Sejarah nama Indonesia

Nama "Indonesia" berasal dari berbagai rangkaian sejarah yang puncaknya terjadi di pertengahan abad ke-19. Catatan masa lalu menyebut kepulauan di antara Indocina dan Australia dengan aneka nama, sementara kronik-kronik bangsa Tionghoa menyebut kawasan ini sebagai Nan-hai ("Kepulauan Laut Selatan"). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah Seberang"), nama yang diturunkan dari kata dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa ("Pulau Emas", diperkirakan Pulau Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Nama "Indonesia" berasal dari dua kata Yunani yaitu, Indus (Ἰνδός) yang berarti "India" dan kata Nesos (νῆσος) yang berarti pulau/kepulauan, maka "Indo-nesia" berarti "kepulauan India".[1]

Wilayah yang sekarang diidentifikasi sebagai Indonesia memiliki nama yang berbeda, seperti "Hindia Timur" di peta tahun 1855 ini.

Bangsa Arab menyebut wilayah kepulauan itu sebagai Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab, luban jawi ("kemenyan Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "orang Jawa" oleh orang Arab, termasuk untuk orang Indonesia dari luar Jawa sekali pun. Dalam bahasa Arab juga dikenal nama-nama Samathrah (Sumatra), Sholibis (Pulau Sulawesi), dan Sundah (Sunda) yang disebut kulluh Jawi ("semuanya Jawa").

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia. Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan Asia Tenggara Daratan dinamai "Hindia Belakang", sementara kepulauan ini memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais). Unit politik yang berada di bawah jajahan Belanda memiliki nama resmi Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda). Pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur) untuk menyebut wilayah taklukannya di kepulauan ini.

Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah memakai nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu "Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya kurang populer, walau pernah menjadi nama surat kabar dan organisasi pergerakan di awal abad ke-20.

Nama Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur"), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):

"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan yang sekarang dikenal sebagai Indonesia, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.[2] Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah orang India, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.[2]

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia")..

Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai akibatnya, pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.[2]

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,

"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air pada masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesiër) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

Di Indonesia Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa, dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesië diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Permohonan ini ditolak. Sementara itu, Kamus Poerwadarminta yang diterbitkan pada tahun yang sama mencantumkan lema nusantara sebagai bahasa Kawi untuk "kapuloan (Indonesiah)".

Dengan pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda". Pada tanggal 17 Agustus 1945, menyusul deklarasi Proklamasi Kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.

Linguistik

Sebelum bahasa Indonesia ditahbiskan menjadi bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda, maka sejumlah linguis Eropa telah menggunakan istilah "bahasa Indonesia" alih-alih "bahasa Melayu" untuk menyebut bahasa yang dipertuturkan di Indonesia, terutama setelah terlihat percabangan pembakuan bahasa yang dipertuturkan di kedua wilayah tersebut pada awal abad ke-20. Pada tahun 1901, Hindia Belanda (kelak menjadi Indonesia) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[3] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

Salah satu linguis yang memopulerkan nama bahasa Indonesia adalah linguis Swis, Renward Brandstetter (1860-1842), yang dikenal sebagai pencetus teori akar bahasa Austronesia.[4], yang sejak 1908 mulai menyebut dirinya sebagai indonesischer Sprachforscher (peneliti bahasa Indonesia). Tulisan-tulisan Brandstetter pada kurun waktu sebelumnya (1893-1908) yang disebutnya Malaio-polynesische Forschungen (studi [bahasa] Melayu Polinesia), mulai 1908 dinamai ulang menjadi Monographien zur indonesischen Sprachforschung (monograf-monograf mengenai riset bahasa Indonesia). Walaupun demikian, "bahasa Indonesia" yang dimaksud oleh Brandstetter lebih luas daripada sekadar bahasa di Hindia Belanda saja, melainkan juga mencakup bahasa-bahasa Filipina, bahasa Madagaskar, "mulai dari Formosa hingga ke Madagaskar",[4] oleh karena itu penggunaan istilah Indonesia oleh kalangan lingustik tidak memiliki konotasi geopolitis yang sama dengan masa sekarang, melainkan sebagai cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat atau Austronesia Barat.[5] Penelitian Brandstetter tentang Bahasa Indonesia telah diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1916 (empat esai[6]), dan satu di antaranya telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia pada 1956.[7] Esai-esai itu mempengaruhi perkembangan ilmu linguistik Austronesia.[8] Tentang ketertarikannya, ia menyebutkan pengaruh Niemann, Hurgronje, Adriani, dan Conant:
"... Dengan begitu bertahun-tahun saja telah mempeladjari berbagai teks dalam bahasa Indonesia, mula-mula dibawah pimpinan Niemans, kemudian sendiri sadja. Kalau teks-teks itu tiada memuaskan, maka saja – oleh sebab tak pernah mengundjungi Indonesia – berhubungan dengan kaum penjelidik jang telah berpuluh-puluh tahun diam disana, untuk memperoleh keterangan dengan lisan, terutama dengan Snouck Hurgronje, Adriani dan Conant."[7]

