Kota Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Samarinda terkenal dengan perkembangannya yang ekspansif seperti Pelabuhan Samarinda dan Pelabuhan Palaran yang keduanya merupakan pelabuhan tersibuk se Kalimantan Timur,[8][9][10] serta jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Timur.
Kota ini merupakan satu dari 9 kota besar terpilih dari seluruh Indonesia yang meraih penghargaan kebersihan kota Adipura (sertifikat) pada tahun 2023,[11][12] setelah sebelumnya beberapa kali meraihnya pada tahun 1989,[13] 1995[14] dan 2013.[15] Tak berselang lama, kota ini juga melesat raih penghargaan Indonesia's Most Liveable City 2022 (rilis 2023) dari IAP (Indonesian Association of Urban and Regional Planners), meninggalkan Kota Balikpapan yang hanya mendapatkan nilai 69.[16][17]
Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 0,56 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda merupakan wilayah terkecil ketiga setelah Kota Bontang dan Kota Balikpapan.[18] Ditinjau berdasarkan batas wilayahnya, Kota Samarinda seluruhnya merupakan enklave dari Kabupaten Kutai Kartanegara.
Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201–1300), sebelum dikenalnya nama Samarinda, sudah ada perkampungan penduduk di enam lokasi yaitu Pulau Atas, Karangasan (Karang Asam), Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung), Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas). Penyebutan enam kampung di atas tercantum dalam manuskrip surat Salasilah Raja Kutai Kartanegara yang ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir pada 30 Rabiul Awal 1265 H (24 Februari 1849 M).[19]
Pada tahun 1565, terjadi migrasi suku Banjar dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan bagian timur. Ketika itu rombongan Banjar dari Amuntai di bawah pimpinan Aria Manau dari Kerajaan Kuripan (Hindu) merintis berdirinya Kerajaan Sadurangas (Pasir Balengkong) di daerah Paser.[20] Selanjutnya suku Banjar juga menyebar di wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara, yang di dalamnya meliputi kawasan di daerah yang sekarang disebut Samarinda.[21]
Sejarah bermukimnya suku Banjar di Kalimantan bagian timur pada masa otoritas Kerajaan Banjar juga dinyatakan oleh tim peneliti dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1976): “Bermukimnya suku Banjar di daerah ini untuk pertama kali ialah pada waktu kerajaan Kutai Kertanegara tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Banjar.”[22][23] Inilah yang melatarbelakangi terbentuknya bahasa Banjar sebagai bahasa dominan mayoritas masyarakat Samarinda di kemudian hari, walaupun telah ada beragam suku yang datang, seperti Bugis dan Jawa.[24][25]
Pada tahun 1730, rombongan Bugis Wajo yang dipimpin La Mohang Daeng Mangkona merantau ke Samarinda. Semula mereka diizinkan Raja Kutai bermukim di muara Karang Mumus, tetapi dengan pertimbangan subjektif bahwa kondisi alamnya kurang baik, mereka memilih lokasi di Samarinda Seberang.[26] Dalam kaitan ini, lokasi di bagian Samarinda Kota sebelum kedatangan Bugis Wajo, sudah terbentuk permukiman penduduk dengan sebagian areal perladangan dan persawahan yang pada umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan Karang Asam.[27]
Mengenai nama La Mohang Daeng Mangkona yang diklaim sebagai pendiri Samarinda Seberang, hal ini kontroversi. Namanya tidak ditemukan dalam sumber arsip dan literatur kolonial. Namanya juga tidak tercatat dalam surat perjanjian antara Bugis dan Raja Kutai. Yang tercatat dalam perjanjian beraksara Arab-Melayu dan penelitian S.W. Tromp (1881) sebagai pemimpin Bugis adalah Anakhoda Latuji.[28]
Mengenai asal-usul nama Samarinda, tradisi lisan penduduk Samarinda menyebutkan, asal-usul nama Samarendah dilatarbelakangi oleh posisi sama rendahnya permukaan Sungai Mahakam dengan pesisir daratan kota yang membentenginya. Tempo dulu, setiap kali air sungai pasang, kawasan tepian kota selalu tenggelam. Selanjutnya, tepian Mahakam mengalami pengurukan/penimbunan berkali-kali hingga kini bertambah 2 meter dari ketinggian semula.
