Nama Vodafone berasal dari singkatan 'VOice DAta FONE', yang dipilih oleh perusahaan ini untuk "mencerminkan penyediaan layanan telepon dan internet pada ponsel".[5]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1981 saat Racal Strategic Radio didirikan sebagai anak usaha dari Racal Electronics, produsen teknologi radio militer terbesar di Britania Raya. Bersama Millicom, Racal lalu membentuk Racal-Millicom yang kemudian berevolusi menjadi perusahaan ini.[6][7][8]
Evolusi sebagai Racal Telecom: 1980 - 1991
Pada tahun 1980, Ernest Harrison, chairman Racal Electronics, bersepakat dengan Lord Weinstock dari General Electric Company untuk memungkinkan Racal mengakses sejumlah teknologi radio lapangan taktis milik GEC. Kepala divisi radio militer dari Racal, Gerry Whent, lalu diminta oleh Ernest Harrison untuk mengarahkan Racal ke sektor radio seluler komersial. Whent kemudian mengunjungi sebuah pabrik radio seluler yang dioperasikan oleh General Electric (berbeda dengan GEC) di Virginia, Amerika Serikat, untuk memahami penerapan komersial dari teknologi radio militer.[9]
Sementara itu, Jan Stenbeck mendirikan Millicom di Amerika Serikat. Jan Stenbeck kemudian mendekati Gerry Whent pada bulan Juli 1982, agar Millicom dan Racal dapat bersama-sama menawar untuk mendapat lisensi radio seluler kedua di Britania Raya. Keduanya lalu mencapai kesepakatan untuk mendirikan Racal-Millicom, dengan Racal memegang 60% saham perusahaan tersebut, sementara Millicom memegang sisanya. Karena adanya kekhawatiran dari Pemerintah Britania Raya mengenai kepemilikan asing, kesepakatan antara Racal dan Millicon kemudian direvisi, dan pada bulan Desember 1982, Racal-Millicom berhasil mendapat lisensi jaringan ponsel kedua di Britania Raya.[10] Struktur kepemilikan Racal-Millicom akhirnya adalah 80% saham dipegang oleh Racal, sementara Millicom memegang 15% saham ditambah royalti, dan Hambros Technology Trust memegang 5% saham. Menurut Menteri Industri Britania Raya, "tawaran yang diserahkan oleh Racal-Millicom … menyediakan prospek terbaik untuk cakupan radio seluler secara nasional."[11]
Pada tanggal 1 Januari 1985, nama Racal-Millicom diubah menjadi Racal-Vodafone,[12] dengan kantor pusat di Courtyard di Newbury, Berkshire, dan[13] tidak lama kemudian, Racal Strategic Radio juga diubah namanya menjadi Racal Telecommunications Group.[14] Pada tanggal 29 Desember 1986, Racal Electronics resmi menguasai seluruh saham Vodafone.[15]
Pada tanggal 26 Oktober 1988, Racal Telecommunications Group melantai di London Stock Exchange. Hal tersebut menyebabkan Racal Telecommunications Group bernilai lebih tinggi daripada Racal Electronics. Di bawah tekanan dari pasar saham, Racal akhirnya memisahkan Racal Telecommunications Group pada tahun 1991.[16][17]
Vodafone Group, kemudian Vodafone Airtouch: 1991 - 2000
Pada tanggal 16 September 1991, Racal Telecommunications Group resmi dipisah dari Racal Electronics dan mulai berbisnis dengan nama Vodafone Group. Gerry Whent pun menjabat sebagai CEO.[18]
Pada bulan Juli 1996, Vodafone mengakuisisi dua pertiga saham Talkland yang belum mereka pegang dengan harga £30,6 juta.[19] Pada tanggal 19 November 1996, Vodafone membeli Peoples Phone dengan harga £77 juta. Peoples Phone adalah sebuah jaringan gerai yang pelanggannya menggunakan jaringan milik Vodafone.[20] Perusahaan ini juga mengakuisisi 80% saham Astec Communications yang belum mereka pegang. Astec Communications adalah sebuah penyedia layanan dengan 21 gerai.[21]
Pada bulan Januari 1997, Whent pensiun dan digantikan oleh Chris Gent sebagai CEO.[22] Pada tahun yang sama, Vodafone memperkenalkan logo Speechmark, yang terdiri dari sebuah tanda kutip di dalam sebuah lingkaran, dengan huruf O di tulisan Vodafone merepresentasikan tanda kutip buka dan tutup, serta menyimbolkan percakapan.[23]
