Tari Nguri


Tari nguri adalah tari persembahan dari Sumbawa Barat.[1] Nguri sendiri berasal dari tradisi pengembalian semangat manakala Sultan selaku pemimpin masyarakat adat Sumbawa tertimpa malapetaka dan sakit. Selain itu, tari nguri merupakan salah satu kewajiban kawula Kesultanan Sumbawa yang dikenal dengan "Sonap Lawang Belau Balu". Awal tarian ini diciptakan oleh H. Mahmud Dea Batekal sekitar Tahun 1950an.[2]

Tarian ini dibawakan oleh empat orang penari wanita. Para penari mengenakan kostum tari berupa rok panjang yang disebut tope, baju panjang yang disebut baju/among pene, hiasan kepala yang disebut kasigar atau sehelai kain penutup kepala yang disebut cipo cila. lringannya terdiri dari dua buah gendang, seruling, gending dan gong yang agak besar. Tarian ini dahulu dipakai sebagai upacara penghormatan dan penyambutan kepada raja-raja. Sekarang tari Nguri berfungsi sebagai tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu-tamu agung.[1]

Referensi

  1. ^ a b Djamaludin;, SUDARSONO; Atjep. Tari-Tarian Indonesia I (dalam bahasa Indonesia). Proyek Pengembangan Media Kebudayaan. 
  2. ^ "Ensiklopedia Sumbawa | Tari Nguri". kebudayaan.sumbawakab.go.id. Diakses tanggal 2021-08-10.