Sekalipun perhitungan yang dilakukan Dionysius Exiguus menentukan kelahiran Yesus pada pada tahun yang disebut sebagai 1 Masehi, sejarah menempatkan kelahiranNya pada waktu antara tahun 6 dan 4 SM.
Sekitar 27: Yesus dibaptis, dimulainya pelayanan, dan dipilihnya para rasul. Injil Lukas mengindikasikan bahwa Kristus dibaptis pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius yakni tahun 27 Masehi (Lukas 3:1,21,22). Injil-Injil umat Kristiani sangat menonjolkan Petrus sebagai pimpinan dan juru bicara para rasul Yesus dengan seringnya disebutkan namanya dalam Injil-Injil. Petrus, dan putera-putera Zebedeus, Yakobus dan Yohanes, merupakan lingkaran dalam dari para rasul Yesus karena menyaksikan peristiwa-peristiwa penting tertentu dari kehidupan Yesus. Dakwah-dakwah utama Yesus, seperti Khotbah di Bukit. Perbuatan-perbuatan mukjizat, seperti membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang, berjalan di atas air, dst.
Sekitar 33: Petrus menyatakan dan para pengikut lainnya percaya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Al-Masih bangsa Yahudi yang dijanjikan Yahweh menurut kitab-kitab suci Yahudi dan ramalan-ramalan para nabi Ibrani. Masuk ke Yerusalem, dimulainya sengsara Kristus. Yesus dari Nazaret disalibkan di Yerusalem di bawah kuasa Pontius Pilatus, procuratorYudea pada masa pemerintahan Tiberius dan Herodes Antipas, setelah Sanhedrin, di bawah pimpinan Imam Besar Kayafas, menuduh Yesus melakukan hujat. Akan tetapi Dia disalibkan oleh bangsa Romawi, atas dakwaan kejahatan politik yakni perbuatan makar dan pemberontakan seperti yang tertulis pada titulus di atas salib yang menunjukkan kejahatan yang diperbuatNya yakni: "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi". Menurut para pengikutNya, tiga hari kemudian, "Allah membangkitkanNya dari antara orang mati",[2] atau, seperti yang juga mereka katakan, Dia "sudah bangkit."[3] Empat puluh hari setelah kebangkitanNya, Yesus naik ke surga, Injil-Injil Kristiani meriwayatkan bahwa Yesus memberi petunjuk kepada para muridNya bahwa: "Segala kuasa telah diberikan kepadaKu di surga dan di atas bumi. Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, ajarilah mereka untuk melakukan semua yang telah kuperintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku menyertaimu, bahkan sampai akhr zaman." (Matius 28:18-20). Sepuluh hari kemudian (Pentakosta) Petrus memberikan khotbah perdananya dan 3.000 orang memberi diri untuk dibaptis. Sejak saat itu, ajaran-ajaran Yesus menyebar ke seluruh dan ke luar batas Kekaisaran Romawi sehingga membentuk Gereja-Gereja yang dipimpin oleh para Rasul. Tradisi Kristiani mencatat bahwa Gereja Kristiani di Roma didirikan oleh Santo Petrus bersama Santo Paulus, dan bahwa Petrus adalah uskupnya yang pertama.
Sekitar 34: St. Stefanus, seorang diakon dan syuhada Kristiani yang pertama, dirajam sampai mati di Yerusalem.
Sekitar 100: St. Yohanes, yang tersisa dari ke-12 Rasul, wafat di Efesus.[4][5]
Sekitar 110: Ignatius dari Antiokhia menggunakan istilah Gereja Katolik dalam sepucuk suratnya kepada Gereja di Smyrna, salah satu dari surat-surat yang otentisitasnya tak diragukan yang dikaitkan dengannya. Dalam surat ini dan surat-surat lainnya dia menekankan pentingnya para uskup dalam Gereja dan berbicara keras mengenai bidaah.