Oemar Dachlan mengungkapkan, asal kata “sama randah” dari bahasa Banjar karena permukaan tanah yang tetap rendah, tidak bergerak, bukan permukaan sungai yang airnya naik-turun. Ini disebabkan jika patokannya sungai, maka istilahnya adalah “sama tinggi”, bukan “sama rendah”. Sebutan “sama-randah” inilah yang mula-mula disematkan sebagai nama lokasi yang terletak di pinggir sungai Mahakam. Lama-kelamaan nama tersebut berkembang menjadi sebuah lafal yang melodius: “Samarinda”.[29]
Geografi
Batas Wilayah
Luas wilayah Kota Samarinda adalah 718 km2.[30] Kota Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 00°19'02"–00°42'34" LS dan 117°03'00"–117°18'14" BT. Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:[31]
Kota Samarinda beriklim tropis basah dengan sebaran terjadinya hujan merata sepanjang tahun.[32] Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%. Bulan terdingin terjadi pada bulan Januari dan Februari, sedangkan bulan terpanas terjadi pada bulan April dan Oktober. Berikut ini adalah tabel kondisi cuaca rata-rata di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya.
Balai kota, kantor kedinasan wali kota dan wakil wali kota Samarinda.
Secara yuridis Kota Samarinda terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959. Dasar untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda adalah kesimpulan tim penyusun sejarah yang dibentuk Pemerintah Daerah Kotamadya Samarinda berdasarkan asumsi dan prediksi atau estimasi 64 hari masa pelayaran dari Wajo menuju Samarinda, sejak penandatangan Perjanjian Bongaya 18 November 1667. Akhirnya, diperoleh hasil tanggal 21 Januari 1668, yang bertepatan pula dengan hari jadi Pemerintah Daerah Samarinda, 21 Januari 1960.[40]
Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari1988, pasal 1 berbunyi, "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 Hijriyah". Penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke-320 pada tanggal 21 Januari1988.
Tanggal 21 Januari1668 adalah hari yang diperkirakan dari satu versi sebagai awal kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo yang kemudian mendirikan pemukiman di Samarinda Seberang. Meskipun demikian, sebelum rombongan Bugis Wajo datang ke Samarinda, sudah ada peradaban komunitas Kutai Kuno dan Banjar di wilayah Samarinda.[41]
Kota Samarinda memiliki 10 kecamatan dan 59 kelurahan dengan kode pos 75111 hingga 75253. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 766.015 jiwa dengan luas wilayah 783,00 km² dan sebaran penduduk 978 jiwa/km².[44][45] Kecamatan Samarinda Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar dengan luas wilayah lebih dari 31 persen luas Kota Samarinda, sedangkan Kecamatan Samarinda Kota merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda, adalah sebagai berikut:
Masyarakat kota Samarinda memeluk berbagai macam agama, di antaranya Islam 91,32%, kemudian Kekristenan 7,62% di mana Protestan 5,07% dan Katolik 2,55%. Pemeluk agama Buddha sebanyak 0,92%, kemudian Hindu 0,10%, Konghucu 0,03% dan kepercayaan sebanyak 0,01%.[4][48]
Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan 685 sekolahan.[49] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.
Rute proyek Airport Line (SkyTrain) berdasarkan Master Plan Samarinda 2042 (RTRW)
Infrastruktur transportasi vital di Samarinda berbeda dengan kota lainnya di Kalimantan, dimana keterlibatan swasta dan pemerintah daerah yang lebih dominan dibandingkan pemerintah pusat. Diantaranya Bandara Internasional Samarinda (Pemprov Kaltim),[51][52] proyek SkyTrain rapid transit (KPBU)[53][54] dan Pelabuhan Palaran (swasta).[55] Pemerintah Indonesia juga memilih Bandara Internasional Samarinda beserta 3 bandara lainnya di Indonesia untuk dilibatkan kepemilikan (partial stake) dan pengoperasiannya kepada perusahaan mancanegara dan Astra Infra.[56]
Air
Jembatan Mahakam dipotret dari atas kota.
