Jembatan Tumbang Samba adalah jembatan pelengkung yang membentang di atas Sungai Katingan dan terletak di Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Jembatan ini menjadi bagian dari Lintas Tengah Kalimantan dan akses nasional antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat.[2] Dengan panjang total 843,2 meter, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Tengah. Selain itu, jembatan ini juga merupakan jembatan pelengkung baja bertipe pelengkung terikat jaringan termodifikasi pertama di Indonesia.[1]
Latar belakang
Sebelum Jembatan Tumbang Samba dibangun, masyarakat di sekitar wilayah utara Katingan menyeberangi Sungai Katingan menggunakan kapal feri untuk melakukan aktivitas perekonomian di Pasar Tumbang Samba. Untuk meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat tersebut, jembatan ini kemudian mulai dibangun pada 2017.
Jembatan ini menghubungkan Desa Telok di selatan dengan Desa Samba Danum di utara. Selain itu, jembatan ini juga dimaksudkan untuk memperlancar lalu lintas karena menjadi akses nasional antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari Lintas Tengah Kalimantan dan melintasi kawasan perkebunan, pertambangan, dan pertanian.[2][3]
Desain
Jembatan Tumbang Samba merupakan jembatan pelengkung baja dengan tipe jembatan pelengkung terikat jaringan termodifikasi (modified network tied arch bridge) dan menjadi jembatan pertama di Indonesia dengan tipe tersebut. Baja yang digunakan dilapisi oleh lapisan antikorosi berupa seng dengan metode galvani celup panas.[4] Secara dimensi, jembatan ini memiliki panjang bentang utama 108 meter, lebar 11,8 meter, dan tinggi 23,7 meter, serta panjang total 843,2 meter. Dengan panjang tersebut, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Tengah.[1]
Konstruksi
Jembatan Tumbang Samba mulai dibangun pada tahun 2017. Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya dengan konsultan supervisi PT Perentjana Djaja. Sementara itu, fabrikasi dan perakitan struktur pelengkung baja dilakukan oleh PT Wijaya Karya Beton di pabriknya yang berlokasi di Karangmukti, Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Setelah perakitan struktur pelengkung baja selesai, struktur akan dikirimkan ke lokasi proyek.[4] Struktur yang menjadi bentang tengah jembatan ini kemudian disambung dengan metode pengangkatan bentang penuh yang selesai pada 17 Januari 2020.[5]
Untuk mengetahui apakah jembatan ini sudah aman untuk digunakan, dilakukan pengujian beban statik dan dinamik oleh Komisi Keamanan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada tanggal 20-21 Maret 2020. Selain itu, uji coba pembukaan lalu lintas juga dilakukan pada 1 Juni 2020. Dengan rangkaian proses pengujian ini, jembatan rampung dibangun pada 11 Juni 2020.[1]
Referensi
Jembatan di Indonesia |
---|
Jembatan pejalan kaki | |
---|
Jembatan jalan raya/tol | |
---|
Jembatan laut | |
---|
Jembatan kereta | |
---|