Penumpang kereta api ini dapat bersambung menuju Jakarta menggunakan KRL Commuter Line Cikarang dan menuju kawasan Bandung Raya hingga Garut menggunakan Kereta api Commuter Line Garut. Meski jadwal KA untuk ke Bandung/Garut, per Gapeka 2023, hanya mungkin satu kali perjalanan tiap hari dengan CL Garut bernomor KA 388 keberangkatan dari Purwakarta 15:50 WIB. Pada rute perjalanan Commuter Line, relasi Commuter Line Walahar diberi warna abu-abu muda (), Sedangkan relasi Commuter Line Jatiluhur diberi warna abu-abu Tua ().
Per 1 Januari2021, rute perjalanan Commuter Line Walahar dan Jatiluhur yang sebelumnya melayani relasi Purwakarta atau Cikampek hingga Tanjung Priuk kini diperpendek menjadi hanya sampai Cikarang.
Per 1 Juni2023 bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api untuk tahun 2023, kedua layanan ini mengubah penamaan dari kereta api lokal menjadi jenamaCommuter Line disertai dengan penyesuaian jadwal.[1]
Sejarah
Walahar Ekspres (Commuter Line Walahar)
Sebelumnya, terdapat layanan kereta api lintas Jakarta kota–Purwakarta bernama Lokal Purwakarta dan Patas Purwakarta yang dioperasikan pertama kali pada awal dasawarsa 1970-an oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Awalnya, kereta api tersebut menggunakan Kereta Rel Diesel sebelum digantikan oleh lokomotif diesel elektrik. Pada tahun 2017, kereta api ini berganti nama menjadi Walahar Ekspres dan Cilamaya Ekspres. Namun sejak Gapeka 2019, perjalanan kereta api Cilamaya Ekspres dilebur menjadi Walahar Ekspres saja.
Dulunya kereta api ini bernama Lokal Cikampek relasi Cikampek–Jakarta Kota. Pada tahun 2017, kereta api ini berganti nama menjadi Jatiluhur Ekspres serta perjalanan yang sebelumnya berakhir di Jakarta Kota kini dipindahkan ke Tanjung Priuk setelah optimalisasi dari PT KAI untuk pelayanan KRL Commuter Line di Jakarta Kota. Saat ini kereta api tersebut berjalan bersama dengan kereta api Walahar Ekspres untuk perpanjangan ke Stasiun Purwakarta.
Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah
Insiden
Pada 13 Juni 2017, kereta api Walahar Ekspres (Nama kereta api saat itu) menabrak mobil bak terbuka di perlintasan sebidang Pasar Gaplok, Senen, Jakarta Pusat hingga mobil tersebut terbakar. Hal ini menyebabkan dua penumpang mobil tewas dan satu kereta terbakar.[2]
Pada 15 September 2024, gerbong terakhir pada kereta api Commuter Line Walahar anjlok setelah melewati perlintasan kereta api di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tetapi anjlokan tersebut menyebabkan petak Purwakarta - Cibungur hanya bisa dilalui satu jalur saja.[3]
Galeri
Kereta K3 0 14 25 JAKK milik Kereta api Jayabaya yang pernah berdinas di kereta api Cilamaya/Walahar Ekspres
*dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (hingga 20 September 2017) dan PT Kereta Commuter Indonesia (hingga saat ini)
**dioperasikan oleh PT Kereta Api Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek (hingga 15 September 2008) & PT KA Commuter Jabodetabek (hingga 2 Juli 2011)
***operasional dialihkan dari swakelola perusahaan induk karena berfokus pada layanan antarkota dan aglomerasi.
****operasional dialihkan dari KAI Bandara