Sebagai kota yang dibelah Sungai Mahakam, dalam sejarahnya sebagai kota sungai Samarinda memiliki transportasi air tradisional sejak dahulu, yakni Tambangan dan Ketinting. Tambangan biasa digunakan sebagai alat transportasi menyeberang sungai dari daerah Samarinda Seberang ke kawasan Pasar Pagi. Ketinting menjadi moda transportasi sungai utama untuk menyeberangi sungai maupun menuju wilayah tertentu yang hanya bisa dinaiki oleh manusia dan barang.
Sedangkan untuk mengangkut kendaraan, kapal feri sempat beroperasi menyeberangi sungai dari pelabuhan Harapan Baru, Samarinda Seberang ke pelabuhan Samarinda Kota. Namun, sejak pembangunan dan beroperasinya Jembatan Mahakam pada tahun 1987, tambangan dan ketinting mulai berkurang penumpangnya meski tak signifikan. Tetapi, yang paling merasakan kerugian adalah kapal feri hingga akhirnya pelayaran ditutup.
Selain Jembatan Mahakam, terdapat pula jembatan lain yang menjadi penghubung antara Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang, yakni Jembatan Mahakam Ulu yang diresmikan pada tahun 2009 dan Jembatan Mahkota II yang diresmikan pada tahun 2018. Selain itu, bersebelahan dengan Jembatan Mahakam juga telah dibangun jembatan baru yang lebih tinggi yang diberi nama Jembatan Mahakam IV, yang telah diresmikan pada tahun 2020.[57]
Terdapat pelabuhan peti kemas yang berada di Jalan Yos Sudarso dan sekarang sedang dibangun pelabuhan baru yang terletak di kecamatanPalaran untuk menggantikan pelabuhan yang sekarang sudah tidak sesuai dengan kondisi kota. Pada tanggal 26 Mei2010, pelabuhan baru tersebut selesai dibangun dan diresmikan dengan nama TPK Palaran dan saat ini dalam tahap uji coba.
Minibus dalam kota (taksi A) Suzuki Carry di Samarinda
Bus
Terdapat 3 terminal perhubungan darat yang menghubungkan kota Samarinda dengan daerah-daerah lain di Kalimantan, antara lain Terminal Sungai Kunjang yang melayani rute ke Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, Terminal Lempake yang melayani rute Kota Bontang dan Kutai Timur, dan Terminal Samarinda Seberang yang melayani rute ke Paser hingga Kalimantan Selatan.
Saat ini telah terbangun jalan bebas hambatan yang menghubungkan Samarinda dengan Balikpapan, dengan panjang 97 km. Jalan Tol Samarinda–Balikpapan ini merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2019.[58] Jalan tol ini membentang mulai dari Simpang Jembatan Mahkota 2 di Kota Samarinda hingga KM 13 Balikpapan, dan berlanjut hingga Kecamatan Balikpapan Timur di Kota Balikpapan. Ke depannya, direncanakan akan dibangun tol lanjutan ke arah utara menuju Kota Bontang.
Samarinda dapat diakses melalui Bandara Internasional APT Pranoto (NSA/Bandara Samarinda Baru) yang terletak di Sungai Siring sekitar 30 km sebelah utara Samarinda. Terletak di kawasan BIMP-EAGA,[59] bandara ini merupakan salah satu pintu gerbang utama turis mancanegara menuju berbagai destinasi wisata Kalimantan seperti Kepulauan Derawan,[60] Taman Nasional Kutai,[61] Karst Sangkulirang-Mangkalihat[62] dan sebagainya. Pada tahun 2019 (sebelum pandemi COVID19), bandara ini melayani 1,1 juta penumpang dan 206 ton kargo.[63]
Bandara ini menggantikan Bandara Temindung pada tahun 2018, dan dalam setahun langsung menduduki peringkat ke-3 bandara Kemenhub terbaik se Indonesia di majalah Bandara,[64] juga masuk dalam 11 bandara terbaik se Indonesia versi Wonderful Indonesia.[65] Bandara ini merupakan pusat operasi untuk Susi Air.[66]
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Samarinda berbenah demi peningkatan pelayanan air bersih kepada pelanggannya,di antaranya dengan peningkatan kapasitas produksi di berbagai IPA (Instalasi Pengolahan Air) bersih.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana dengan debit 300 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana dengan debit 160 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda Seberang dengan debit 100 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK desa Lempake dengan debit 2,5 lt/dt, sumber air baku waduk Lempake.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK Kecamatan Palaran dengan debit 17,5 lt/dt, sumber air baku sungai Mahakam.[67]
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik, di kota ini telah dibangun beberapa pembangkit listrik, antara PLTD Keledang dan PLTD Karang Asam yang berafiliasi dengan jaringan listrik Sektor Mahakam. Namun, pemadaman listrik masih terjadi.
