KPN (nama lengkapnya Koninklijke KPN N.V., atau Royal KPN N.V.) adalah sebuah perusahaan telekomunikasi tetap dan seluler asal Belanda. KPN memulai bisnisnya sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi publik dan berkantor pusat di Rotterdam, Belanda.
Sejarah
Hingga tahun 1998
KPN yang eksis hingga hari ini awalnya didirikan sebagai sebuah jawatan pos dengan nama Statenpost pada tahun 1752. Pada tahun 1799, jawatan pos direformasi menjadi sistem tunggal nasional, dan pada tahun 1807, jawatan pos diletakkan di bawah administrasi Kementerian Keuangan. Pada tahun 1893, jawatan pos serta jawatan telegraf dan telepon digabung untuk membentuk Staatsbedrijf der Posterijen, Telegrafie en Telefonie yang disingkat PTT, di bawah Kementerian Pertanian, Industri, dan Perdagangan.[2][3]
Sekitar seratus tahun kemudian, kode pos resmi diperkenalkan di Belanda pada tahun 1977, yang memungkinkan otomasi penuh pada sistem pos. Pada tanggal 1 Januari 1989, PTT diprivatisasi dan reorganisasi sebagai sebuah perusahaan swasta dengan nama Koninklijke PTT Nederland, yang disingkat KPN atau PTT Nederland.[3] KPN tetap dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Belanda, namun tidak lagi dikelola oleh Pemerintah Belanda. Layanan posnya disebut PTT Post, sementara layanan telekomunikasinya disebut PTT Telecom, yang mana keduanya beroperasi secara independen.[2]
Pada tahun 1992, KPN mendirikan GD Express Worldwide (GDEW) bersama TNT dan perusahaan pos milik Kanada, Prancis, Jerman Barat, dan Swedia.[2] KPN kemudian membeli saham GDEW yang dipegang oleh perusahaan pos milik negara lain, sehingga KPN resmi memegang 50% GDEW.
KPN kemudian mengambil alih TNT antara bulan Oktober 1996 dan Januari 1997.[4] KPN lalu menggabungkan layanan posnya dengan TNT untuk membentuk TNT Post Group (TPG) pada tahun 1998.
Pemerintah Belanda kemudian mulai agresif memprivatisasi KPN pada tahun 1994, dengan mencatatkan saham KPN di Bursa Saham Amsterdam, lalu mengurangi kepemilikan sahamnya di KPN menjadi hanya 6,4% pada tahun 2005, dan menyerahkan hak veto saham emas yang mereka pegang pada tahun 2006.
Sejak tahun 1998
Pada tahun 2001, KPN mencoba untuk bergabung dengan Belgacom.[5] Namun gagal karena Pemerintah Belgia tidak setuju.[butuh rujukan] Pada tahun 2001, Telefonica menyatakan ketertarikannya membeli KPN.[butuh rujukan]
NTT DoCoMo memegang 2% saham KPN Mobile NV. Mulai tahun 2002 hingga 2007, KPN Mobile menyediakan layanan i-mode pada jaringan telepon selulernya. i-mode yang juga diperkenalkan oleh E-Plus milik KPN di Jerman pada bulan Maret 2002 dan oleh KPN Mobile The Netherlands pada bulan April 2002 merupakan layanan internet seluler pertama di Eropa (lebih dulu dibanding V-live dari Vodafone).
KPN juga memiliki KPNQwest bersama Qwest Communications International. Perusahaan tersebut dibentuk untuk menggabungkan jaringan serat optik milik keduanya dengan basis pelanggan dan keahlian EUnet International pada bidang layanan internet. Tetapi perusahaan tersebut akhirnya bangkrut pada tahun 2002.
KPN juga memiliki sinergi operasional melalui perusahaan patungan dengan TDC dan Swisscom.
Pada tahun 2007, KPN resmi mengakuisisi Getronics N.V., sebuah perusahaan teknologi informasi global yang mempekerjakan lebih dari 22.000 orang, sehingga menggandakan jumlah pegawai KPN. KPN masih dalam proses menjual divisi Getronics yang tidak sesuai dengan bisnis inti KPN. Baru-baru ini, KPN menjual salah satu departemen Getronics yang bernama Business Application Services (BAS) ke CapGemini dengan harga €250.000.000.[butuh rujukan]
Pada bulan Agustus 2013, América Móvil menawarkan diri untuk mengambil alih 70% saham KPN dengan harga 7,2 milyar Euro ($9,49 milyar). América Móvil saat itu telah memiliki hampir 30% saham KPN. Pemerintah Belanda kemudian menerbitkan peringatan sebagai tanggapan terhadap tawaran tersebut.[6] Rencana tersebut kemudian dibatalkan setelah "Stichting Preferente Aandelen B KPN" melakukan opsi beli untuk dapat memperoleh ~50% saham KPN, guna mencegah pengambilalihan saham secara paksa.
