Dansa Tali merupakan salah satu tarian khas dari Ambon, Provinsi Maluku. Tarian ini berasal dari Routong atau Rutung, Kecamatan Leitimur Selatan, sebuah wilayah di Ambon.[1] Tarian ini menggunakan tali sebagai pusatnya.
Ada kisah simbolis dalam dansa tali. Formasi talinya menggambarkan setiap soa yang ada di negeri Rutung. Pada saat tali dibagi dua, hal ini menceritakan dua daerah yang dibagi dua. Tetapi pada akhirnya, dua daerah itu kembali disatukan dengan tali persaudaraan dan kebersamaan. Tarian ini mempunyai filosofi mengenai persatuan, yakni bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Dansa tali sering dibawakan dengan semangat oleh para jojaro dan mongare atau muda dan mudi daerah. Para penari yang terdiri atas laki-laki dan perempuan berdansa dengan berpusat pada sebuah tali panjang yang bercabang puluhan. Mereka menari diiringi musik campuran Portugal, Belanda, dan Prancis. Para penari secara bergantian saling menukar tali.
Tidak hanya pada hari-hari besar nasional, tarian ini juga ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang ke Maluku.[2] Tarian kuno tersebut mulai populer kembali di Ambon sejak 2007. Sekarang ini, dansa tali telah dijadikan muatan lokal dari SD hingga SMA.
Pada 2017, dansa tali dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Referensi
|
---|
|
|
|
|
|
|
---|
Arfak | |
---|
Asmat | |
---|
Biak | |
---|
Dani | |
---|
Fakfak | |
---|
Isirawa | |
---|
Mimika (Kamoro) | |
---|
Kep. Maluku Tengah dan Selatan | |
---|
Kep. Maluku Utara | |
---|
Moi | |
---|
Sentani | |
---|
Serui dan Waropen | |
---|
|
|
|
|