Dalam budaya Indonesia, tidak ada keterlibatan latihan fisik seperti olahraga modern. Suku asli Indonesia umumnya menghubungkan aktivitas fisik dengan praktik kesukuaan; umumnya ritual, seni, kebugaran fisik dan bela diri. Tarian perang dan perang ritual pada suku Indonesia adalah contoh dari latihan fisik ritual di Indonesia. Beberapa ritual suku Indonesia sangat mirip dengan olahraga, seperti tradisi "fahombo" (Lompat Batu) Nias untuk ritual pendewasaan yang mirip dengan lompat gawang dan lompat jauh di atletik. Juga "karapan sapi" Madura yang sangat mirip dengan balap kereta perang. Balap perahu naga, kano dan kayak adalah kegiatan sehari-hari orang Indonesia yang hidup di dekat sungai besar.
Gambar panahan dari abad ke-9, dianggap sebagai kegiatan pangeran kaum bangsawan pada budaya Jawa, dapat ditemukan dalam bentuk ukiran timbul pada candi-candi di Jawa. Panahan dianggap sebagai salah satu olahraga klasik Indonesia, dan salah satu gambaran terkenal berada di candi Prambanan dalam cerita Ramayana dan kemudian dijadikan ikon dari Asian Games 1962 di Jakarta, juga sebagai lambang dari Stadion Gelora Bung Karno.
Pencak silat adalah salah satu dari seni bela diri asli Indonesia yang sekarang menjadi olahraga bertarung kompetitif. Beberapa tarian Indonesia yang menunjukkan gerakan berulang-ulang sama seperti latihan fisik. Beberapa tarian sosial tradisional Indonesia termasuk poco-poco dari Sulawesi Utara dan sajojo dari Papua yang dijadikan tema senam kesegaran jasmani yang populer di seluruh Indonesia.
Konsep olahraga modern diperkenalkan pada era kolonial Hindia Belanda. Pada waktu itu sepak bola dan bulu tangkis telah sampai di Indonesia dan telah menjadi olahraga yang populer di antara penduduk Indonesia. Setelah kemerdekaan, Komite Olahraga Nasional Indonesia didirikan pada tahun 1946 untuk mempersatukan perkumpulan olahraga di daerah-daerah. Setelah itu berbagai gelanggang olahraga dibangun di seluruh Indonesia, seperti Lapangan Ikada (1951—1962). Pada masa kepemimpinan Soekarno, ada keinginan untuk menggunakan olahraga sebagai pemersatu bangsa, juga sebagai kebanggaan dalam mempromosikan olahraga di Indonesia. Pada akhirnya Stadion Gelora Bung Karno dan kompleks olahraga di sekitarnya dibangun pada tahun 1962 untuk persiapan Asian Games keempat yang diselenggarakan di Jakarta. Saat ini, Indonesia tergolong sukses dalam cabang bulu tangkis dan juga salah satu negara terbaik dalam berbagai cabang olahraga dalam tingkat Asia Tenggara.
Pada ajang internasional, Indonesia sangat miskin pengalaman walaupun merupakan tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia pada tahun 1938 (sebagai Hindia Belanda). Pada tahun 1956, Indonesia bermain pada ajang Olimpiade dan memainkan pertandingan yang sulit dengan timnas Uni Soviet yang dipimpin oleh kiper Lev Yashin. Indonesia pertama kali masuk ajang Piala Asia pada tahun 1996. Dengan menahan imbang Kuwait pada pertandingan pertama, tetapi gagal ketika mereka dikalahkan oleh dua tim kuat yaitu Korea Selatan dan Uni Emirat Arab, membuat timnas Indonesia pulang lebih awal.
Timnas Indonesia sering sekali ikut dalam Piala Asia. Pada Piala Asia 2004, timnas mencetak kemenangan pertamanya setelah mengalahkan timnas Qatar, tetapi kejayaan itu harus buyar pada saat timnas berada di ronde ke-dua ketika dikalahkan oleh Cina dan Bahrain. Indonesia secara sukses mengalahkan Bahrain pada Piala Asia 2007 namun kembali gagal setelah dikalahkan oleh dua tim kuat Asia, Korea Selatan dan Arab Saudi.
Bulu tangkis
Bulu tangkis adalah olahraga yang paling sukses di Indonesia. Indonesia telah memenangkan medali emas pada bulu tangkis pada setiap Olimpiade sejak bulu tangkis dimasukan pada Olimpiade pada tahun 1992, kecuali edisi 2012. Pada tahun 1992, medali emas dimenangkan oleh Alan Budikusuma pada tunggal putra, dan Susi Susanti pada tunggal putri. Pada tahun 1996Ricky Subagja dan Rexy Mainaky memenangkan medali emas pada ganda putra. Pada 2000Candra Wijaya dan Tony Gunawan memenangkan medali emas pada ganda putra. Sedangkan pada tahun 2004Taufik Hidayat memenangkan medali emas pada tunggal putra. Lalu Tahun 2008 Indonesia kembali meraih medali emas di sektor ganda putra yang diraih Markis Kido dan Hendra Setiawan. Di Olimpiade Rio 2016 pertama kalinya ganda campuran Indonesia meraih medali emas yang dimenangkan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir setelah menumbangkan pasangan asal Malaysia. Terbaru, pada Olimpiade Tokyo 2020 (diselenggarakan pada Juli - Agustus 2021), pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas setelah menumbangkan pasangan unggulan asal China.
Dari semua kejuaraan, Indonesia sangat sukses memenangkan Piala Thomas (Kejuaraan Bulu Tangkis Pria), dan memenangkan sebanyak 14 piala. Sebagai tambahan, Indonesia telah memenangkan Piala Uber (Kejuaraan Bulu Tangkis Wanita) sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk Piala Sudirman (Kejuaraan Bulu Tangkis Campuran) Indonesia hanya berhasil memenangkan 1 piala saja.
Basket
Basket merupakan salah satu olahraga yang populer di kalangan anak muda Indonesia. Liga Bola Basket Nasional Indonesia, merupakan liga bola basket pria unggulan di Indonesia. Dengan 10 klub yang bersaing dari seluruh negeri. Kompetisi ini dimulai sebagai Indonesian Basketball League (IBL) pada 2003. Pada 2010, Perbasi menunjuk DBL Indonesia untuk menangani kompetisi dan mengubah nama liga ke National Basketball League (NBL). Kini, Indonesia dan Filipina adalah salah satu kekuatan basket di Asia Tenggara. Sukses besar tim nasional basket Indonesia adalah ketIka meraih emas pada Kejuaraan Basket Asia Tenggara tahun 1996.
Bola voli di Indonesia sudah dimainkan sejak zaman Hindia Belanda hingga merdeka pada tahun 1945. Setelah dimainkan sebagai cabang olahraga resmi pada Pekan Olahraga Nasional 1951, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia yang dibentuk pada 1955 menjadi induk olahraga bola voli di Indonesia.[3][4][5][butuh sumber yang lebih baik] Hingga saat ini, bola voli menjadi salah satu olahraga populer yang dimainkan masyarakat Indonesia, baik sebagai materi pelajaran di sekolah, mengisi waktu luang, maupun sebagai sarana kompetisi. Kompetisi bola voli di Indonesia telah bergulir, setidaknya sejak 1980-an, sebagai wadah kompetisi atlet bola voli dalam negeri. Tim nasional cabang olahraga ini juga berhasil mencatatkan prestasi di kompetisi internasional.