Untuk jaringan telekomunikasi, hampir disetiap kawasan dalam kota ini telah terjangkau terutama untuk jaringan telepon genggam, dan pada kawasan tertentu telah tersedia layanan gratis internet tanpa kabel (Wi-Fi) atau dikenal juga dengan hotspot yang terdapat pada beberapa perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan di kecamatan Samarinda Ulu di TPA Bukit Pinang seluas 10 hektare, yang berjarak 15 km dari pusat kota. Tidak kurang dari 1.008 m³ sampah masyarakat dari seluruh penjuru Samarinda dibuang ke TPA Bukit Pinang.[68]
Kota Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang menjadi andalan dan sering dikunjungi wisatawan lokal.
Wisata alam
Objek wisata alam yang ada di Samarinda antara lain Air terjun Tanah Merah, Air terjun Berambai, Air terjun Pinang Seribu, Gunung Steling Selili, dan Kebun Raya Unmul Samarinda yang terdapat atraksi danau alam, kebun binatang dan panggung hiburan.
Wisata budaya
Untuk menikmati wisata budaya, wisatawan bisa mengunjungi Desa Budaya Pampang yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota. Pampang akan menampilkan atraksi budayanya dari suku Dayak Kenyah pada hari minggu.[69]
Produk budaya dari Samarinda berupa ukir-ukiran dan pernak-pernik lainnya yang bisa didapatkan di Citra Niaga. Samarinda juga mempunyai produk tekstil yang bernama Sarung Samarinda dan Batik Ampiek, batik yang bermotif ukiran Dayak.
Wisata religi
Beberapa tempat ibadah juga menjadi wisata religi di Samarinda seperti Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Samarinda. Tedapat pula Masjid Islamic Center Samarinda yang merupakan Masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Objek wisata ziarah di kota ini adalah Makam La Mohang Daeng Mangkona, pendiri Kota Samarinda. Sekitar 10 km ke arah barat kota Samarinda, terdapat gua Maria di Rumah Retret Bukit Rahmat, Loa Janan.
Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda
Pura Jagat Hita Karana
Vihara Muladharma
Kelenteng Thien Ie Kong
Pasar
Bagian depan Pasar Pagi di Jalan Jenderal Sudirman.
Berbagai pasar tradisional juga masih ada yang bertahan di kota Samarinda hingga saat ini, di antaranya adalah:
Pasar Pagi, merupakan pasar tertua di Kota Samarinda. Pasar ini awalnya dibangun di pinggir sungai Mahakam. Namun seiring dengan perkembangan kota, maka pasar dipindahkan agak menjauh dari tepi sungai karena tepi sungai dibuat jalan.
Pasar Segiri, merupakan pasar terbesar/pasar induk di kota Samarinda. Pasar Segiri mengalami kebakaran pada tahun 2009 dan sedang dibangun kembali dengan konsep pasar tradisional yang modern.
Pasar Rahmat, terletak di Jalan Lambung Mangkurat, Pelita.
Pasar Sei Dama, terletak di Jalan Otto Iskandardinata.
Pasar Impres Baqa, terletak di Jalan Sultan Hasanudin.
Pasar Laut (sore), terletak di ujung jalan HOS Cokroaminoto.
Pasar Harapan Baru, terletak di Jalan Kurnia Makmur, Harapan Baru. Pasar ini pernah terbakar hebat pada tahun 2003 sehingga seluruh pasar dan sebagian rumah warga hangus. Pasar ini kembali dibangun beberapa bulan kemudian dan Jalan Kurnia Makmur dibuat menjadi dua jalur untuk mencegah kebakaran lagi yang meluas karena sebelumnya Jalan Kurnia Makmur terbilang sempit sehingga api yang berada di pasar sebelah kiri pasar dapat menyambar ke bagian pasar sebelah kanan.
