Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni adalah penghasil migas tepatnya di ladang gas Tangguh atau LNG Tangguh yang sekarang dioperasikan oleh British Petroleum. Kabupaten ini memiliki tujuh suku asli yaitu Sebyar, Wamesa, Kuri, Irarutu, Moskona, Sough, dan Sumuri. GeografiLuas WilayahLuas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni adalah 18.673 km² atau meliputi 13,02 % wilayah Provinsi Papua Barat.[4][5] Batas WilayahBerikut ini adalah batas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2002.[4] PemerintahanDaftar BupatiKabupaten Teluk Bintuni dipimpin oleh seorang bupati. Setelah dilakukan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada 2 Desember 2005 terbentuklah Pemerintah Daerah Definitif dengan Alfons Manibui dan Akuba Kaitam sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni.[6] Saat ini, bupati Teluk Bintuni dijabat oleh Petrus Kasihiw, dan wakil bupati dijabat oleh Matret Kokop.[7]
Dewan PerwakilanBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni dalam dua periode terakhir.[8][9]
Distrik/KecamatanKabupaten Teluk Bintuni terdiri dari 24 kecamatan, 2 kelurahan, dan 115 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 28.978 jiwa dengan luas wilayah 11.529,18 km² dan sebaran penduduk 3 jiwa/km².[1][10] Pada awal pembentukannya, Kabupaten Teluk Bintuni terdiri dari 10 distrik.Daftar distrik dan kelurahan di Kabupaten Teluk Bintuni, adalah sebagai berikut:
DemografiJumlah PendudukBerdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Teluk Bintuni sementara adalah 52.403 orang, yang terdiri atas 29.022 laki-laki dan 23.381 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut tampak bahwa penyebaran penduduk Kabupaten Teluk Bintuni bertumpu di Distrik Bintuni yakni sebesar 35,40 persen, kemudian diikuti oleh Distrik Sumuri sebesar 12,5 persen, dan Distrik Manimeri sebesar 10,14 persen sedangkan distrik-distrik lainnya di bawah 7 persen. Distrik Bintuni, Distrik Sumuri, dan Distrik Manimeri adalah 3 distrik dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 18.552 orang, 6.571 orang, dan 5.313 orang. Dengan luas wilayah Kabupaten Teluk Bintuni sekitar 18.637 kilo meter persegi yang didiami oleh 52.403 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Teluk Bintuni adalah sebanyak 3 orang per kilo meter persegi.[11] Suku bangsa yang ada di Teluk Bintuni diantaranya suku Wamesa, Sebyar, Kuri, Irarutu, Moskona, Sumuri, Sough, serta suku pendatang lainnya.[12] Laju Pertumbuhan PendudukSecara kumulatif, Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Teluk Bintuni per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000 hingga 2010 sebesar 4,64 persen. Laju pertumbuhan penduduk Distrik Sumuri adalah yang tertinggi dibandingkan distrik-distrik lain di Kabupaten Teluk Bintuni yakni sebesar 14,31 persen, kemudian diikuti oleh Distrik Bintuni yakni sebesar 11,09 persen, dan Distrik Babo sebesar 9,03 persen. Sedangkan yang terendah di Distrik Moskona Barat yakni sebesar -10,64 persen. Distrik Manimeri walaupun menempati urutan teratas ketiga dari jumlah penduduk namun dari sisi laju pertumbuhan penduduknya masih dibawah laju pertumbuhan penduduk secara kumulatif yakni sebesar 2,74 persen. Sebaliknya, Distrik Biscoop yang menempati urutan terbawah ketiga dari jumlah penduduk namun dari sisi laju pertumbuhan penduduknya masih di atas laju pertumbuhan penduduk secara kumulatif yakni sebesar 4,85 persen.[11] Lambang daerah
Potensi daerahPotensi daerah yang terbesar dari Kabupaten Teluk Bintuni adalah sektor pertanian, kelautan, dan pertambangan. Untuk sektor yang lain yaitu perikanan, perkebunan, industri migas yaitu LNG.[14] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |