Marubeni Corporation (丸紅株式会社code: ja is deprecated , Marubeni Kabushiki-gaisha) (TYO: 8002, OSE: 8002, NSE: 8002) adalah sebuah sōgō shōsha yang berkantor pusat di Nihonbashi, Chuo, Tokyo, Jepang.[2] Perusahaan ini adalah sogo shosha terbesar kelima, dan memimpin pangsa pasar perdagangan sereal dan pulp kertas, serta memiliki bisnis ketenagalistrikan dan industri yang kuat.[1]Marubeni adalah anggota dari keiretsuMizuho.
Sejarah
Marubeni didirikan pada tahun 1918 dengan nama Itochu Shoten, Ltd. sebagai hasil pemisahan divisi penjualan dari C. Itoh & Co. (Itochu). Itochu Shoten kemudian bergabung dengan Itoh Chobei Shoten pada tahun 1921 untuk membentuk Marubeni Shoten, Ltd. di bawah kepemimpinan Chobei Itoh IX.[3] Awalnya berbisnis di bidang perdagangan tekstil, perusahaan ini kemudian berekspansi ke perdagangan barang konsumen dan barang industri lain selama dekade 1920-an.[4]
Marubeni kemudian digabung dengan Itochu selama Perang Dunia II untuk membentuk Sanko Kabushiki Kaisha Ltd. (1941–44) dan Daiken Company, Ltd. (1944–48). Daiken kemudian dipecah pasca perang berakhir dan Marubeni kembali muncul sebagai perusahaan tersendiri pada tahun 1949.[3] Marubeni pun fokus pada bisnis perdagangan tekstil, dan kemudian berekspansi ke bisnis permesinan, logam, bahan kimia, sehingga perdagangan tekstil tidak lagi menjadi bisnis utamanya.[4]
Pada tahun 1955, Marubeni bergabung dengan Takashimaya-Iida, sebuah perusahaan perdagangan yang memiliki jaringan toserba Takashimaya, dan mengubah namanya menjadi Marubeni-Iida mulai tahun 1955 hingga 1972.[4] Penggabungan tersebut dipandu oleh Fuji Bank guna menciptakan perusahaan perdagangan yang lebih kuat untuk klien Fuji Bank. Marubeni dan Fuji Bank kemudian mengembangkan jaringan klien yang lalu diresmikan sebagai keiretsuFuyo Group pada dekade 1960-an, bersamaan dengan berkembangnya DKB Group dan Sanwa Group.[5] Fuyo Group meliputi Hitachi, Nissan, Canon, Showa Denko, Kubota, dan Nippon Steel.[4]
Marubeni terkena sejumlah skandal pada dekade 1970-an dan 1980-an. Pada awal dekade 1970-an, Marubeni dituduh menimbun beras di pasar gelap untuk meraup keuntungan. Pada tahun 1976, sejumlah pimpinan Marubeni All Nippon Airways ditahan akibat kaitannya dengan penyuapan pejabat pemerintah Jepang untuk mendukung penjualan pesawat terbang buatan Lockheed di Jepang. Skandal tersebut pun menyebabkan sejumlah orang bunuh diri dan Perdana Menteri Kakuei Tanaka juga ditahan. Pada tahun 1986, Marubeni terbukti menyuap Presiden Filipina, Ferdinand Marcos serta sejumlah teman dan kenalannya, sehubungan dengan proyek ODA di Filipina.[4]
Sebagaimana sogo shosha lain, Marubeni terdampak hebat oleh meletusnya gelembung harga aset di Jepang pada awal dekade 1990-an dan mencatatkan kerugian pertamanya pada tahun 1998. Perusahaan ini kembali mencatatkan kerugian besar sebagai bagian dari restrukturisasi pada tahun 2001, dengan harga sahamnya turun menjadi 58 yen pada bulan Desember 2001.[6]
Pada tahun 2006, Marubeni mengakuisisi minoritas saham jaringan supermarket Daiei yang kemudian dijual ke Æon Group pada tahun 2013.[7]
Pada bulan Januari 2012, Marubeni Corporation setuju untuk membayar penalti sebesar US$54,6 juta untuk menyelesaikan sejumlah tuntutan Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) terkait perannya sebagai agen untuk joint venture TSKJ. Joint venture yang terdiri dari Technip, Snamprogetti Netherlands, Kellogg Brown & Root (KBR), dan JGC Corporation tersebut mempekerjakan Marubeni untuk menyuap pejabat pemerintah Nigeria guna membantu TSKJ mendapat dan mempertahankan kontrak pembangunan fasilitas gas alam cair di Pulau Bonny, Nigeria.[8] TSKJ pun membayar Marubeni sebesar US$51 juta, yang sebagian di antaranya ditujukan sebagai uang suap untuk pejabat pemerintah Nigeria.[9] Dua tahun kemudian, dan hanya beberapa bulan setelah menyelesaikan kasus Nigeria, Marubeni kembali dituntut atas FCPA, karena telah menyuap pejabat Indonesia guna mengamankan kontrak proyek ketenagalistrikan senilai $118 juta untuk joint venture antara Marubeni dan Alstom. Marubeni lalu setuju untuk membayar denda sebesar $88 juta.[10]
