Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) meninformasikan data sementara hingga pukul 08.13 WIB, sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan. Selain rumah, fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan, mengalami kerusakan. Sedangkan dampak korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan 1 warganya luka-luka[5].
Tsunami
Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, awalnya gempa bumi ini menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman Siaga dan Waspada di 14 wilayah di Provinsi Maluku dan Sulawesi Tenggara[6]. Namun berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi (Seira, Adaut, Lirang, dan Larat), tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan. Peringatan Dini Tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB[7].
Penyebab gempa
Dilihat dari episentrum dan kedalamannya, gempa bumi ini terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)[8].