Palaran Trade Centre (PTC), pasar dengan konsep modern pertama di Samarinda. Pasar ini diresmikan pada tanggal 15 Mei2010.[70]
Saat ini ada 2 stasiun TV lokal di Samarinda, yakni TVRI Kalimantan Timur dan Tepian TV (hanya di TV kabel). Selain itu, Samarinda TV [en] dan Samcom TV[71] pernah beroperasi di kota ini (sekarang sudah tutup).
Surat Kabar
Ada beberapa surat kabar harian (SKH) yang terbit di Kaltim, yang tidak bisa dilupakan dalam perkembangan kota Samarinda dari masa ke masa. Surat Kabar yang pertama kali terbit di Samarinda adalah Persatoen dan Perasaan Kita. Kedua surat kabar ini bukan surat kabar harian. Terbit pada akhir 1922. Surat Kabar Harian baru terbit pertama kali di Samarinda pada tahun 1935. Surat Kabar Harian Pertama di Kaltim itu adalah Surat Kabar Pewarta Borneo dan Pantjaran Berita.[72][73]
Di masa orde baru hingga era reformasi ada dua surat kabar harian yang terbit, yaitu SKH Suara Kaltim, yang kemudian berganti nama menjadi SKH Swara Kaltim dan SKH ManuntunG yang kemudian berubah nama menjadi Kaltim Post. Selanjutnya terbit SKH Kutai Baru, yang kemudian berganti nama menjadi SKH Poskota Kaltim. Kemudian terbit SKH Matahari (grup Poskota Kaltim), lalu berubah menjadi SKH Matahari Kaltim Times,lalu nama Matahari dihilangkan menjadi Harian Umum Kaltim Times.
SKH Suara Kaltim atau Swara Kaltim dan Poskota Kaltim grup adalah koran lokal yang diterbitkan orang-orang daerah dan berkantor cabang utama di Samarinda (SKH Suara Kaltim/Swara Kaltim dan SKH Poskota Kaltim, SKH Matahari Kaltim/Kaltim Times Tenggarong. SKH Suara Kaltim, SKH Poskota Kaltim, SKH Matahari Kaltim/SKH Kaltim Times selain beredar di Samarinda dan Tenggarong, juga beredar ke seluruh kota dan kabupaten di Kaltim, bahkan hingga Nunukan, Tarakan, Malinau, Bulungan sebelum dimekarkan dan bergabung dalam Provinsi Kalimantan Utara. Surat kabar harian lokal lainnya adalah KoranKaltim, Kalpost dan Express.
^Voice of Nature, Volume 74-84 (dalam bahasa Inggris). Yayasan Indonesia Hijau. 1989. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-14. Diakses tanggal 2022-06-02.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
^"BRS Kaltim December 2021". BPS East Borneo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 2 February 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Architecture + design 7, 1990". Media Transasia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2023. Diakses tanggal 28 February 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Penghargaan Lingkungan Hidup 2013". Kementerian Lingkungan Hidup. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2023. Diakses tanggal 28 February 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sarip, Muhammad (2015). Samarinda Bahari, Sejarah 7 Zaman Daerah Samarinda. Samarinda: Komunitas Samarinda Bahari, hlm. 18. ISBN 978-602-73617-0-6.
^Ars, Moh. Nur dkk (1986). Sejarah Kota Samarinda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, hlm. 3.
^Mees, Solco Walle Tromp (1887). Eenige Mededeelingen Omtrent de Boeginezen van Koetai. Bijdragen toot de Taal Land en Volkenkunde, vol. 36, issue 1, p.177.
^Dachlan, Oemar (1978). “Asal-Usul Nama Samarinda Sejak Zaman sebelum Kemerdekaan, Nama Ini Sudah Terkenal di Seluruh Indonesia.” Jakarta: Majalah Bulanan Prima, April 1978) dalam Oemar Dachlan, Kalimantan Timur dengan Aneka Ragam Permasalahan dan Berbagai Peristiwa Bersejarah yang Mewarnainya. Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu, 2000, hlm. 133.
^Peta Samarinda.A. Rahman (User:Ezagren). Diakses 4 Desember 2019
^Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka. Samarinda.ISBN 979-793-4775-3.
^Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.