Penggunaan istilah "bahasa Indonesia" dalam pengertian modern, yaitu seperti dalam pemikiran Suryaningrat, baru muncul setelah 1918, dan dipakai dalam karya-karya, a.l.: Adriaanse (1918), Jonkman (1918), Ratu Langie (1918). Secara internasional, istilah tersebut mulai digunakan luas pada 1920-an, seperti dalam Weber (1922), dan Congres International Pour la Paix di Paris (1926)[9]

Lihat pula

Rujukan

Linguistik:

  • Dempwolff, Otto (1923): Vergleichende Lautlehre des austronesischen Wortschatzes. Erster Band: Induktiver Aufbau einer indonesischen Ursprache. (Beihefter zur Zeitschrift fur Eingeborenen-Sprachen 15). Berlin: Dietrich Reimer /Andrews & Steiner and hamburg: Friederichsen, De Gruyter
  • Jones, Russel (1973): Earl, Logan and "Indonesia", Archipel 6, 93-118
  • Schmidt, Wilhelm (1899): Die sprachlichen Verhaltnisse Oceaniens (Melanesiens, Polynesiens, Mikronesiens und Indonesiens) in ihrer Bedeutung fur die Ethnologie.Mittheilungen der Anthropologischen Gesellschaft in Wien 29, 245-258

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Tomascik, T.; Mah, J.A.; Nontji, A.; Moosa, M.K. (1996). The Ecology of the Indonesian Seas – Part One. Hong Kong: Periplus Editions. ISBN 962-593-078-7. 
  2. ^ a b c . David Chandler, et al. 2005. "The Emergence of Modern Southeast Asia: A New History", disunting oleh Norman G. Owen (U. Hawai‘i Press, 2005)
  3. ^ Interlang: Best of the Best (Crème de la Crème) dari indodic.com
  4. ^ a b Waruno Mahdi: Renward Brandstetter's Comparative Analysis of the "Indonesian Mind"
  5. ^ Wilhelm Schmidt,
  6. ^ Wurzel und Wort in den indonesischen Sprachen (1910, Root and Word in the Indonesian Languages); Gemeninindonesisch und Urindonesisch (1911, Common Indonesian and Original Indonesian), diterjemahkan dengan judul Bahasa Indonesia Umum dan Bahasa Indonesia Purba, Das Verbum (1911, The Indonesian Verb), dan Di Lauterscheinungen in den indonesischen Sprachen (1915, Phonetic Phenomena in the Indonesian Languages) [1]
  7. ^ a b Bandung Mawardi: Rendward Brandstetter
  8. ^ Dempwolf 1934:7
  9. ^ Jones 1973:110

Read other articles:

Voce principale: Hamburg Sea Devils (ELF). Hamburg Sea Devils 2021Stagione 2021Sport football americano Squadra Hamburg Sea Devils Head CoachAndreas Nommensen RisultatiELFPrimo posto North Division Record (V-S-P)7-3-0 Play-offELF Championship Game Statistiche individualiMiglior marcatoreCampionato: Andersen (94)Play-off: Andersen e Johnson (18)Totale: Andersen (112) Cronologia delle stagioni 2022 Questa voce raccoglie le informazioni riguardanti gli Hamburg Sea Devils nelle competizioni uff…

此條目需要补充更多来源。 (2021年7月4日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的标题(来源搜索:美国众议院 — 网页、新闻、书籍、学术、图像),以检查网络上是否存在该主题的更多可靠来源(判定指引)。 美國眾議院 United States House of Representatives第118届美国国会众议院徽章 众议院旗帜…

Військово-музичне управління Збройних сил України Тип військове формуванняЗасновано 1992Країна  Україна Емблема управління Військово-музичне управління Збройних сил України — структурний підрозділ Генерального штабу Збройних сил України призначений для плануван…