Sekitar 150: Naskah-naskah Alkitab terjemahan Bahasa Latin (Vetus Latina) dari Alkitab dalam bahasa Yunani beredar di kalangan umat Kristiani yang bukan pengguna Bahasa Yunani.
Sekitar 155: Ajaran-ajaran Marcion, gnostikValentinus dan pentakostal kaum Montanis menimbulkan memecah-belah komunitas Romawi. Penindasan atas umat Kristiani di Kekaisaran Romawi terus berlanjut.
Sekitar 195: Paus Viktor I, Paus pertama yang berasal dari Afrika, mengekskomunikasi kaum Kuartodesiman dalam suatu Kontroversi Paskah. Beberapa pihak berpendapat bahwa mungkin dialah paus pertama yang merayakan misa dalam Bahasa Latin bukannya Bahasa Yunani.[6]
20 Januari250: Kaisar Decius memulakan penindasan besar-besaran atas umat Kristiani di Roma. Paus Fabianus wafat sebagai syuhada. Sesudah itu kontroversi Donatis mengenai penerimaan kembali orang-orang murtad meresahkan banyak orang di Afrika Utara.
28 Oktober312: Kaisar Konstantinus memimpin pasukan Kekaisaran Romawi meraih kemenangan dalam Pertempuran Pons Milvius. Menurut tradisi, pada malam menjelang pertempuran itu, Konstantinus mendapat sebuah penglihatan bahwa dia akan meraih kemenangan jika dia bertempur di bawah lambang Kristus; oleh karena itu, para prajuritnya menerakan pada perisai-perisai mereka tanda Khi-Rho yang terdiri atas dua huruf pertama dari kata Yunani untuk "Kristus" (ΧΡΙΣΤΌΣ). Setelah memenangi pertempuran itu, Konstantinus melegalkan kekristenan. Dia sendiri tidak dibaptis sampai menjelang ajalnya.
Kekaisaran Romawi Akhir (313 — 476)
313: Maklumat Milan menyatakan Kekaisaran Romawi netral terhadap pandangan-pandangan keagamaan, keluarnya maklumat ini mengakhiri penindasan atas umat Kristiani.
321: Dengan menganugerahkan hak kepada Gereja untuk memiliki properti, Konstantinus menyumbangkan istana Laterani kepada Paus Miltiades. Basilika Lateran (Basilika Penebus Kita) menjadi tahta keuskupan dari Uskup Roma.
3 November324: Konstantinus meletakkan dasar ibu kota baru Kekaisaran Romawi di Bizantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
325: Kontroversi Arian pecah di Aleksandria, menimbulkan kekerasan dan perpecahan besar-besaran di kalangan umat Kristiani.
27 Februari380: Kaisar Theodosius mengeluarkan sebuah maklumat, De Fide Catolica, di Tesalonika, dipublikasikan di Konstantinopel, menyatakan kekristenan Katolik sebagai Agama negara Kekaisaran Romawi.[9][10][11]
391: Dekret Kaisar Theodosius mengharamkan sebagian besar ritual Pagan yang masih dipraktikkan di Roma, dengan demikian mendorong sebagian besar populasi untuk berpindah keyakinan ke Agama Kristen.
400: Vulgata karya Hieronimus, terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Latin, diterbitkan. Vulgata merupakan seuah kompilasi kitab-kitab Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang sangat berpengaruh dan yang menjadi dasar bagi Alkitab yang dikenal saat ini.
404: Rahib Telemakhus menerobos ke tengah-tengah sebuah arena guna mencoba melerai dua gladiator; dia dibunuh oleh massa. Petunjukan gladiator dihapuskan oleh Kaisar Honorius.
24 Agustus410: Penjarahan Roma. Alarik dan pasukan Visigothnya menerjang masuk melalui Gerbang Porta Salaria di Timur-Laut Kota Roma.
431: Konsili Efesus menyatakan bahwa Yesus eksis sebagai manusia sekaligus sebagai Allah, menjernihkan statusnya dalam Tritunggal Maha Kudus. Makna Kredo Nicea juga dinyatakan sebagai naskah suci permanen dari Gereja.
