nasional dengan Nomor: 1620/D/T/2001 Tanggal 8 Mei 2001. Dengan pertimbangan antara lain, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 216/P/2000 tentang Pembentukan Tim Persiapan Penegerian Universitas Malikussaleh tertanggal 16 Nopember 2001 merupakan dasar yang kuat untuk proses penetapan status tersebut di atas. Dalam Keputusan Menteri tersebut di atas, terkandung maksud bahwa persiapan penegerian dilaksanakan secara bertahap sampai terpenuhinya seluruh persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dirjen Pendidikan Tinggi telah melakukan pembinaan untuk persiapan tersebut antara lain mengalokasikan anggaran pembangunan. Menteri Pendidikan Nasional dengan surat Nomor: 264/MPN/2001 Tanggal 14 Mei 2001 yang ditujukan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, menyampaikan usulan penetapan status Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri melalui surat Keputusan Presiden. Dasar pertimbangannya antara lain adalah ; Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 216/P/2000 tanggal 16 Nopember 2000 tentang Pembentukan Tim Persiapan Penegerian Universitas Malikussaleh. Departemen Pendidikan Nasional telah mulai melakukan pembinaan untuk persiapan tersebut melalui pengalokasian anggaran pembangunan untuk peningkatan kualitas pembelajaran mulai tahun anggaran 2001. Secara menyeluruh persyaratan akademik yang dimiliki Universitas Malikussaleh telah mendekati persyaratan sebuah perguruan tinggi negeri, sedangkan kekurangan yang ada (seperti peningkatan status program studi) dapat diatasi secara bertahap mulai tahun anggaran 2002. Secara administratif, masih diperlukan beberapa proses untuk penetapan status negeri yaitu ; 1) pengalihan asset dari Yayasan Pendidikan Malikussaleh kepada Pemerintah Pusat dan 2) pengalihan status pegawai swasta menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dengan surat Nomor: 170/M.PAN/7/2001 Tanggal 4 Juli 2001 kepada Menteri Pendidikan Nasional menyarankan, penetapan Universitas Malikussaleh menjadi Perguruan Tinggi Negeri seyogianya dilakukan persiapan pendirian terlebih dahulu yang penetapannya diatur dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Selanjutnya pendirian Universitas Malikussaleh akan diproses penetapannya melalui Keputusan Presiden setelah langkah/tahapan persiapan dimantapkan dengan memperhatikan skala prioritas dan kondisi keuangan negara serta sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Rektor Universitas Malikussaleh melalui surat Nomor: 367/UNIMA.H/2001 Tanggal 6 Juli 2001 mengharapkan kepada Menteri Pendidikan Nasional agar pendirian Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri dapat diusulkan oleh Menteri Pendidikan Nasional kepada Presiden untuk penetapan Keputusan Presiden sebagai dasar hukum pendiriannya. Demikian pula diikuti dengan surat Nomor: 368/UNIMA.H/2001 Tanggal 7 Juli 2001 yang ditujukan langsung kepada Presiden R.I untuk penetapannya. Menteri Pendidikan Nasional dengan surat Nomor: 71100/MPN/2001 Tanggal 18 Juli 2001 mengajukan permohonan kepada Presiden R.I untuk penetapan Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Dengan memperhatikan seluruh pertimbangan tersebut di atas, berpendapat bahwa Universitas Malikussaleh telah memenuhi persyaratan untuk menjadi perguruan tinggi negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi. Berkenaan dengan hal di atas dan khususnya memperhatikan aspirasi masyarakat Aceh, dimohon kepada Presiden untuk dapat menerbitkan Keputusan Presiden tentang Penetapan Universitas Malikussaleh sebagai Perguruan Tinggi Negeri.[6] Rektor Universitas Malikusaleh menyampaikan surat dengan Nomor: 371/UNIMA.H/2001 Tanggal 30 Juli 2001 kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dengan menyampaikan Aspirasi Rakyat Aceh untuk menetapkan Universitas Malikussaleh yang berkedudukan di Lhokseumawe, Aceh Utara sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan Presiden sebagai dasar hukum pendiriannya. Penegerian Universitas Malikussaleh, Aceh, tidak lepas dari peran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ketika menjadi Presiden Republik Indonesia. Ketika itu, sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Aceh meminta penegerian Universitas Malikussaleh sebagai bagian dari proses penyelesaian konflik Aceh.