Ayat ini muncul dalam cerita kematian Lazarus, seorang teman Yesus yang tinggal di Betania. Maria dan Marta, saudara Lazarus, mengirim kabar kepada Yesus mengenai sakitnya Lazarus. Yesus tiba di Betania empat hari setelah Lazarus meninggal. Setelah berbicara dengan kedua wanita tersebut dan melihat teman-teman Lazarus menangis, Yesus juga menjadi sedih. Setelah ditunjukkan kuburan Lazarus, Yesus menangis. Ia kemudian menyuruh orang-orang membuka batu penutup kuburan, berdoa, dan memerintahkan Lazarus untuk keluar.[5]
Teks
Teks Yohanes 11:35 dalam berbagai terjemahan Alkitab bahasa Melayu/Indonesia, bahasa daerah di Indonesia, dan bahasa Inggris
Kata-kata ini menunjukkan perasaan simpati mendalam yang Allah rasakan terhadap penderitaan umat-Nya. Kata kerja "menangis" (bahasa Yunani: dakruo) menunjukkan bahwa Yesus menangis tersedu-sedu, kemudian terisak. Simpati yang sama dirasakan Kristus bagi saudara seperti yang dirasakan untuk keluarga Lazarus. Perhatikan bahwa ayat ini muncul di dalam kitab yang lebih menekankan ke-Ilahian-Nya daripada kitab yang lain. Inilah Yesus -- Allah/insan, yang ilahi -- yang menangis. Allah mempunyai kasih yang dalam, penuh emosi dan rasa simpati bagi saudara dan orang lain (Lukas 19:41).[6]
Referensi
^Dalam terjemahan Alkitab bahasa Inggris yang lain, ayat terpendek adalah "Job said" - 7 huruf (terdapat pada beberapa ayat, a.l. Ayub6:1, 9:1, 12:1, 16:1, 19:1, 21:1, 23:1, dan 26:1, versi CEV. Hanya pada satu ayat yang lain, Ayub3:2, NIV, ERV, dan NLT menerjemahkan "He said" - 6 huruf.)