Pemegang saham
Hingga tahun 2018, pemegang saham utama KPN adalah:[7]
Stichting Preferente Aandelen B KPN adalah sebuah yayasan yang "didirikan untuk mempromosikan kepentingan KPN, mitra KPN, dan semua pemegang saham KPN, termasuk mempengaruhi keberlanjutan, independensi, dan identitas KPN untuk melawan kepentingan lain yang mengancam eksistensi KPN." Yayasan tersebut melakukan opsi beli untuk mendapat sekitar 50% saham KPN, guna melindungi KPN dari pengambilalihan secara paksa. Sekitar 50% saham KPN resmi dipegang oleh yayasan tersebut melalui sebuah RUPSLB yang digelar pada tanggal 10 Januari 2014, sesuai permintaan dari yayasan tersebut pada bulan November 2013.[8]
Aktivitas
Di Belanda, KPN memiliki 6,3 juta pelanggan jaringan tetap. Sementara divisi selulernya, KPN Mobile, memiliki lebih dari 33 juta pelanggan di Belanda, Jerman, Belgia, Prancis, dan Spanyol melalui sejumlah nama merek. Dengan memiliki sejumlah penyedia jasa internet di Eropa, KPN juga menyediakan akses Internet untuk 2,1 juta pelanggan, serta menawarkan layanan jaringan bisnis dan transportasi data di seantero Eropa Barat.
KPN mengoperasikan jaringan seluler dengan teknologi 2G, 3G, dan 4G, serta sedang mengupayakan 5G. KPN juga menawarkan LTE-Advanced di lokasi tertentu melalui pita 1800 MHz, sementara mayoritas jaringan 4G milik KPN beroperasi di pita 8/900 MHz, yang memungkinkan kecepatan unduh mencapai 200Mbit/detik. Jaringan 3G milik KPN rencananya akan ditutup pada bulan Januari 2022.[9]
Pada bulan September 2019, KPN mengumumkan bahwa Dominique Leroy akan menggantikan Maximo Ibarra sebagai CEO dan Chairman dari Dewan Direksi, mulai tanggal 1 Desember 2019.[10]
Beberapa minggu kemudian, KPN mengumumkan pembatalan penunjukan Dominique Leroy sebagai CEO.[11]
Pada tanggal 1 Oktober 2019, Joost Farwerck resmi ditunjuk sebagai CEO dan Chairman dari Dewan Direksi KPN.[12]
Operasi
Sebagian besar operasi KPN berada di Belanda.
Pada dekade 2000-an hingga awal dekade 2010-an, KPN memiliki sejumlah anak usaha di Belgia, Jerman, dan Prancis. Sebagian besar operasi internasional KPN lalu dijual pada dekade 2010-an.
Di sektor Internet, KPN menyediakan layanan Internet dengan nama merek KPN dan XS4ALL. Bekas anak usaha KPN di sektor internet antara lain Telfort, Planet Internet, Het Net, Freeler, Speedlinq, HCCNet, dan Demon Netherlands.
Pada tahun 2004, KPN juga mulai menawarkan televisi digital terestrial di Belanda sebagai bagian dari layanan multi-play melalui anak usahanya, Digitenne. Sejak tanggal 1 Mei 2006, KPN menawarkan Interactive Television, sebuah layanan IPTV berdasar pada layanan DSL, dan juga menyediakan layanan video sesuai permintaan.
KPN Retail adalah anak usaha KPN yang memiliki gerai ritel dengan nama KPN Winkel.
Belgia
Di Belgia, KPN sebelumnya memiliki Base, yang kemudian dijual ke Telenet pada tahun 2015.
Pada tahun 2007, KPN membeli bisnis pita lebar dan jaringan tetap milik Tele2-Versatel, yang kemudian dijual ke Mobistar (kini bernama Orange Belgium) pada bulan Desember 2009.
Pada tahun 2009, KPN membeli 33,3% saham MVNO Mobile Vikings,[13] yang kemudian dijual ke Medialaan pada tahun 2015.
Jerman
Di Jerman, KPN pernah memiliki E-Plus, yang dulu merupakan operator jaringan seluler terbesar ketiga di Jerman. E-Plus kemudian dijual ke Telefónica Germany pada tahun 2014.
^ abc"TPG N.V. History". Funding Universe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2017. Diakses tanggal 27 September 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Onze Geschiedenis". KPN (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2019. Diakses tanggal 27 September 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jeroen Wester; Michiel van Nieuwstadt (1 September 2001). "KPN na Belgacom in dode steeg" (dalam bahasa Dutch). NRC Handelsblad.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)