^Tim penyusun (2004). Merajut Kembali Sejarah Kota Samarinda. Samarinda: Pemerintah Kota Samarinda, hlm. 168.
^Sarip, Muhammad (2015). Samarinda Bahari, Sejarah 7 Zaman Daerah Samarinda. Samarinda: Komunitas Samarinda Bahari, ISBN: hlm. 5—19. ISBN 978-602-73617-0-6.
^"Samarinda in Figures 2021". BPS Samarinda. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2021. Diakses tanggal 25 September 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Kutai National Park Wildlife". BORNEO.com.au (dalam bahasa Inggris). Borneo Tour Specialists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-02-03.
^"Samarinda in Figures 2020". SAMARINDAKOTA.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-28. Diakses tanggal 22 June 2021.
Italian opera singer This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Aldo Protti – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2010) Aldo Protti (19 July 1920 – 10 August 1995)[1] was an Italian baritone opera singer, particularly associated with the Italian repertory. He was partic…
1983 novel by Dick King-Smith This article is about the novel. For the television series, see The Queen's Nose (TV series). The Queen's Nose First editionAuthorDick King-SmithCountryUnited KingdomLanguageEnglishGenreFantasyPublisherGollanczPublication date10 February 1983Media typePrint (hardcover & paperback)Pages111pp (first edition)ISBN0-06-023245-5 ISBN 978-0-06-023245-0ISBN 0-06-023246-3ISBN 978-0-06-023246-7OCLC11624157LC ClassPZ7.K5893 Qe 1983 [1] The …
Mirza Delibašić Nazionalità Jugoslavia Altezza 197 cm Peso 86 kg Pallacanestro Ruolo Guardia Termine carriera 1983 Hall of fame FIBA Hall of Fame (2007) CarrieraSquadre di club 1968-1972 Sloboda Tuzla1972-1981 Bosna1981-1983 Real MadridNazionale 1971 Jugoslavia U-161972 Jugoslavia U-181975-1982 JugoslaviaPalmarès Olimpiadi Argento Montréal 1976 Oro Mosca 1980 Mondiali Oro Filippine 1978 Bronzo Colombia 1982 Europei Oro Jugoslavia 1975 Oro Belgio 1…
Историческое государствоАвтономная Республика КохинхинаCộng hòa Tự trị Nam Kỳ Флаг Кохинхина на карте Индокитайского Союза ← ← ← → 1946 — 1948 Столица Сайгон Язык(и) вьетнамский Официальный язык вьетнамский Денежная единица Индокитайский пиастр Медиафайлы н…
Questa voce sull'argomento calciatori norvegesi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Arne Kotte Nazionalità Norvegia Calcio Ruolo Attaccante Termine carriera 1965 CarrieraSquadre di club1 1951-1952 Steinkjer? (?)1952-1955 Vålerenga? (?)1955-1956 Steinkjer? (?)1956-1957 Palermo0 (0)1958-1960 Frigg? (?)1960-1963 Steinkjer7+ (0+)1965 Steinkjer2 (1)Nazional…
Development of GDP per capita The Economy of Ethiopia remained very traditional until the later 20th century, although Ethiopia—unlike most sub-Saharan countries—had maintained trade and contacts with the outside world for centuries. Since ancient times, Ethiopian traders exchanged gold, ivory, musk, and wild animal skins for salt and luxury goods, such as silk and velvet.[1] By the late nineteenth century, coffee had become one of Ethiopia's more important cash crops.[1] At …
Le Ruger Security Six calibre 357 Magnum en version sport (canon de 15,24 cm) et finition bronzée. Le Ruger Service Six en calibre .380 british est en service dans la Police indienne du District de Krishnagiri.Les revolvers Ruger Security-Six/ Service-Six (connu aussi comme Police Service Six) furent produits et vendus par Ruger entre 1971 et 1985, date de leur remplacement par le Ruger GP100. Versions Le Security-Six avait une hausse réglable Le Service-Six (connu aussi comme Police Service S…
هذه المقالة بحاجة لصندوق معلومات. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة صندوق معلومات مخصص إليها. تضم ولاية نيو جيرسي الأمريكية 21 مقاطعة.التي تحتوي معا علي 565 بلدية، أو كيانات الإدارية التي تتألف من أراضي واضحة المعالم. 250 بوروغ، 52 مدينة و 15 بلدة و 244 بلدية و 4 قرى. المقاطعات مق…
