Kabupaten Mahakam Ulu
Penduduk kabupaten Mahakam Ulu pada tahun 2020 berjumlah 35.010 jiwa, dengan kepadatan 2 jiwa/km2.[5] Sementara jumlah penduduk Mahakam Ulu pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 39.319 orang.[1] Kabupaten Mahakam Ulu berada di hulu Sungai Mahakam dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat dan negara Malaysia tepatnya di Kecamatan Long Apari. SejarahSebutan Mahakam Ulu muncul pertama kali dalam kaitan penataan wilayah administratif oleh Hindia Belanda terhadap Kesultanan Kutai, yaitu menyusul berlakunya Decentralisatie Wet 1903, maka pada 1905 dalam Kesultanan Kutai dibentuk dua wilayah administratif yaitu Hulu Mahakam dengan pusat pemerintahan di Long Iram, dan daerah Vierkante Pall dengan pusat pemerintahan di Samarinda. Pada tahun 1930, wilayah Kesultanan Kutai dipecah lagi menjadi 4 Onderafdeeling, yakni Zuid Kutai berkedudukan di Balikpapan, Oost Kutai berkedudukan di Samarinda, West Kutai berkedudukan di Tenggarong dan Boven Mahakam berkedudukan di Long Iram.[6] Era kemerdekaan pada tahun 1946, wilayah Kesultanan Kutai dibagi dalam 2 Kepatihan yaitu Kutai Barat dan Kutai Tengah. Saat berlaku UU 27/1959, Kutai ditata ke dalam 3 Dati II, yakni Kotapraja Balikpapan, Dati II Kutai, dan Kotapraja Samarinda. Era reformasi, saat berlaku UU 22/1999, kabupaten Dati II Kutai dimekarkan jadi 4 wilayah administratif yaitu kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kota Bontang. Wilayah eks-Onderafdeeling Boven Mahakam menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Kutai Barat. Wilayah eks-Onderafdeeling Boven Mahakam yang sempat terbagi dalam 2 kecamatan, yaitu Long Iram dan Long Pahangai, belakangan dimekarkan menjadi 5 kecamatan yaitu Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai dan Long Apari.[7] PemerintahanDaftar BupatiBupati merupakan pemimpin tertinggi dalam pemerintahan Kabupaten Mahakam Ulu. Dalam melaksanakan tugas, bupati didampingi oleh wakil bupati. Bupati yang menjabat saat ini di Makaham Ulu yakni Bonifasius Belawan Geh, dan diampingi wakil bupati, Yohanes Avun. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Bupati Mahakam Ulu 2020, dan dilantik pada 26 Februari 2021, hingga masa tugas tahun 2024.[8]
Dewan PerwakilanBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Mahakam Ulu dalam tiga periode terakhir.
KecamatanKabupaten Mahakam Ulu terdiri dari 5 kecamatan dan 50 kampung. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 35.010 jiwa dengan luas wilayah 15.315,00 km² dan sebaran penduduk 2 jiwa/km².[12][13][14] Daftar kecamatan dan kampung di Kabupaten Mahakam Ulu, adalah sebagai berikut:
DemografiKependudukanBerdasarkan data registrasi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Mahakam Ulu, jumlah penduduk Kabupaten Mahakam Ulu pada tahun 2021 sebesar 35.010 jiwa. Konsentrasi jumlah penduduk terbanyak berada di kecamatan Long Bagun dengan persentase 41% dari total jumlah penduduk Kabupaten Mahakam Ulu. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit berada di kecamatan Laham dengan persentase 8% dari total jumlah penduduk.[12] Suku bangsaKabupaten Mahakam Ulu mayoritas didiami oleh masyarakat Dayak. Suku Dayak sendiri memiliki beragam sub suku Dayak. Di Mahakam Ulu, suku Dayak yang ada diantaranya Dayak Busang, kemudian Kenyah, Kayan, Bahau, Penihin, Aheng, Modang, Laham, dan Long Kelat.[15] Hal ini berpengaruh terhadap budaya dan tradisi yang ada di Mahakam Ulu, didominasi unsur Dayak. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini ialah tari Hudoq. Hudoq merupakan topeng dalam berbagai bentuk atau rupa dalam tradisi Dayak, yang dipadukan menjadi tarian. Tradisi ini menjadi bagian dari tradisi ucapan syukur atas panen yang melimpah bagi masyarakat Dayak.[16] Topeng Hudoq sendiri memiliki beragam bentuk yakni Hudoq Uling, Hudoq Urug Tingang, Hudoq Urung Bavui, Hudoq Urung Hooq Waang, Hudoq Urung Magaaq, Hudoq Urung Inang Berang, Hudoq Urung Kuwau atau Hudoq Rooh, dan Hudoq Urung Pakau.[16] Referensi
Pranala luar
|