Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan pelengkung baja (steelbowstring tied arch) dengan bentang utama terpanjang di Indonesia.[3] Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, dengan jembatan pengganti berupa jembatan pelengkung rangka baja menerus dengan bentang utama menggunakan sistem penyangga kabel (hanger) mencapai 270 meter, dan 2 bentang pendekat dengan bentang masing masing 100 meter[4].[5] Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.
Sempat ambruk pada 26 November 2011, jembatan ini kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama pada tahun 2013 dan resmi dibuka untuk umum pada 8 Desember 2015.[6]
Pembangunan
Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda sehingga juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini awalnya dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.[7]
Saat diresmikan, jembatan ini dinamai Jembatan Gerbang Dayaku yang diambil dari slogan pembangunan gagasan bupati Kutai Kartanegara saat itu, Syaukani Hasan Rais. Sejak Syaukani tidak menjabat lagi sebagai bupati, jembatan ini diganti namanya menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau Jembatan Kartanegara.
Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dibangun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.
Ambruk
Pada tanggal 26 November2011 pukul 16.20 waktu setempat,[8] Jembatan Kutai Kartanegara ambruk dan roboh.[9] Puluhan kendaraan yang berada di atas jalan jembatan tercebur ke Sungai Mahakam. 24 orang tewas[10] dan puluhan luka-luka akibat peristiwa ini dan dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit.[11][12][13] Sedangkan 12 orang dilaporkan hilang, 31 orang luka berat dan 8 orang luka ringan.[14]
Investigasi
Hasil penelitian tiga tim universitas yang terpisah menunjukkan adanya indikasi kesalahan konstruksi. Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember menyatakan ada kelemahan pada klem pengikat kabel vertikal.
Galeri Jembatan Kutai Kartanegara sebelum dan setelah runtuh