Pada tahun 2015, Mazda memproduksi 1,5 juta unit kendaraan untuk dijual di seluruh dunia, yang mana sebagian besar (hampir 1 juta) diproduksi pabrik yang terletak di Jepang, sementara sisanya diproduksi di sejumlah pabrik yang tersebar di seluruh dunia.[5] Pada tahun 2015, Mazda adalah produsen otomotif dengan volume produksi terbesar ke-15 di dunia.[6]
Nama
Nama Mazda muncul saat perusahaan ini mulai memproduksi truk tiga roda pertamanya. Nama lain yang sebelumnya dipertimbangkan untuk produk tersebut meliputi Sumera-Go, Tenshi-Go, dsb.[7]
Secara resmi, perusahaan ini menyatakan bahwa
Nama tersebut juga terasosiasi dengan Ahura Mazda (Dewa Cahaya), dengan harapan bahwa produk perusahaan ini dapat mencerahkan citra kendaraan kecil.
Situs web perusahaan ini juga menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari nama pendiri perusahaan ini, yakni Jujiro Matsuda.[8] Sementara nama lain yang sebelumnya dipertimbangkan (Sumera-Go dan Tenshi-Go) masing-masing berarti "dewa" dan "malaikat", yang mengindikasikan ketertarikan kuat Matsuda terhadap keyakinan manusia.[9]
Mazda memulai sejarahnya sebagai sebuah produsen sumbat yang didirikan di Hiroshima, Jepang pada tanggal 30 Januari 1920 dengan nama Toyo Cork Kogyo Co., Ltd,. Pada tahun 1927, Toyo Cork Kogyo mengubah namanya menjadi Toyo Kogyo Co., Ltd. Pada akhir dekade 1920-an, perusahaan ini diselamatkan dari kebangkrutan oleh Hiroshima Saving Bank dan sejumlah pebisnis lain di Hiroshima.[10]
Pada tahun 1931, Toyo Kogyo beralih dari produksi peralatan ke produksi kendaraan dengan memperkenalkan bajajMazda-Go. Toyo Kogyo juga memproduksi senjata untuk militer Jepang selama Perang Dunia II, terutama senapan tipe 99 seri 30 hingga 35. Pada tahun 1984, perusahaan ini resmi mengadopsi nama Mazda, walaupun semua kendaraan buatannya telah dijual dengan nama Mazda sejak perusahaan ini didirikan. Pada tahun 1960, Mazda R360 diperkenalkan, dan dua tahun kemudian, Mazda Carol juga diperkenalkan.
Mulai dekade 1960-an, Mazda terinspirasi oleh NSU Ro 80 dan memutuskan untuk mengembangkan mesin putar wankel sebagai cara untuk mendiferensiasi mereka dengan produsen otomotif asal Jepang yang lain. Perusahaan ini pun menjalin hubungan bisnis dengan NSU dan mulai memproduksi Cosmo Sport secara terbatas pada tahun 1967. Paling baru, perusahaan ini memproduksi Pro Mazda Championship, sehingga perusahaan ini kini menjadi satu-satunya produsen mesin tipe wankel untuk otomotif, terutama dengan cara gesekan (NSU dan Citroën tidak lagi memproduksi mesin wankel sejak dekade 1970-an, sementara purwarupa untuk Corvette yang sempat dibuat oleh General Motors akhirnya tidak diproduksi secara massal.)
Upaya Mazda untuk mendiferensiasi diri agaknya berhasil, karena Mazda mulai mengekspor produknya ke luar Jepang, baik yang ditenagai dengan mesin piston maupun mesin putar. Produk bermesin putar menjadi populer, karena tenaganya yang baik dan bobotnya yang ringan, sementara mesin piston memerlukan mesin V6 atau V8 yang lebih berat hanya untuk menghasilkan tenaga yang sama. R100 dan seri RX (RX-2, RX-3, dan RX-4) pun menjadi produk ekspor andalan dari perusahaan ini.