Kekaisaran Bizantium Awal dan Awal Abad Pertengahan (477 — 799)
480: Santo Benediktus mulai menyusun peraturan Monastik, menetapkan regulasi-regulasi untuk pendirian biara-biara.
496: Clovis I Raja pagan Bangsa Frank, menjadi penganut iman Katolik.
502: Paus Symnakus menetapkan aturan bahwa umat awam selanjutnya tidak lagi memberi suara dalam pemilihan Paus dan hanya klerus tingkat tinggi saja yang dapat menjadi calon paus.
529: Codex Yustinianus dirampungkan. Bagian pertama dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil).
2 Januari533: Merkurius menjadi Paus Yohanes II. Dia adalah paus pertama yang menggunakan nama pemerintahan. Yohanes II mendapatkan hadiah-hadiah berharga sekaligus sebuah pernyataan iman ortodoks dari Kaisar Bizantium Yustinianus.
533: Digesta, atau Pandectae, dikeluarkan; bagian kedua dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil). Institutiones, bagian ketiga Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil) mulai diberlakukan.
685: Kaum Maronit menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memilih Yohanes Maron, yang berasal dari kaum mereka, sebagai Patriark Antiokhia dan Seluruh Timur. Yohanes mendapatkan persetujuan dari Paus Sergius I, dan menjadi Patriark Maronit yang pertama.
8 Januari1198: Lotario de' Conti di Segni terpilih menjadi Paus Innosentius III. Masa kepausannya dianggap sebagai puncak kekuasaan temporal dari kepausan.
November 30, 1215: Konsili Ekumenis Lateran Keempat ditutup oleh Paus Innosentius III. Tujuh puluh dekret disetujui, salah satunya adalah definisi transubstansiasi.
1241: Mangkatnya Ogadai Khan, Khan Agung bangsa Mongol, menghentikan gerak maju bangsa Mongol ke Eropa sesudah kemenangan yang mereka raih dengan mudah dalam Pertempuran Liegnitz (sekarang di Polandia) dan Pertempuran Mohi (sekarang di Hungaria) melawan gabungan serdadu Kristen.
1305: Pengaruh Prancis mengakibatkan Paus pindah dari Roma ke Avignon.
12 Agustus1308: Paus Klemens V mengeluarkan Bulla Regnans in coelis menyeru diselenggarakannya sebuah konsili umum pada 1 Oktober1310, di Vienne, Prancis dengan tujuan "melakukan pemeriksaan sehubungan dengan Tarekat Kesatria Kenisah, baik atas para anggota perorangan maupun tanah-tanahnya, dan sehubungan pula dengan hal-hal lain yang terkait dengan iman Katolik, Tanah Suci, dan perbaikan Gereja dan aparat gerejawi".
17 - 20 Agustus 1308: Para pimpinan Kesatria Kenisahdiampuni secara rahasia oleh Paus Klemens V seusai diperiksa oleh para agen kepausan untuk memverifikasi klaim-klaim yang dituduhkan terhadap mereka di kastil Chinon di Keuskupan Tours.
1387: Bangsa Lithuania menjadi bangsa terakhir di Eropa yang menganut iman Katolik.
1440: Johannes Gutenberg merampungkan mesin cetak kayunya yang menggunakan logam yang dapat dipindah-pindahkan merevolusi penyebaran pengetahuan dengan cara reproduksi yang lebih murah dan lebih cepat. Hasilnya adalah produksi Alkitab dan buku-buku lainnya dalam jumlah banyak.
22 Januari1506: Kaspar von Silenen dan kontingen pertama dari para serdadu bayaran Swiss memasuki Vatikan pada masa pemerintahan Paus Julius II. Tanggal ini adalah tanggal tradisional berdirinya Garda Swiss.
18 April1506: Paus Julius II melakukan peletakan batu pertama dari Basilika St. Petrus yang baru.
30 Oktober1534: Parlemen Inggris menyetujui Act of Supremacy yang menjadikan Raja Inggris sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris. Skisma Anglikan dengan Roma.