سنوون ملكة جوسون معلومات شخصية الميلاد 15 مايو 1789(1789-05-15)مملكة جوسون  الوفاة 4 أغسطس 1857 (68 سنة)قصر تشانغدوك  مواطنة مملكة جوسون  الزوج سنجو ملك جوسون (13 أكتوبر 1802–13 نوفمبر 1834)  الأولاد منجو ملك جوسون  الحياة العملية المهنة سياسية  اللغات الكورية  تعديل مصدري - ت…

Department of Public SafetyDepartment overviewHeadquarters1900 E Woodrow Wilson AveJackson, MississippiEmployeesApprox. 1 400 (2021)[1]Annual budgetApprox. $147 000 000[2]Department executiveSean Tindell[3], CommissionerWebsitewww.dps.ms.gov The Mississippi Department of Public Safety is an administrative department of the Government of Mississippi, headquartered in Jackson. It is responsible for the state Highway Patrol and commercial vehicle enforcement; specialized inv…

Bilateral relationsPakistan–United Kingdom relations Pakistan United Kingdom Diplomatic missionHigh Commission of Pakistan, LondonBritish High Commission, Islamabad Prime Minister of Pakistan Yousaf Raza Gillani (R) had a phone call in 2012 to discuss resuming British Airways flights to Karachi with Prime Minister of the United Kingdom David Cameron (L) Pakistan–United Kingdom relations refer to the bilateral ties between the Islamic Republic of Pakistan and the United Kingdom of Great Brita…

Statesman of the Qin state For the contemporary Chinese painter, see Shang Yang (artist). For the plant scientist, see Shang Fa Yang. Shang YangStatue of pivotal reformer Shang YangChinese商鞅TranscriptionsStandard MandarinHanyu PinyinShāng YāngBopomofoㄕㄤ ㄧㄤGwoyeu RomatzyhShang IangWade–GilesShang1 Yang1Tongyong PinyinShang YangIPA[ʂáŋ jáŋ]Yue: CantoneseYale RomanizationSēung YēungJyutpingsoeng1 joeng1IPA[sœːŋ˥ jœːŋ˥]Southern MinTâi-lôSiong NgOl…

Georges Louis de Berghesvescovo della Chiesa cattolica  Incarichi ricopertiPrincipe vescovo di Liegi (1724-1743)  Nato5 settembre 1662 a Bruxelles Ordinato presbitero17 dicembre 1724 Nominato vescovo27 settembre 1724 da papa Innocenzo XIII Consacrato vescovo31 dicembre 1724 dal vescovo Louis François Rossius de Liboy Deceduto5 dicembre 1743 (81 anni) a Liegi   Manuale Georges-Louis de Berghes, in tedesco Georg Ludwig von Berghes (Bruxelles, 5 settembre 1662 – Liegi, 5 dice…

TUSC redirects here. For the auto racing series, see TUDOR United SportsCar Championship. The subject of this article is participating in the 2024 general election to the House of Commons of the United Kingdom on 4 July, and has had no MPs in the House of Commons since Parliament was dissolved on 30 May. Some parts of this article may be out of date during this period. Please feel free to improve this article (but note that updates without valid and reliable references will be removed)…

Literature written or related to Mexico This article has been translated from a Wikipedia article in another language, and requires proofreading. If you are confident enough in your fluency of English and the original language, please proofread it. (August 2022) Main entrance of the Guadalajara International Book Fair 2002. The largest book fair of the Americas, and first largest book display in Mexico after Frankfurt's. Part of a series on theCulture of Mexico Society Mexicans Folklore History …

Part of the LGBT rights seriesLegal status ofsame-sex unions Marriage Andorra Argentina Australia Austria Belgium Brazil Canada Chile Colombia Costa Rica Cuba Denmark Ecuador Estonia Finland France Germany Greece Iceland Ireland Liechtenstein* Luxembourg Malta Mexico Nepal Netherlands1 New Zealand2 Norway Portugal Slovenia South Africa Spain Sweden Switzerland Taiwan United Kingdom3 United States4 Uruguay Recognized Israel5 Civil unions andregistered partnerships Bolivia Croatia Cyprus Czech Rep…

Voce principale: Novara Calcio. Questa voce sull'argomento stagioni delle società calcistiche italiane è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Associazione Calcio NovaraStagione 1934-1935Sport calcio Squadra Novara Allenatore Árpád Weisz Presidente Guido Beldì Serie B2º posto nel girone A. Maggiori presenzeCampionato: Bercellino (29) Miglior marcatoreCampionato: Romano (30) StadioStadio d…

