Huruf INRI adalah huruf-huruf singkatan dari kata-kata Latin yang terletak di atas salib Yesus: IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum, yang berarti "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi"), ditaruh oleh Pontius Pilatus.
Dalam kitab Yohanes19:19-22, peristiwa ini ditulis sebagai berikut:
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi". Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Maka kata imam-imam (pada saat dulu
kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi. Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis".
Kata Orang Nazaret (Nazarenus) diyakini berasal dari akar kata Ibrani "נצר" (netzer; = "Tunas" atau "taruk yang tumbuh"). Huruf "z" pada "Nazaret" dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf "צ" (tsade [TS atau TZ]), seperti pada "netzer" (= bahasa Indonesia "tunas; taruk"), bukanlah huruf "ז" (zayin [Z]) yang membentuk kata "nazar" (= bahasa Indonesia "kaul"). Hal ini dikuatkan dengan penyebutan kota Nazaret dalam teks rabbinik Yahudi dari abad ke-4 M, misalnya "Midrash Qoheleth", yang menggunakan ejaan "N-TS-R" (menguatkan Referensi Matius 2:23 kepada Yesaya 11:1). Penemuan sebuah tulisan Ibrani di Kaisarea pada tahun 1962 juga menguatkan ejaan "N-TS-R". Meskipun tulisan dari Kaisarea ini bertarikh ~ 300 M, isinya memuat catatan penugasan sebuah keluarga imam ke kota Nazaret pada tahun ~ 150 M, yang menunjukkan bahwa pengejaan nama kota ini jauh lebih tua dari catatan itu sendiri.[1]
YesusKristus dibesarkan di Nazaret, sehingga dikenal dengan sebutan "Yesus orang Nazaret"+. Kata Ibrani "נצר" (netzer; ="Tunas" atau "taruk yang tumbuh") mungkin merupakan akar kata dari nama Nazaret. Yesus disebut sebagai "orang Nazaret" (Matius 2:23; bahasa Yunani: Ναζωραῖος, Nazōraios; bahasa Ibrani: נצרי, netzeri) yang bisa berarti "orang dari Nazaret" atau "sang Tunas". Dia akan timbul sebagai Tunas dari tunggul Isai, yaitu ayah Daud,[2] sebagaimana dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam kitabnyapasal 11:1:
"Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah."[3]
Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus, sang Tunas, Raja orang Yahudi" (bahasa Ibrani: Yeshua Ha-nozri Wu-melekh Ha-yehudim).
Sebelum mati, Yakub, leluhur bangsa Israel, memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari. Tentang Yehuda, Yakub berkata:
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia (Shiloh = Mesias) datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur. Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.[5]YesusKristus adalah keturunan suku Yehuda yang menerima warisan wasiat Yakub karena menjadi "Raja" atas segala raja.
Imam-imam Yahudi menolak gelar tersebut, dan meminta untuk mengganti tulisan INRI tersebut, namun ditolak oleh Pilatus:
Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi. Jawab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis".
Orang Yahudi
Kata "Orang Yahudi" (Iudaeorum) merujuk kepada leluhur bangsa itu yaitu Yehuda, putra Yakub (yang juga dinamakan Israel). Teks Torah mencatat bahwa nama Yehuda merujuk kepada maksud Lea untuk memuji Yahweh, karena telah berhasil memperoleh empat orang anak.[6]
Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN
Nama Yehuda berasal dari kata odeh, yang berarti Aku akan menaikkan pujian. Dalam sastra rabinik klasik, nama ini ditafsirkan sebagai kombinasi dari nama Tuhan Yahweh dan sebuah dalet (huruf d dalam abjad Ibrani); dalam Gematria (perhitungan angka huruf), huruf dalet mempunyai nilai 4. Menurut sumber-sumber rabinik ini, angka ini merujuk Yehuda sebagai anak lelaki keempat Yakub.[7]
Jadi dalam bahasa Ibrani, kata "orang Yahudi" yaitu "Yehudim" mengacu kepada "orang-orang yang menaikkan pujian" bagi Allah.
Dengan demikian sebutan di atas kayu salib INRI, yang biasanya diartikan: "Yesus orang Nazaret raja orang Yahudi" dapat pula diartikan: "Yesus, sang Tunas, Raja orang-orang yang menaikkan pujian".