1535: Michaelangelo mulai melukis Pengadilan Terakhir dalam Kapela Sistina.
1543: Karya tulis lengkap dari teori heliosentris Kopernikus dengan judul, Perihal Revolusi Bola-Bola Langit (De Revolutionibus Orbium Coelestium) diterbitkan. Dianggap sebagai awal revolusi ilmu pengetahuan.
13 Desember1545: Konsili Trente diselenggarakan pada masa kepausan Paulus III, untuk mempersiapkan tanggapan Katolik atas reformasi protestan. Peraturan-peraturan yang dihasilkannya menjadi pedoman umat Katolik selama sekurang-kurangnya tiga abad.
28 September1586: Domenico Fontana berhasil menyelesaikan pemugaran Obelisk Vatikan di tempatnya sekarang di alun-alun St. Petrus. Dipuji sebagai sebuah pencapaian teknis pada masa itu.
1593: Robert Bellarmine merampungkan karyanya Disputationes de controversiis christianae fidei.
1600: Paus Klemens VIII mengesahkan pemanfaatan kopi meskipun ada petisi yang diajukan para imam untuk melarang minuman Muslim yang mereka sebut "minuman iblis". Sri Paus mencoba secangkir dan menyatakannya "sungguh lezat sehingga sayang sekali untuk membiarkan orang-orang kafir memanfaatkannya secara eksklusif. Kita perlu mencurangi Setan dengan cara membaptisnya."[12]
1619 Sampai 1799: VOC berkuasa di Nusantara, Agama Katolik dilarang. Imam-imam Katolik diusir, dan umat Katolik pribumi diprotestankan.
19 April1622: Paus Gregorius XV menjadikan Armand Jean du Plessis de Richelieu sebagai kardinal atas nominasi Raja Louis XIII — menjadi Kardinal Richelieu. Pengaruh dan kebijakan-kebijakannya sangat memengaruhi perkembangan seni, budaya, politik, agama, dan perang di Eropa.
18 November1626: Paus Urbanus VIII dengan khidmat meresmikan Basilika St. Petrus yang baru 1.300 tahun sesudah basilika pertama yang dibangun oleh Konstantinus dikonsekrasi oleh Paus Silvester I.
28 April1738: Paus Klemens XII mengeluarkan bulla In EminentiDiarsipkan 2011-06-11 di Wayback Machine. yang melarang umat Katolik untuk mengikuti, membantu, bergaul atau memberi bantuan dalam bentuk dan cara apa pun kepada organisasi-organisasi Freemasonry dan Freemason dengan ancaman ekskomunikasi.
8 Desember1869: Paus Pius IX membuka Konsili Ekumenis Vatikan Pertama.
18 Juli1870: Konstitusi Dogmatis Gereja Kristus dari sesi keempat Konsili Vatikan I, "Pastor Aeternus", mengeluarkan dogma Infalibilitas kepausan di antara isu-isu lainnya sebelum jatuhnya kota Roma dalam dalam Perang Franco-Prussia yang mengakibatkan konsili ini berakhir secara perematur dan mengakhiri keberadaan Negara Gereja. Kontroversi perihal beberapa isu mengakibatkan terbentuknya Gereja Katolik Lama. Konsili ini belum ditutup secara resmi sampai pada tahun 1960 oleh Paus Yohanes XXIII dalam rangka persiapan Konsili Vatikan Kedua.
15 Mei1891: Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklikal Rerum Novarum (terjemahan: Hal-Hal Baru).
30 November1894: Paus Leo XIII mempublikasikan Surat Apostolik Orientalium DignitasDiarsipkan 2017-05-04 di Wayback Machine. (Mengenai Gereja-Gereja Timur) yang menjaga arti penting dan keberlangsungan tradisi-tradisi Timur bagi Gereja secara keseluruhan.