[7][8] Puncak dari upaya yang maksimal untuk meningkatkan status Universitas Malikussaleh yakni ketika Presiden Megawati Soekarno Putri mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 95 Tahun 2001, tanggal 1 Agustus 2001 mengenai Penegerian Universitas Malikusssaleh. Dengan dinegerikannya Universitas Malikussaleh berarti di Aceh yang berpenduduk sekitar 5,2 juta jiwa tersebut sudah memiliki 4 universitas negeri, yakni Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh dan Universitas Malikussaleh (Unimal) di Lhokseumawe, Aceh Utara, Universitas Teuku Umar di Meulaboh dan Universitas Samudra di Kota Langsa serta 3 Perguruan Tinggi Agama Islam UIN Ar-Raniry di Darussalam Banda Aceh, IAIN Malikussaleh di Kota Lhokseumawe, IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. Akhirnya, dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, pada hari Sabtu Tanggal 8 September 2001 di Lhokseumawe, Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri meresmikan Pendirian Universitas Malikussaleh sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat Aceh, semoga Allah SWT meridhai upaya kita bersama dalam mencerdaskan bangsa. Saat ini Universitas Malikussaleh memiliki singkatan nama Unimal.[9] OrganisasiKelembagaan di UNIMAL terdiri atas beberapa unsur, yaitu unsur pimpinan, unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administratif, unsur tenaga pengajar, unsur mahasiswa dan unsur penunjang (seperti perpustakaan, laboratorium, dll.). Unsur pimpinan terdiri atas pimpinan tingkat universitas, fakultas/sekolah pascasarjana, lembaga, direktorat, biro, jurusan, program studi dan UPT. Pimpinan UniversitasTingkat universitas dipimpin oleh seorang Rektor, dan dibantu oleh empat Pembantu Rektor, yang masing masing membidangi kegiatan akademik, administrasi umum dan sumber daya, kemahasiswaan dan alummi, serta penelitian dan pengembangan. Pimpinan Universitas bertugas:
Selain Pimpinan tingkat universitas, UNIMAL juga diperlengkapi dengan:
Berikut merupakan susunan daftar nama pimpinan Universitas Malikussaleh :
Rektorat UNIMAL Periode 2018-2022Rektor: Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM.
Program PendidikanFakultasSaat ini Universitas Malikussaleh telah memiliki 7 Fakultas dan 48 Program Studi & Magister, yaitu; 1. Fakultas Teknik
2. Fakultas Pertanian
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Fakultas Hukum
6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
7. Fakultas Kedokteran
Catatan : * Akademi Keperawatan (Akper) Pidie secara resmi diambil alih Universitas Malikussaleh setelah Bupati Pidie Roni Ahmad dan Rektor Prof.Dr.Ir. Herman Fithra, S.T., M.T, I.P.M, ASEAN.Eng. Saat menandatangani berita acara serah terima. Menurutnya, Akper Pidie bisa disinergikan dengan Fakultas Kedokteran Unimal. Dosen di Fakultas Kedokteran bisa mengajar di Akper meski jumlah tenaga pengajar dengan spesifikasi keperawatan tidak banyak di Unimal.[17][18][19] Organisasi MahasiswaBadan Eksekutif Mahasiswa Universitas Malikussaleh (BEM)
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (DPM)[20]
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (MPM)[21]Himpunan Mahasiswa Jurusan / Program StudiHimpunan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika (HIMAPFIS) 2. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia (HIMADIKIA) 3. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPKA) 4. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa (HIMASA) 5. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Vokasional Teknik Mesin (HIMAPVOTESIN) 6. Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKO) 7. Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMAIKA) 8. Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMA-AP) 9. Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) 10. Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGRO) 11. Himpunan Mahasiswa Aquaculture (HIMAQUA) 12. Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) Unit Kegiatan MahasiswaUntuk mendukung kegiatan dan aktivitas mahasiswa, Universitas Malikussaleh menyediakan berbagai jenis Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa, antara lain:
