Subsistit in ("subsists in") adalah frasa Latin yang muncul di Lumen gentium,[1] dokumen tentang gereja dari Konsili Vatikan Kedua Gereja Katolik. Sejak konsili tersebut, alasan penggunaan istilah "ada" dan bukan sekadar "ada" telah diperdebatkan. Umumnya, mereka yang melihat sedikit atau tidak ada perubahan dalam ajaran gereja di Vatikan II bersikeras pada kesetaraan antara “subsistit in” dan “is”. Mereka yang menunjuk pada dorongan ekumenis yang baru dalam Vatikan II bersikeras bahwa istilah tersebut diperkenalkan sebagai suatu kompromi setelah banyak diskusi, dan mengakui unsur-unsur baru dalam ajaran konsili tersebut.
Konteks pernyataannya adalah (penekanan ditambahkan):[1]
Gereja ini dibentuk dan diorganisir di dunia sebagai sebuah masyarakat, berada dalam Gereja Katolik, yang diperintah oleh penerus Petrus dan oleh para Uskup dalam persekutuan dengannya, meskipun banyak unsur pengudusan dan kebenaran ditemukan di luar strukturnya yang terlihat. Unsur-unsur ini, sebagai anugerah milik Gereja Kristus, merupakan kekuatan yang mendorong menuju kesatuan Katolik.
— Lumen gentium, 8
Ini adalah perdebatan tentang eksternal, integritas kelembagaan sebuah gereja, kepenuhan sarana keselamatan.[2]
Lihat juga
Referensi