Sinonim (umum juga disebut persamaan kata) (serapan dari bahasa Belanda: synoniem) adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya. Relasi sinonim ini bersifat dua arah. Maksudnya, jika suatu kata saling bersinonim maka dapat dipastikan kata tersebut memiliki kesamaan makna.[1] Kalau satu satuan ujaran A bersinonim dengan satuan ujaran B, tentu satuan ujaran B itu bersinonim dengan satuan ujaran A. Secara konkret, kalau kata jelek bersinonim dengan kata buruk, dengan demikian, kata buruk juga bersinonim dengan kata jelek. Contoh lain, kata benar bersinonim dengan kata betul, dan kata betul juga bersinonim dengan benar. Hubungan sinonimi ditandai oleh kemampuan dua leksem yang bisa saling menggantikan sebagai pengisi gatra di dalam kalimat tanpa mengubah makna. Sinonim yang tidak mengubah makna itu disebut sinonim mutlak (absolute synonym). Namun, sinonim mutlak jarang sekali ditemukan dalam bahasa karena setiap kata memiliki makna tersendiri.[2] Jika suatu kata yang bersinonim tidak mempunyai makna yang persis sama, kesamaannya terletak pada kandungan informasi yang disajikan.[3] Sinonim secara sederhana juga disebut sebagai persamaan makna atau padanan kata.[4] Dalam menggunakan kata bersinonim dalam sebuah karangan hendaknya memilih kata yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat.
Sinomim terbagi atas dua jenis, yaitu sinonim umum dan sinonim konteks. Sinonim umum adalah sinonim yang memiliki makna yang hampir sama, tetapi tidak dapat saling digunakan pada konteks yang sama. Sedangkan sinonim konteks adalah dua kata yang memiliki makna yang hampir sama dan dapat saling dipertukarkan pada konteks yang sama tanpa mengubah makna pada konteks tersebut.[6]
Sinonim konteks dibagi tiga yaitu sinonim semirip, sinonim mutlak dan sinonim selingkung.
Sinonim semirip adalah kata yang bisa saling bertukar posisi/tempat dalam sebuah konteks kebahasaan tertentu. Pertukaran ini dilakukan tanpa mengubah makna dalam sebuah lesikal dan struktural. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa terhadap kalimat yang dibuat. Contoh: lahiriah = jasmaniah, melatis = menerobos.
Sinonim mutlak adalah kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat dalam sebuah konteks kebahasaan apapun, tanpa mengubah lesikal dan struktural. Terutama dalam rangkaian kalimat, kata, klausa, frasa terhadap kalimat yang dibuat. Contoh: laris = laku, efektif = mangkus.
Sinonim selingkung adalah kata yang bisa saling bertukar posisi atau tempat dalam sebuah konteks kebahasaan tertentu, tanpa mengubah lesikal dan struktural.[7] Contoh: lemah = lemas.
Contoh
Berikut ini beberapa kata yang masih bersinonim dengan kata lain:[8][9]
^ Suladi (2014). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf(PDF). Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 34.