1898 - Secondo Pia mengambil foto-foto pertama dari Kain Kafan Turin.
12 Februari1931: Radio Vatikan diresmikan. Dibangun oleh Guglielmo Marconi dan diresmikan oleh Paus Pius XI. Siaran perdananya dalam kode Morse berbunyi: In nomine Domini, amen.
1 September1939: Jerman menginvasi Polandia. Permulaan Perang Dunia kedua. Vatikan menyatakan sikap netral guna menghindari keterlibatan dalam konflik dan juga untuk menghindari pendudukan oleh militer Italia.
1944: Tentara Jerman menduduki Roma. Adolf Hitler menyatakan akan menghormati netralitas Vatikan; akan tetapi beberapa insiden, seperti memberi bantuan kepada personel angkatan udara sekutu yang terluka, nyaris menyebabkan Nazi Jerman menginvasi Vatikan. Roma dibebaskan oleh tentara sekutu hanya beberapa minggu sesudah pendudukan Jerman.
11 Oktober1962: Paus Yohanes XXIII membuka Konsili Ekumenis Vatikan Kedua. Konsili Ekumenis ke-21 dari Gereja Katolik ini menitikberatkan panggilan universal menuju kekudusan dan membuahkan banyak perubahan dalam praktik, termasuk makin meningkatnya penekanan pada ekumenisme; berkurangnya aturan-aturan penitensi, puasa dan praktik-praktik devosional lainnya; dan memulakan revisi atas peribadatan, yang menjadi makin sederhana dan mudah difahami umat dengan mengizinkan penggunaan bahasa lokal menggantikan Bahasa Latin. Oposisi terhadap perubahan-perubahan yang dihasilkan Konsili ini menimbulkan gerakan Umat Katolik Tradisionalis yang tidak menyetujui perubahan-perubahan atas tata-cara peribadatan yang lama.
7 Desember1965: Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks oleh Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenis Athenagoras I. Ekskomunikasi timbal-balik dari Skisma Akbar tahun 1054 antara Katolik dan Ortodoks ditarik kembali oleh kedua belah pihak.
8 Desember1965: Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua.
29 Juni1967: Yustinus Darmojuwono dilantik sebagai kardinal Indonesia yang pertama.
26 Agustus1978: Paus Yohanes Paulus I menjadi paus pertama yang menggunakan dua nama kepemimpinan sekaligus. Dia memimpin Gereja hanya selama 33 hari.
16 Oktober1978: Paus Yohanes Paulus II menjadi paus Polandia pertama dan tokoh non-Italia pertama yang dipilih menjadi paus dalam kurun waktu 450 tahun; berpengaruh atas keruntuhan komunisme di Eropa.
1984: Hari Pemuda Dunia yang pertama yang digagas Paus Yohanes Paulus II dirayakan di Roma. Silih berganti dirayakan di Roma dan sebuah kota lain setiap tahun.
30 Juni1988: Uskup Agung Marcel Lefebvre dari Sosietas St. Pius X (SSPX), menahbiskan empat pria menjadi uskup di Ecône, Swis tanpa meminta persetujuan paus. Lefebvre dan keempat pria terseut otomatis dijatuhi ekskomunikasi sesuai hukum kanon. Para tradisionalis SSPX sejak saat itu berada dalam status skisma.[13]
31 Desember1991: Uni Soviet resmi dibubarkan. Gereja yang tertindas muncul kembali dari persembunyian.
30 April2000: Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi St. Faustina dan menentukan Hari Minggu sesudah Paskah sebagai Hari Minggu Belas-Kasih Ilahi dalam Kalender Romawi Umum, yang mulai berlaku sejak tahun 2001.
1 Januari2001: Abad ke-21 dan milenium baru dimulai. Gereja mengkhidmatkan permulaan milenium Kristiani ketiga dengan memperpanjang sampai ke sebagian tahun 2001, tahun Yubileum yang diperingati Gereja tiap 25-tahun sekali. Khusus untuk tahun 2000, disebut Yubileum Agung.