Pada tahun 1968, Mazda mulai beroperasi di Kanada (MazdaCanada) walaupun produk Mazda telah ada di Kanada setidaknya sejak tahun 1959. Pada tahun 1970, Mazda resmi masuk ke Amerika (Mazda North American Operations) dan cukup sukses, sehingga memproduksi Mazda Rotary Pickup (didasarkan pada B-Series bermesin piston konvensional) yang hanya dijual di Amerika Utara. Hingga saat ini, Mazda adalah satu-satunya produsen otomotif yang pernah memproduksi mobil pikap bermesin wankel. Lebih lanjut, Mazda juga merupakan satu-satunya produsen otomotif yang pernah memproduksi bus bermesin putar, yakni Mazda Parkway yang hanya dijual di Jepang. Mazda pun merupakan satu-satunya produsen otomotif yang pernah memproduksi station wagon bermesin putar, yakni di dalam lini RX-3 dan RX-4 untuk dijual di negara tertentu. Setelah dikembangkan selama sembilan tahun, Mazda akhirnya meluncurkan produk terbarunya untuk Amerika Serikat pada tahun 1970.[11]
Kesuksesan mesin putar Mazda berlanjut hingga dimulainya krisis minyak 1973. Seiring dengan beralihnya para pembeli ke kendaraan yang lebih hemat bahan bakar, mesin putar yang cukup boros bahan bakar pun mulai kehilangan pembeli.
Karena kesulitan menyesuaikan volume produksinya dan terlalu bergantung pada penjualan di Amerika Serikat, perusahaan ini pun mengalami kerugian besar pada tahun 1975.[12]
Perusahaan ini lalu diselamatkan dari kebangkrutan melalui intervensi dari keiretsu Sumitomo, terutama Sumitomo Bank, serta dari subkontraktor dan distributornya.[13][14]
Perusahaan ini lalu tidak sepenuhnya beralih memproduksi mesin piston saja, namun tetap memproduksi berbagai macam model bermesin empat silinder selama dekade 1970-an. Lini Familia kemudian menjadi penting bagi penjualan global Mazda setelah tahun 1973, sebagaimana seri Capella.
Mazda lalu menjadikan mesin putar sebagai opsi, bukan sebagai mesin bawaan pada kendaraan buatannya. Dimulai dengan RX-7 pada tahun 1978 dan dilanjutkan dengan RX-8, Mazda tetap menyediakan mesin putar sebagai opsi. Peralihan fokus tersebut juga menghasilkan pengembangan mobil sport ringan lain, yakni Mazda MX-5 Miata bermesin piston (dijual dengan nama Eunos dan kemudian Mazda Roadster di Jepang), yang terinspirasi dari konsep 'jinba ittai'. Diperkenalkan pada tahun 1989, Roadster diakui menghidupkan kembali konsep mobil sport kecil setelah sempat menurun pada akhir dekade 1970-an.
Kemitraan dengan Ford Motor Company
Mulai tahun 1974 hingga 2015, Mazda bermitra dengan Ford Motor Company, yang mengakuisisi 24,5% saham Mazda pada tahun 1979, dan kemudian ditingkatkan menjadi 33,4% pada bulan 1995.[15] Di bawah kepemimpinan Alan Mulally, Ford perlahan-lahan mendivestasi saham Mazda mulai tahun 2008 hingga 2015, sehingga Ford hanya memegang 2,1% saham Mazda pada tahun 2014[16] serta memutus sebagian besar kerja sama pengembangan dan produksi.
Kemitraan dengan Ford dimulai saat Mazda mengalami masalah keuangan pada dekade 1960-an. Pada tahun 1979, dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Mazda dari 7% menjadi 24,5%, Ford pun meningkatkan kemitraannya dengan Mazda dengan menggagas sejumlah proyek bersama. Kerja sama sebenarnya telah dimulai pada tahun 1971 saat Mazda B-Series menjadi dasar untuk varian Ford Courier yang dijual di Amerika Utara, yang lalu juga dijual di wilayah lain. Mazda Bongo dan Titan pun dijual dengan merek Ford, terutama di Asia Pasifik mulai tahun 1976.[17] Kemitraan Ford dan Mazda meliputi berbagai macam bidang dalam produksi kendaraan, terutama produksi mobil pikap dan mobil kecil. Pada musim semi tahun 1980, Mazda mulai memasok poros transmisi manual ke Ford.[17] Platform Mazda Familia juga digunakan pada produk Ford, seperti Laser dan Escort mulai tahun 1980, sementara arsitektur Mazda Capella juga digunakan pada Ford Telstar dan Probe.
Selama dekade 1980-an, produk Mazda yang diberi merek Ford menggantikan sebagian besar produk Ford sendiri yang diproduksi di Eropa, terutama untuk dijual di Asia-Pasifik, dengan Laser menggantikan Escort[18] dan Telstar menggantikan Cortina.[19] Pada sejumlah kasus, seperti di Selandia Baru dan Afrika Selatan, Escort dan Telstar bahkan dirakit berdampingan dengan produk Mazda yang satu platform, yakni Mazda 323 (Familia) dan 626 (Capella).
