AirAsia secara konsisten dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik dunia selama 11 tahun oleh Skytrax berturut-turut dalam penghargaan perjalanan internasional dan maskapai penerbangan, termasuk penghargaan terbaru untuk tahun 2019.[2]
Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember2001. Tony melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar
Pada hari kamis (17/11/2011) terminal AirAsia di bandara Soekarno Hatta, Indonesia secara resmi berpindah dari terminal 2 menjadi terminal 3, di mana melanyani penerbangan domestik maupun internasional, tetapi sejak Agustus 2016 kembali dipindah ke terminal 2. Kini, AirAsia Indonesia melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terkoneksi melalui lima bandara hub (penghubung), yakni Cengkareng, Bandung, Denpasar, Surabaya, dan Medan.[4][5]
Pada awal 2013, laba AirAsia meningkat 168% dari tahun ke tahun dibandingkan dengan periode yang sama di 2012. Pada kuartal yang berakhir 31 Desember 2012, laba bersih maskapai mencapai 350,65 juta ringgit (US$114,08 juta). Meskipun harga bahan bakar rata-rata naik 1%, maskapai ini mencatat keuntungan 1,88 miliar ringgit untuk tahun fiskal 2012 penuh.[6]
AirAsia menghentikan operasinya pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19. Maskapai ini kemudian melanjutkan operasi domestiknya pada April 2020, diikuti oleh afiliasinya tidak lama setelahnya.[7] Pada Oktober 2021, AirAsia memulai kembali penerbangan internasional setelah Pemerintah Malaysia mencabut pembatasan perjalanan.[8]
Pada tanggal 8 Januari 2024, AirAsia X menandatangani surat penerimaan tidak mengikat dengan Capital A untuk mengakuisisi penuh AirAsia Bhd dan AirAsia Aviation Group (AAAGL), yang mengoperasikan afiliasi AirAsia lainnya di luar Malaysia. Berdasarkan ketentuan perjanjian, AirAsia Malaysia, Indonesia AirAsia, Philippines AirAsia, dan AirAsia Cambodia akan bergabung menjadi merek AirAsia X.[9]
Awal dari AirAsia, saat berupa maskapai layanan penuh milik pemerintah (livery 1996–2001)
AirAsia setelah diambil alih oleh Tune Air sebagai maskapai berbiaya rendah (livery 2001–2003)
A320, armada utama maskapai ini sejak tahun 2004 (livery 2004–2011)
Sebuah A320 dengan livery saat ini (livery 2011–sekarang)
Karena pandemi COVID-19, daftar rute (terutama untuk tujuan internasional) mungkin tidak diperbarui, namun, dapat dilanjutkan setelah kondisi perdagangan mengizinkan. Namun, karena model bisnis berbiaya rendah, hal ini tidak mungkin terjadi dan ada kemungkinan bahwa sejumlah besar destinasi dapat dihentikan untuk mengoptimalkan efisiensi rute. AirAsia memiliki 180 penerbangan setiap hari, tidak termasuk maskapai anak perusahaannya. AirAsia X memiliki 21 penerbangan setiap hari.
Armada
Armada saat ini
Per Juli 2024, armada AirAsia Malaysia terdiri dari pesawat-pesawat berikut:[10][11]
10 Januari2011 - AirAsia AK 5218 tergelincir dari landasan pacu Bandar Udara Internasional Kuching. 4 orang mengalami cedera ringan sehingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Sarawak untuk mendapat perawatan.[15]
30 Desember2014 - AirAsia Zest Z2272 tergelincir di Bandara Internasional Kalibo, Filipina.[17] AirAsia Z2272 merupakan pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Manila ke Bandara Internasional Kalibo, dekat kawasan turis Boracay, Filipina. Peristiwa ini disebabkan karena badai tropis Seniang.[18] Tidak ada korban dalam insiden ini.
^"Annual Report 2013" (). AirAsia. Retrieved on 29 August 2014. p. 33/306. "HEAD OFFICE LCC Terminal, Jalan KLIA S3 Southern Support Zone, KLIA, 64000 Sepang, Selangor Darul Ehsan, Malaysia" and "REGISTERED OFFICE AirAsia Berhad (Company No. 284669-W) B-13-15, Level 13, Menara Prima Tower B Jalan PJU 1/39, Dataran Prima 47301 Petaling Jaya Selangor Darul Ehsan, Malaysia"
^Airbus Orders and Deliveries (XLS), monthly updated, accessed via "Orders & deliveries". Airbus. Airbus SAS. 16 June 2021. Diakses tanggal 2 September 2023.