6 Januari2001: Yohanes Paulus II mengeluarkan Novo Millennio Ineunte, sebuah program bagi Gereja dalam milenium baru, dalam mana dia menempatkan kekudusan melalui latihan doa sebagai prioritas terpenting dari Gereja Katolik sejalan dengan tujuannya.
18 Januari2002: Mantan iman John Geoghan didakwa melakukan perundungan seksual terhadap anak-anak dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, sebagai bagian dari skandal pelecehan seksual. Kasus Geoghan merupakan salah satu dari skandal-skandal terburuk dalam Gereja Katolik pada zaman modern.
2 April2005: Paus Yohanes Paulus II meninggal-dunia pada usia 84 tahun. Pemakamannya disiarkan ke segenap penjuru dunia melalui media modern. Jutaan peziarah Katolik pergi ke Roma untuk memberikan penghormatan terakhir.
12 September2006: Paus Benediktus XVI memberikan ceramah "Iman, Akal Budi serta Kenangan dan Renungan Universitas" di University of Regensburg. Mengutip Kaisar Manuel II Paleologus: "Tunjukkan padaku hal baru yang dibawa Muhammad, dan hal-hal yang akan kau dapati hanyalah keburukan dan ketidakmanusiawian, seperti perintah untuk menyiarkan dengan pedang iman yang dikhotbahkannya." dalam sebagian kecil dari ceramahnya mengenai iman dan akal budi, irasionalitas dari kekerasan, dan program de-helenisasi membangkitkan reasksi-reaksi keras dan mematikan dari umat muslim di seluruh dunia.[14][15][16][17][18]
7 Juli2007: Motu proprioSummorum Pontificum dikeluarkan oleh Paus Benediktus XVI yang secara eksplisit memperbolehkan Missale Romanum tahun 1962 sebagai bentuk luar-biasa dari Ritus Romawi. Harapan akan pemulihan skisma antara SSPX dan Gereja Katolik tersirat dalam surat lampiran pada motu proprio tersebut.
Pengunduran diri Paus Benediktus XVI dari jabatan kepausan, diumumkan pada pagi hari tanggal 11 Februari 2013, saat Vatikan menegaskan bahwa Paus Benediktus XVI akan mengundurkan diri dari jabatan kepausan pada tanggal 28 Februari. Keputusan Benediktus untuk mundur sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma akan membuat dia paus pertama untuk melepaskan jabatannya sejak Paus Gregorius XII pada tahun 1415 (yang melakukannya untuk mengakhiri Skisma Barat), dan yang pertama untuk melakukannya atas kemauannya sendiri sejak Paus Selestinus V pada tahun 1294.
Konklaf Kepausan dilaksanakan pada tahun 2013 (lihat: Konklaf Kepausan 2013), akibat pengunduran diri Paus Benediktus XVI. Dalam pemungutan suara hari kedua konklaf, 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio, SJ dari Argentina terpilih menjadi Paus ke-266. Ia memilih nama Paus Fransiskus. Sebelumnya ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires sejak 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001.
Referensi
^Gereja Ortodoks dan beberapa Gereja non-Barat utama yang lain juga apostolik asal-usulnya — artinya, mereka juga menelusuri asal-usulnya kembali pada pendirian Gereja pada zaman Para Rasul.
