Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, yang populer dikenal dengan nama Jembatan Siak IV, adalah nama sebuah jembatan yang terletak di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Jembatan ini menghubungkan pusat kota Pekanbaru di Jalan Sudirman Ujung dengan Kecamatan Rumbai Pesisir.
Jembatan ini merupakan proyek tahun jamak dan mulai dikerjakan sejak tahun 2009 dengan tujuan persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVIII yang digelar di Provinsi Riau tahun 2012.[3] Jembatan ini diresmikan oleh Gubernur RiauWan Thamrin Hasyim pada 14 Februari 2019, bersamaan dengan peresmian dua jalan layang yaitu jalan layang Simpang SKA Soekarno-Hatta dan Simpang Pasar Pagi Arengka.
Pembangunan Jembatan Siak IV memakan waktu 10 tahun, dimulai sejak tahun 2009 dan selesai tahun 2019. Total biaya pembangunan jembatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp.483.691.086.151,71, dengan perincian sebagai berikut:[1]
Anggaran tahun 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp.9.396.062.016,29
Anggaran tahun 2010 pelaksanaan flsik dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp.16.938.180.631,30
Anggaran kontrak tahun jamak 2010—2013 dengan nilai kontrak sebesar Rp348.138.463.522
Anggaran kontrak tahun jamak 2017—2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp109.218.379.982,12
Tahapan pembangunan Jembatan Siak IV dimulai dari perencanaan sebagai berikut:
Tahun 2001: Perencanaan oleh konsultan perencanaan CV Sigma Momen,
Tahun 2006: Studi kelayakan (feasibility study) oleh CV Entercom Rekayasa,
Tahun 2007: Tinjauan desain (design review) terhadap perencanaan Jembatan Siak IV oleh PT Diantama Rekanusa,
Tahun 2009: Pelaksanaan pembangunan fisik jembatan dimulai sejak tahun 2009 oleh PT Istaka Karya meliputi struktur bangunan bawah dari sisi Rumbai,
Tahun 2010:
Pembangunan dilanjutkan oleh PT Palas Bukit Tangguh yang masih mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai),
Pengerjaan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai) dan pengaman tebing (sheet pile) oleh PT Bina Riau Sejahtera,
Tahun 2010—2013: Pelaksanaan seluruh pekerjaan sisi Jalan Jenderal Sudirman, pekerjaan pylon sampai dengan stage 6 hilir, stage 8 hulu, pekerjaan timbunan jalan akses, pekerjaan aproach span sisi Rumbai oleh PT PP Waskita Hutama,
Tahun 2019: Pengerjaan pylonstage 7 sampai dengan 17 bagian hilir, stage 9 sampai dengan 17 bagian hulu, pekerjaan aproach span sisi Rumbai (P6-Pylon), pekerjaan main span, bangunan pelengkap jembatan.
Pembangunan jembatan ini sempat terhenti pada tahun 2014 karena Gubernur Riau saat itu, Annas Maamun menghentikan pembangunan jembatan dengan alasan dugaan penyimpangan dana.[5]