Pada bulan September 2018, Russian Direct Investment Fund (RDIF), Marubeni Corporation, dan AEON Corporation setuju untuk mengembangkan sebuah fasilitas industrial di Volgograd. Total investasinya diperkirakan lebih dari $800 juta, dengan konstruksinya dimulai pada tahun 2020.[butuh rujukan]
Pada bulan September 2018, Marubeni mengumumkan pergeseran dari batu bara ke sumber energi terbarukan.[12][13]
Mulai bulan Agustus 2019 hingga Agustus 2020, Berkshire Hathaway mengakuisisi lebih dari 5% saham perusahaan ini, serta empat perusahaan perdagangan asal Jepang yang lain.[14]
Kantor
Kantor pusat Marubeni pindah ke Tokyo Nihombashi Tower pada tahun 2016.[2] Perusahaan ini berencana membangun gedung kantor pusat tersendiri di masa mendatang.[15]
Perusahaan ini memiliki sebelas kantor di Jepang, 59 kantor di luar Jepang, dan 30 anak usaha dengan 61 kantor.[16]
Bisnis
Bisnis Marubeni dibagi menjadi lima grup, yakni:
Grup Makanan & Produk Konsumen - Memperdagangkan produk makanan dan biji-bijian, pakaian, bahan fungsional dan karet, serta menyediakan jasa logistik, asuransi, pembiayaan, dan lahan yasan. Memiliki kemitraan strategis dengan Want Want China.[17]
Grup Bahan Kimia & Produk Hutan - Memperdagangkan bahan kimia, pulp dan kertas, serta mendistribusikan panel surya dan unit penyimpanan energi. Salah satu unit besarnya adalah Helena Chemical Company, distributor bahan kimia pertanian terbesar kedua di Amerika Serikat, yang Marubeni akuisisi dari Bayer pada tahun 1987.[18]
Grup Energi & Logam - Memperdagangkan minyak, gas, bahan bakar nuklir, besi, baja, serta mineral dan logam yang lain.[19]
Grup Pabrik & Proyek Ketenagalistrikan - Mengembangkan pembangkit listrik, fasilitas lingkungan, proyek kelautan, pabrik industri, dan infrastruktur transportasi. Proyeknya meliputi Westermost Rough Wind Farm di Britania Raya, proyek FSRU dan FPSO di Amerika Selatan, serta operasi kereta ringan G:link di Australia.[20]
Grup Transportasi & Permesinan Industri - Memperdagangkan pesawat terbang (Aircastle), kapal, mobil, serta permesinan konstruksi dan industri.[21]Marubeni Aerospace CorporationDiarsipkan 2016-10-17 di Wayback Machine. adalah bagian besar dari grup ini, dan membentuk sebagian dari Divisi Dirgantara & KapalDiarsipkan 2018-05-19 di Wayback Machine.. MAC dibentuk pada tahun 1998 saat Marubeni mengakuisisi hak perdagangan dan aset lain dari bekas divisi dirgantara milik Okura & Co., Ltd. (Okura Aerospace Co., Ltd.) Pada tahun 2000, Marubeni mengakuisisi grup diler otomotif asal Britania Raya, RRG Group.[22]
Tokoh terkenal
Minoru Arakawa bekerja di Marubeni pada proyek pengembangan lahan yasan di luar Jepang selama dekade 1970-an, sebelum mendirikan Nintendo of America pada tahun 1980.
Yohei Kono, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang dan mantan Menteri Luar Negeri Jepang, bekerja di Marubeni mulai tahun 1959 hingga 1967 sebelum masuk ke dunia politik.
Toshimitsu Motegi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang, serta mantan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri Jepang pada masa pemerintahan Shinzo Abe dan Yoshihide Suga, pernah bekerja di Marubeni sebelum masuk ke dunia politik.
Referensi
^ ab"丸紅(株) 企業情報". Yahoo Finance. Diakses tanggal 22 April 2014.