^Kisah Para Rasul 2:24, Roma 10:9, 1 Korintus 15:15, Kisah Para Rasul 2:31-32, Kisah Para Rasul 3:15, Kisah Para Rasul 3:26, Kisah Para Rasul 4:10, Kisah Para Rasul 5:30, Kisah Para Rasul 10:40-41, Kisah Para Rasul 13:30, Kisah Para Rasul 13:34, Kisah Para Rasul 13:37, Kisah Para Rasul 17:30-31, 1 Korintus 6:14, 2 Korintus 4:14, Galatia 1:1, Efesus 1:20, Kolose 2:12, Tesalonika 1:10, Ibrani 13:20, 1 Petrus 1:3, 1 Petrus 1:21
^Markus 16:9, Lukas 24:7, Lukas 24:46, Yohanes 20:9, Kisah Para Rasul 10:41, Kisah Para Rasul 17:3, Kisah Para Rasul 1:22, Kisah Para Rasul 2:31, Kisah Para Rasul 4:33,
^Pernyataan ini diutarakan dalam situs-situs web derivatif seperti Cultural CatholicDiarsipkan 2022-04-07 di Wayback Machine. (diakses 28 September2006) dan Catholic Apologetics International[pranala nonaktif permanen] (diakses 28 September2006); namun para sarjana liturgi meragukannya: Adrian Fortescue dari era awal abad dua puluh, dalam dua artikel Catholic Encyclopedia, Liturgy of the MassDiarsipkan 2017-07-22 di Wayback Machine. 28 September2006) dan Church LatinDiarsipkan 2017-07-22 di Wayback Machine. 28 September2006), berpendapat bahwa, atas dasar kaitan antara Paus Viktor dengan sebuah karya tulis yang terdapat di antara tulisan-tulisan Santo Siprianus, Paus Viktor tampaknya merupakan Paus pertama yang "menggunakan Bahasa Latin di Roma" (merujuk pada tulisan, bukan pada liturgi); dan Josef Jungmann dari era sesudahnya tidak menyebut-nyebut teori menyangkut Paus Viktor ini, dan menyatakan penggunaan Bahasa Latin pada makam para paus baru dimulai sejak Paus Kornelius (wafat 253), yang mengindikasikan bahwa perubahan tersebut terjadi sesudahnya, sementara dia mengamati bahwa kedua bahasa itu digunakan di Roma selama beberapa abad, menurut bahasa-bahasa yang dituturkan berbagai kelompok umat Kristiani di kota itu (halaman 65 pada jilid I dari bukunya Missarum Sollemnia - Eine genetische Erklärung der römischen Messe (Vienna, 1949) - terjemahan Bahasa Inggrisnya, juga dalam dua jilid, diberi judul "The Mass of the Roman Rite: Its Origins and Development", dan telah didaulat sebagai sebuah "karya tulis klasik", yang "mungkin merupakan naskah terbaik mengenai misteri terpenting dari iman kita ini"[1]Diarsipkan 2021-02-27 di Wayback Machine.).
Bahwasanya keinginan kami adalah agar berbagai bangsa yang tunduk pada belas kasih dan kemurahan hati kami, harus terus menganut agama yang ajarkan kepada bangsa Romawi oleh Rasul Petrus yang suci, sebagaimana yang telah dilestarikan oleh tradisi yang teguh dan yang sekarang dianut oleh Pontif Damasus dan oleh Petrus, Uskup Aleksandria, orang yang kudus dan apostolik. Sesuai dengan ajaran apostolik dan doktrin Injil, marilah kita percaya akan satu Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus, dalam kemuliaan yang setara dan dalam Trinitas yang kudus. Kami memberi wewenang kepada orang-orang yang menuruti undang-undang ini untuk menggunakan sebutan umat Kristiani Katolik; tetapi untuk orang-orang lain, karena menurut penilaian kami mereka adalah orang-orang gila yang bodoh, kami memerintahkan agar mereka ditandai dengan nama yang memalukan yakni kaum bidaah, dan tidak boleh menyebut jamaah-jamaah mereka sebagai gereja-gereja. Mereka akan dihukum pertama-tama dengan hukuman kutukan ilahi dan yang kedua dengan hukuman yang akan dijatuhkan oleh kekuasaan kami seturut kehendak surga.
dari Henry Bettenson, ed., Documents of the Christian Church, (London: Oxford University Press, 1943), halaman 31
^Schism of SSPXDiarsipkan 2011-09-27 di Wayback Machine. Pete Vere, My Journey out of the Lefebvre Schism: All Tradition Leads to Rome, Catholic Education Resource Center, diakses 20 Nov. 2006