Pada tanggal 29 Juni 1999, Vodafone menyelesaikan pembelian terhadap AirTouch Communications, Inc. asal Amerika dan mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Vodafone Airtouch plc. Pembelian tersebut akhirnya selesai pada tanggal 30 Juni 1999.[24] Akuisisi tersebut juga meliputi 35% saham Mannesmann, pemilik jaringan seluler terbesar di Jerman.[25] Agar dapat memperoleh persetujuan antitrust atas pembelian tersebut, Vodafone pun menjual 17,2% saham E-Plus Mobilfunk, kompetitor Mannesmann di Jerman.[26]
Pada tanggal 21 September 1999, Vodafone setuju untuk menggabungkan aset nirkabelnya di Amerika Serikat dengan aset nirkabel milik Bell Atlantic Corp untuk membentuk Verizon Wireless.[27] Penggabungan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 4 April 2000, hanya beberapa bulan sebelum Bell Atlantic bergabung dengan GTE untuk membentuk Verizon Communications.[28]
Pada bulan November 1999, Vodafone mengajukan tawaran untuk membeli Mannesmann, tetapi ditolak. Kepentingan Vodafone atas Mannesmann makin meningkat setelah Mannesmann membeli operator seluler Orange asal Britania Raya.[29] Gent menyatakan bahwa ekspansi Mannesmann ke Britania Raya melanggar "perjanjian tidak tertulis" antara keduanya, yakni tidak bersaing di rumah masing-masing.[30] Tawaran dari Vodafone pun menimbulkan protes keras di Jerman. Namun, pada tanggal 3 Februari 2000, dewan direksi Mannesmann akhirnya setuju dengan tawaran sebesar £112 milyar dari Vodafone.[30]Uni Eropa menyetujui akuisisi tersebut pada bulan April 2000 setelah Vodafone setuju untuk mendivestasi merek 'Orange', yang kemudian diakuisisi oleh France Télécom pada bulan Mei 2000.[31]
Vodafone Group plc: 2000 - sekarang
Pada bulan 28 Juli 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Vodafone Group plc.[32]
Pada tanggal 17 Desember 2001, Vodafone memperkenalkan konsep "Mitra Jaringan", dengan meneken kerja sama dengan TDC Mobil asal Denmark. Konsep tersebut memungkinkan Vodafone untuk meluncurkan layanan internasional tanpa harus berinvestasi. Konsep tersebut digunakan oleh Vodafone untuk memperluas merek dan layanannya di negara yang belum mereka layani. Layanan Vodafone pun dipasarkan dengan skema merek ganda, di mana merek Vodafone ditambahkan di belakang nama perusahaan lokal (misalnya TDC Mobil-Vodafone)[33]
Pada tahun 2007, Vodafone menjalin kerja sama sponsor dengan tim Formula Satu McLaren, yang kemudian beroperasi dengan nama "Vodafone McLaren Mercedes" hingga kerja sama tersebut berakhir pada akhir musim 2013.[34][35]
Pada tanggal 1 Desember 2011, perusahaan ini mengakuisisi Bluefish Communications asal Reading. Bluefish adalah sebuah perusahaan konsultansi TIK.[36] Akuisisi tersebut kemudian menjadi dasar dari bisnis Kolaborasi dan Komunikasi Terpadu di dalam divisi dari perusahaan ini, yakni Vodafone Global Enterprise,[36] yang fokus mengimplementasikan strategi di komputasi awan dan menawarkan jasa profesional.[36]
Pada bulan April 2012, Vodafone mengumumkan bahwa mereka setuju untuk mengakuisisi Cable & Wireless Worldwide (CWW) dengan harga £1,04 milyar.[37] Akuisisi tersebut pun memberi Vodafone akses ke jaringan serat bisnis milik CWW, sehingga memungkinkan Vodafone untuk menawarkan komunikasi terpadu ke klien CWW. Pada tanggal 18 Juni 2012, pemegang saham CWW menyetujui akuisisi oleh Vodafone.[38][39]
^"Origin of Vodafone". theoriginof.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2016. Diakses tanggal 13 July 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hultens, Staffan and Molleryd, Bengt (28 June 2000), "Entrepreneurs, Innovations and Market Processes in the Evolution of the Swedish Mobile Telecommunications Industry". Retrieved 9 September 2013