Pada 17 Mei 2023, Johnny ditangkap atas tuduhan korupsi.[5]Kejaksaan Agung Republik Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi senilai Rp 8 triliun terkait proyek Base Transceiver Station antara tahun 2020 dan 2022.[6][7]Mahfud MD diangkat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika setelahnya.
Kehidupan awal dan pendidikan
Johnny Gerard Plate lahir di Ruteng, Flores, pada 10 September 1956, dari pasangan Paulus Plate, seorang mantri kesehatan, dan Theresia Pora, seorang guru SD.[8][9] Ia menempuh studi ekonomi dan manajemen bisnis di Universitas Atma Jaya Jakarta, pada tahun 1979 hingga 1986.[10]
Karier
Pada awal 1980-an, ia memasuki bisnis peralatan pertanian, selama booming di perkebunan baru di Kalimantan dan Irian Jaya.[9][11] Ia kemudian bergabung dengan AirAsia dan menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan.[9][11]
Johnny mencalonkan diri dalam pemilihan umum legislatif 2014 sebagai calon Partai NasDem di daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1, dan ia berhasil mengamankan kursi setelah memenangkan 33.704 suara.[12] Selama masa jabatannya di Dewan Perwakilan Rakyat, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal NasDem pada tahun 2017.[13] Ia terpilih kembali pada 2019 dengan 115.921 suara.[14]
Pada 23 Oktober 2019, PresidenJoko Widodo mengangkat Johnny sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.[15]
Kasus Korupsi
Pada tanggal 17 Mei 2023, Johnny ditahan karena terlibat dalam kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur Base transceiver station 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo tahun 2020–2022. Kerugian yang diperkirakan mencapai 8 triliun rupiah.[16]