FasilitasFasilitas Penunjang dan Unit Pendukung
Galeri Investasi BEIGaleri Investasi BEI Universitas Malikussaleh adalah suatu wadah tempat pembelajaran, perkenalan, dan pemahaman dalam mengenal pasar modal secara lebih luas, sehingga masyarakat dapat mengenal dan mengetahui fungsi, tujuan, dan keuntungan dalam berinvestasi di pasar modal, dan juga membantu masyarakat dalam bertransaksi saham atau membuka rekening saham di Galeri BEI Unimal. Galeri ini menjadi forum bagi seorang atau sekelompok investor maupun calon investor baru di Pasar Modal Indonesia (Bursa Efek Indonesia) yang ingin menanamkan sejumlah modalnya untuk menjual atau membeli saham yang diperjualbelikan oleh pihak Bursa Efek Indonesia melalui proses perusahaan tersebut atau emiten telah melakukan listing di pasar modal. Galeri BEI ini didirikan pada 6 Maret 2014 atas dasar Perjanjian Tiga Pihak yaitu antara pihak Bursa Efek Indonesia, Universitas Malikussaleh, dan pihak perusahaan securitas yaitu PT. Phintraco Securities.[25] Galeri ini bertujuan sebagai sarana dalam memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada dunia akademisi, sehingga tidak hanya dalam sisi teori saja saat diajarkan dalam perkuliahan, akan tetapi juga secara nyata dalam praktiknya para pihak akademisi dapat mengenal dan mempraktikkannya langsung di pasar modal lebih dalam, dan dapat untuk belajar dalam menganalisis setiap aktivitas perdagangan saham sehingga diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta praktiknya di pasar modal.[25] Galeri tersebut beralamat di Jl. Lancang Garam, Kampus Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Lantai 1, Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh. Kuliah InternasionalFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara sudah membuka kelas internasional untuk dua jurusan, yaitu Jurusan Manajemen dan Jurusan akutansi. Dan telah bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri, antara lain yaitu ; Universitas Negeri Serawak, Universitas Kebangsaan Malaysia, dan Universitas Utara Malaysia.[26] Keluarga Alumni Universitas MalikussalehUniversitas Malikussaleh memiliki ikatan alumnus yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Unimal dan lain-lain. KerjasamaSaat ini Universitas Malikussaleh telah melakukan kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi baik tingkat regional, nasional bahkan internasional.[27] Dan juga bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan.Selain daripada itu, Unimal juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan di dunia industri, baik perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN / BUMD yang ada di Aceh, nasional bahkan luar negeri.[28] Pusat AdministrasiBiro Administrasi dan Rektorat Universitas MalikussalehJl. Cot Teungku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh Utara, Aceh, Indonesia Telp: +62.645.41373, Fax: +62.645.44450 Email: info@unimal.ac.id Unit PendukungLembaga Penjamin MutuJl. Cot Teungku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh Utara, Aceh, Indonesia Telp: +62.645.41373, Fax: +62.645.44450 Email: humas@unimal.ac.id Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)Jl. Tgk. Chik Ditiro, Lancang Garam, Lhokseumawe Laman resmi: www.lppm.unimal.ac.id UPT Unimal PressJl. Sulawesi No.1-2 Kampus Bukit Indah Lhokseumawe 24351 PO.Box. 141. Telp. 0645-41373. Fax. 0645-44450 Email : unimalpress@unimal.ac.id UPT Pusat KomputerJl. Irian No.01 Kampus Bukit Indah Lhokseumawe 24351 PO.Box. 141. Telp. 0645-41373. Fax. 0645-44450 Email:puskom@unimal.ac.id UPT PustakaKampus Utama Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia Telp : +62.645.41373, Fax : +62.645.44450 Email : pustaka@unimal.ac.id International OfficeKampus Utama Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia Telp : +62.645.41373, Fax : +62.645.44450 Email : oia.info@unimal.ac.id Language CenterKampus Bukit Indah Jalan Irian, Blang Pulo, Muara Satu, Blang Pulo, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh Peringkat Kampus
Referensi
Wikiversity memiliki bahan belajar tentang Universitas Malikussaleh Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Malikussaleh University.
|