This article contains content that is written like an advertisement. Please help improve it by removing promotional content and inappropriate external links, and by adding encyclopedic content written from a neutral point of view. (December 2016) (Learn how and when to remove this message) Canon Medical Systems CorporationFormerlyToshiba Medical SystemsCompany typeSubsidiaryIndustryMedical electronicsFoundedSeptember 23, 1948; 75 years ago (1948-09-23)HeadquartersŌtawara, Toch…

الدوري التشيكوسلوفاكي 1988–89 تفاصيل الموسم الدوري التشيكوسلوفاكي  [لغات أخرى]‏  النسخة 82  البلد تشيكوسلوفاكيا  المنظم اتحاد جمهورية التشيك لكرة القدم  البطل سبارتا براغ  مباريات ملعوبة 240   عدد المشاركين 16   الدوري التشيكوسلوفاكي 1987–88  الدوري الت…

Peta menunjukan lokasi Salvador Salvador adalah munisipalitas yang terletak di provinsi Lanao del Norte, Filipina. Pada tahun 2010, munisipalitas ini memiliki populasi sebesar 23.851 jiwa atau 4.640 rumah tangga. Pembagian wilayah Secara administratif Salvador terbagi menjadi 25 barangay, yaitu: Barandia Bulacon Buntong Calimodan Camp-Alere Campo Tres Curva-Miagao Daligdigan Kilala Mabatao Madaya Mama-anon Mapantao Mindalano Padianan Pagalongan Pagayawan Panaliwad-on Pangantapan Pansur Patidon P…

British diesel multiple-unit passenger trains British Rail Class 165Networker TurboGreat Western Railway Class 165 at GuildfordRefreshed GWR Class 165 standard-class saloonIn service10 September 1991 – presentManufacturerBritish Rail Engineering LimitedBuilt atHolgate Road Works, YorkFamily nameNetworker TurboReplacedClass 104Class 115Class 117Class 119Constructed1990–1992Refurbished2003–2005 (165/0)2010–2012 (165/1)Number built76(39 × 165/0, 37 × 165/1)Number in service75…

Asam bongkrek Asam bongkrek (Asam 3-karboksimetil-17-metoksi-6,18,21-trimetildokosa- 2,4,8,12,18,20-heptaenedioat) Nama Nama IUPAC (2E,4Z,6R,8Z,10E,14E,17S,18E,20Z)-20-(carboxymethyl)-6-methoxy-2,5,17-trimethyldocosa-2,4,8,10,14,18,20-heptadioic acid Nama lain Asam bongkrek Flavotoxin A Penanda Nomor CAS 11076-19-0 Model 3D (JSmol) Gambar interaktif 3DMet {{{3DMet}}} Nomor EC PubChem CID 6433556 Nomor RTECS {{{value}}} CompTox Dashboard (EPA) DTXSID00894840 SMILES O=C(O)C(\C)=C\C=C(\C)[C@@H](C/C…

Chemical compound VinpocetineClinical dataAHFS/Drugs.comInternational Drug NamesPregnancycategory Not recommended[1] Routes ofadministrationOral, intravenousATC codeN06BX18 (WHO) Legal statusLegal status US: Unapproved New Drug (as defined by 21 U.S. Code § 321(p)(1)). Use in dietary supplements, food, or medicine is unlawful; otherwise uncontrolled. [2] EU: Rx-only [citation needed] Pharmacokinetic dataBioavailability56.6 ± 8.9%Metabolismhepati…

Sporting event delegationBangladesh at the2004 Summer OlympicsIOC codeBANNOCBangladesh Olympic AssociationWebsitewww.nocban.orgin AthensCompetitors4 in 3 sportsFlag bearer Asif Hossain KhanMedals Gold 0 Silver 0 Bronze 0 Total 0 Summer Olympics appearances (overview)19841988199219962000200420082012201620202024 Bangladesh competed at the 2004 Summer Olympics in Athens, Greece, from 13 to 29 August 2004. Athletics Main article: Athletics at the 2004 Summer Olympics Bangladeshi athletes have s…

San Giovanni la Punta Nước Ý Vùng Sicilia Tỉnh tỉnh Catania (CT) Thị trưởng Độ cao 350 m Diện tích 10,6 km² Dân số  - Tổng số (Tháng 12 năm 2004) 20385  - Mật độ 1918/km² Múi giờ CET, UTC+1 Tọa độ 37°35′B 15°6′Đ / 37,583°B 15,1°Đ / 37.583; 15.100 Danh xưng puntesi Mã điện thoại 095 Mã bưu điện 95037 Frazioni Trappeto Vị trí của San Giovanni la Punta tại Ý San Giovanni la Punta (San Giuvann…