Pasca penutupan pabrik perakitannya di Selandia Baru, Mazda mendirikan joint venture dengan Ford New Zealand yang dikenal sebagai Vehicle Assemblers of New Zealand (VANZ), sementara di Afrika Selatan, anak usaha Ford digabung dengan Sigma Motor Corporation, yang merakit Mazda di sana, untuk membentuk Samcor, walaupun model Ford dan Mazda yang satu platform tidak terlalu populer di sana.[20] Di wilayah lain, seperti Australia, Mazda 323 dan 626 selalu diimpor dari negara lain, dengan hanya Laser dan Telstar yang dirakit di sana.[21] Di Jepang, Laser dan Telstar juga dijual berdampingan dengan produk Mazda yang satu platform, namun Festiva tidak dijual dengan nama Mazda 121 di sana.
Di Amerika Utara, Probe diproduksi di pabrik baru Mazda di Flat Rock, Michigan, bersamaan dengan 626 dan Mazda MX-6. Ford pun meminjamkan pabriknya ke Mazda jika dibutuhkan. Mazda 121 yang dijual di Eropa dan Afrika Selatan, selama beberapa saat, adalah varian dari Ford Fiesta yang diproduksi di pabrik di Eropa dan Afrika Selatan. Mazda juga pernah berupaya menjual produk Ford di Jepang, terutama melalui grup diler Autorama.
Mazda juga membantu Ford dalam mengembangkan Explorer pada tahun 1991[butuh rujukan], yang Mazda jual sebagai Mazda Navajo dua pintu mulai tahun 1991 hingga 1994. Namun, versi Mazda kurang sukses, sementara versi Ford (tersedia dalam versi dua dan empat pintu) menjadi SUV paling laku di Amerika Serikat selama satu dekade. Mazda pun menggunakan Ford Ranger sebagai dasar untuk B-Series yang dijual di Amerika Utara, mulai tahun 1994 hingga 2010, saat Mazda berhenti mengekspor B-Series ke Amerika Utara, karena adanya biaya yang terasosiasi dengan pajak ayam.[22]
Seiring ketertarikannya dengan teknologi mesin alternatif, Mazda memperkenalkan mesin siklus Miller pertama untuk otomotif pada Mazda Millenia buatan tahun 1995. Walaupun Millenia (dan mesin V6 tipe Miller) dihentikan pada tahun 2002, Mazda baru-baru ini memperkenalkan mesin empat silinder siklus Miller kecil untuk digunakan pada Demio mulai tahun 2008. Sebagaimana pada mesin wankel, Mazda saat ini adalah satu-satunya produsen otomotif yang menggunakan mesin siklus Miller.
Pada dekade 1990-an, Mazda kembali mengalami masalah keuangan (sebagian disebabkan oleh kerugian yang terkait dengan krisis keuangan Asia 1997[rujukan?]
), sehingga pada bulan Mei 1996, Ford meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 33,4%. Pada bulan Juni 1996, Henry Wallace ditunjuk sebagai presiden. Ia pun berencana merestrukturisasi Mazda dan menetapkan strategi baru, temasuk rancangan merek Mazda dan rencana produk untuk mencapai sinergi dengan Ford, serta meluncurkan program inovasi digital untuk mempercepat pengembangan produk baru. Pada saat yang sama, ia mulai mengendalikan distributor di luar Jepang, merasionalisasi diler dan fasilitas produksi, serta mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi bisnis Mazda. Upaya tersebut lalu berhasil membuat Mazda kembali meraih laba.
^"Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal April 18, 2008. Diakses tanggal July 31, 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^The Globe: In Search of the Origins of Mazda, Mazda Motor Corporation, 1990-01-30, hlm. 73
^Corporate Financing and Governance in Japan: The Road to the Future – page 153, By Takeo Hoshi, Anil Kashyap
^Asian Firms: History, Institutions and Management – page 24, By Frank B. Tipton
^Corporate Financing and Governance in Japan: The Road to the Future – page 153 By Takeo Hoshi, Anil Kashyap; Asian Firms: History, Institutions and Management – page 24, By Frank B. Tipton
^Between MITI and the Market: Japanese Industrial Policy for High Technology – page 139 By Daniel I. Okimoto
^"Mazda Annual Report 2017"(PDF). Mazda Motor Corporation. hlm. 59. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal January 21, 2018. Diakses tanggal January 20, 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)