Foxconn pun telah terlibat dalam sejumlah kontroversi. Pada tahun 2010, pasca serangkaian aksi bunuh diri pekerjanya di pabrik Shenzhen, Foxconn dikritik oleh aktivis buruh, yang menuduh perusahaan ini memberikan upah yang rendah dan memperbolehkan pekerjanya untuk bekerja melampaui batas lembur yang ditetapkan pemerintah.[13][14]
Hon Hai Precision Industry Co. kemudian menunjuk Young Liu sebagai chairman, menggantikan Terry Gou mulai tanggal 1 Juli 2019. Young Liu sebelumnya merupakan kepala divisi semikonduktor dan wakil chairman Foxconn.[15] Analis menyatakan bahwa hal tersebut merupakan petunjuk mengenai masa depan Foxconn, yang akan menekankan pada pentingnya semikonduktor, bersama dengan teknologi seperti kecerdasan buatan, robotik, dan kemudi otonom, karena bisnis tradisional Foxconn, yakni perakitan ponsel cerdas, telah matang.[16] Salah satu hal yang menjadi fokus Foxconn adalah kekuatannya di bidang semikonduktor. Perusahaan ini pun telah berinvestasi jutaan yuan di Zhuhai, Guangdong dan Jinan, Shandong untuk membangun pabrik chip sejak tahun 2018, yang terutama digagas oleh Liu. Ia juga menjabat sebagai chairman unit produksi chip dari Foxconn di Zhuhai, Guangdong.[17]
Sejarah
Terry Gou mendirikan Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. sebagai sebuah produsen komponen listrik pada tahun 1974. Pabrik pertama Foxconn di Tiongkok dibuka di Longhua Town, Shenzhen, pada tahun 1988.[9]
Salah satu momen terpenting dalam sejarah Foxconn terjadi pada tahun 2001, saat Intel memilih perusahaan ini untuk memproduksi motherboard bermerek Intel, bukannya memilih Asus.[18] Pada bulan November 2007, Foxconn mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik baru senilai US$500 juta di Huizhou, Tiongkok.[19]
Pada bulan Januari 2012, Foxconn menunjuk Tien Chong (Terry) Cheng sebagai direktur utama dari anak usahanya, yakni FIH Mobile Limited.[20] Ia kemudian mengundurkan diri pada tahun yang sama, karena alasan kesehatan.[21] Pada saat itu, Foxconn memproduksi sekitar 40% dari total elektronik konsumen yang diproduksi di seluruh dunia.[22]
Pada bulan Maret 2012, perusahaan ini mengakuisisi 10% saham Sharp Corporation dengan harga US$806 juta dan membeli hingga 50% LCD yang diproduksi oleh Sharp di Sakai, Jepang.[23] Namun, pembelian tersebut akhirnya dibatalkan, karena saham Sharp terus menurun di bulan berikutnya.[24] Pada bulan September 2012, Foxconn mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sebesar US$494 juta guna membangun lima pabrik baru di Itu, Brazil, sehingga membuka 10.000 lowongan pekerjaan baru.[25]
Pada tahun 2014, perusahaan ini membeli Asia Pacific Telecom dan memenangkan sejumlah lisensi spektrum, sehingga memungkinkan Foxconn untuk mengoperasikan peralatan telekomunikasi 4G di Taiwan.[26]
Pada tanggal 25 Februari 2016, Sharp menerima tawaran pengambilalihan senilai ¥700 milyar (US$6,24 milyar) dari Foxconn. Dengan pengambilalihan tersebut, perusahaan ini akan menguasai 66% hak suara di Sharp.[27] Namun, karena Sharp memiliki liabilitas yang baru diberitahukan ke Foxconn, maka pengambilalihan tersebut akhirnya ditunda oleh dewan direksi Foxconn. Foxconn kemudian meminta agar kesepakatan tersebut dibatalkan, tetapi presiden Sharp meminta agar kesepakatan tersebut dilanjutkan. Kemudian Terry Gou dalam sebuah rapat, menulis kata "義" yang berarti "keadilan", dan mengatakan bahwa Foxconn harus menghormati kesepakatan tersebut.[28] Pada tanggal 30 Maret 2016, pengambilalihan tersebut akhirnya dapat diselesaikan, tetapi dengan harga yang lebih rendah.[29]
Pada tahun 2016, Foxconn, bersama Tencent dan diler mobil mewah, Harmony New Energy Auto, resmi mendirikan Future Mobility, sebuah perusahaan rintisan yang bertekad menjual mobil listrik otonom mewah mulai tahun 2020.[30] Pada tanggal 26 Maret 2018, salah satu unit bisnis Foxconn, yakni Foxconn Interconnect Technology, resmi mengakuisisi Belkin International dengan harga $866 juta.[31]
Pada tanggal 5 Februari 2020, Foxconn mulai memproduksi masker dan pakaian medis di pabriknya di Shenzhen, Tiongkok, selama Tahun Baru Imlek dan puncak pandemi COVID-19. Perusahaan ini awalnya menyatakan bahwa masker tersebut akan dipakai oleh para pekerjanya saja. Penyebaran COVID-19 kemudian meningkatkan permintaan masker, sehingga menyebabkan kekurangan pasokan masker di seluruh dunia.[32] Dalam sebuah surat untuk para pekerjanya, Chairman Young Liu menyatakan bahwa, "Saya mengingat dengan jelas bagaimana menyentuhnya saat Longhua Park memproduksi masker pertama kita pada jam 04:41 tanggal 5 Februari. Itu adalah produk paling sederhana, tetapi paling penting yang pernah dibuat oleh Foxconn. Masker tersebut tidak hanya digunakan oleh pekerja Foxconn, namun juga digunakan oleh masyarakat umum, sehingga meningkatkan moral pekerja Foxconn. Semua itu dihasilkan berkat kerja keras dari rekan kerja kita."
Operasi internasional
Mayoritas pabrik Foxconn terletak di Asia Timur, dengan pabrik lain terletak di Brazil, India, Eropa, dan Meksiko.[33]
^Buetow, Mike (5 July 2012). "Foxconn CEO to Resign". Circuits Assembly. UP Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2014. Diakses tanggal 20 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-31. Diakses tanggal 2017-03-11.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Kristof, Nicholas D. & WuDunn, Sheryl (September 24, 2000). "Two Cheers for Sweatshops". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-03. Diakses tanggal 2021-09-13.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
Metodologi: Pendapatan tahun fiskal 2012/13 pendapatan yang berlaku lebih dari: kelompok 1-3, 6-12 - US $ 3 miliar, kelompok 4 - US $ 2 miliar, kelompok 5 - US $ 1 miliar, kelompok 13 - US $ 10 milyar