American baseball player-manager (1864–1952) John Francis Smith redirects here. For the fictional character, see Ranger John Francis Smith. John Gammon redirects here. Not to be confused with John Gammons. Baseball player Phenomenal SmithSmith, c. 1888PitcherBorn: (1864-12-12)December 12, 1864Philadelphia, Pennsylvania, USDied: April 3, 1952(1952-04-03) (aged 87)Manchester, New Hampshire, USBatted: LeftThrew: LeftMLB debutApril 18, 1884, for the Philadelphia AthleticsLast M…
伊斯兰合作组织Organisation of Islamic Cooperation(英語)Organisation de la Coopération Islamique(法語)منظمة التعاون الإسلامي(阿拉伯語) 旗帜格言:To safeguard the interests and ensure the progress and well-being of Muslims 成员国 观察国 暂停会籍行政总部 沙地阿拉伯吉达 官方语言阿拉伯语英语法语类型宗教成员国57个在籍成员国(英语:Member states of the Organisation of …
Daniil KvyatKvyat pada tahun 2015LahirDaniil Vyacheslavovich Kvyat26 April 1994 (umur 30)Ufa, RusiaKarier Kejuaraan Dunia Formula SatuKebangsaan RusiaTahun aktif2014–2017, 2019-2020TimToro Rosso, Red Bull Racing, AlphaTauriNomor mobil26Jumlah lomba112 (110 start)Juara Dunia0Menang0Podium3Total poin202Posisi pole0Lap tercepat1Lomba pertamaGrand Prix Australia 2014Lomba terakhirGrand Prix Abu Dhabi 2020Klasemen 2020ke=19 (5 poin)Karier NASCAR Seri Piala3 lomba dalam kurun waktu 1 tahunNo. m…
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Maret 2024) klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan. Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris. Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia. Jangan m…
Questa voce sull'argomento contee dell'Indiana è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Contea di DaviessconteaLocalizzazioneStato Stati Uniti Stato federato Indiana AmministrazioneCapoluogoWashington Data di istituzione1816 TerritorioCoordinatedel capoluogo38°42′00″N 87°04′48″W38°42′00″N, 87°04′48″W (Contea di Daviess) Superficie1 131 km² Abitanti29 820 (2000) Densità26,37 ab./km² Altre informazioni…
Revolusi FebruariBagian dari Revolusi Rusia dan Revolusi 1917–23Pertempuran antara pasukan kekaisaran dan pasukan revolusioner di jalanan Petrograd selama Revolusi FebruariTanggal8–16 Maret 1917 (K.J. 23 Februari – 3 Maret 1917)LokasiPetrograd, Kekaisaran RusiaHasil Kemenangan Revolusioner Berakhirnya monarki Rusia Periode kekuasaan ganda antara Pemerintahan Sementara dan Soviet Petrograd Proklamasi berdirinya Republik Rusia Revolusi OktoberPihak terlibat Monarki Rusia: Polisi Petrograd Ge…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Engravir yang menggambarkan Maria Prophetissima dari buku Michael Maier Symbola Aurea Mensae Duodecim Nationum (1617). Maria Orang Yahudi (bahasa Latin: Maria Prophetissima), atau Maria sang Nabiah, adalah seorang alkemis awal yang dikenal dari karya-…
Incision of the skin and cricothyroid membrane to establish a clear airway CricothyrotomyIn cricothyrotomy, the incision or puncture is made through the cricothyroid membrane in between the thyroid cartilage and the cricoid cartilage.Other namesCricICD-9-CM31.1MeSHD014140MedlinePlus003017[edit on Wikidata] A cricothyrotomy (also called cricothyroidotomy) is an incision made through the skin and cricothyroid membrane to establish a patent airway during certain life-threatening situations, suc…
Species of bird Thick-billed raven In Ethiopia Conservation status Least Concern (IUCN 3.1)[1] Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Family: Corvidae Genus: Corvus Species: C. crassirostris Binomial name Corvus crassirostrisRüppell, 1836 The thick-billed raven (Corvus crassirostris), a corvid from the Horn of Africa, shares with the common raven the distinction of being the largest bird in the corvid fa…