Sixto Alfonso Durán-Ballén Cordovez (14 Juli 1921 – 15 November 2016)[2] adalah seorang politikus Ekuador yang pernah menjabat sebagai Presiden Ekuador dari tahun 1992 hingga 1996. Ia juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Quito antara tahun 1970 sampai 1978. Pada tahun 1951, ia mendirikan sebuah partai politik, Partai Sosial Kristen.[3] Pada tahun 1991, ia meninggalkan Partai Sosial Kristen dan bergabung dengan kelompok konservatif yang baru terbentuk, Partai Persatuan Republik, sebelum mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya pada tahun 1992.[4]
Ballén terpilih sebagai Presiden Ekuador pada tahun 1992. Ia dilantik pada tanggal 10 Agustus 1992. Ia menjabat sebagai anggota Kongres pada tahun 1984 dan lagi pada tahun 1998. Di bawah slogan kampanyenya, "Ni un paso atrás" (Tidak mundur walau satu langkah), ia membantu untuk memodernisasi ekonomi Ekuador, sementara pada saat yang bersamaan menghadapi tantangan dari Bank Dunia dan mengawasi dan menyelesaikan Perang Cenepa, selama tahun-tahun terakhir masa kepresidenannya.[5]
Kehidupan awal
Ballén lahir pada 14 Juli 1921 di Boston, Massachusetts.[6] Ia lahir ketika kedua orang tuanya, Sixto Durán-Ballén Romero dan Eugenia Cordovéz y Cayzedo, sedang melakukan sebuah misi diplomatik di Amerika Serikat.[4]
Pada tahun 1979, ia maju sebagai calon Presiden Ekuador dari PSC, namun dikalahkan oleh Jaime Roldós Aguilera. Pada tahun 1988 ia mencalonkan diri lagi, tapi tersingkir di babak pertama, ia menyalahkan pemerintahan Presiden León Febres Cordero yang dianggap bernoda.[3] Cordero juga merupakan rekan satu partainya Durán.
Masa kepresidenan
Pemilihan Presiden Ekuador 1992
Pada akhir tahun 1990 ia secara terbuka mengkritik arah PSC dalam sebuah surat terbuka dan setelah faksi PSC menunjuk Jaime Nebot sebagai calon presiden dan direktur nasional selama pemilihan internal 1991 (meskipun dalam jajak pendapat dilaporkan ia lebih diunggulkan daripada Nebot),[11] Ballén dan para pendukungnya meninggalkan partai dan membentuk sebuah partai yang lebih beraliran sayap kanan, Partai Persatuan Republik.[12] Mereka kemudian membentuk dan masuk ke dalam sebuah aliansi dengan Partai Konservatif.[13] Akhirnya, Durán mengalahkan Nebot di putaran kedua pemilihan presiden 1992.[14]
Masa jabatan
Ballén dilantik sebagai Presiden pada 10 Agustus 1992.[1] Pada usia 71, Ballén adalah presiden tertua yang menjabat.[9]
Selama menjadi presiden, ia aktif melakukan reformasi struktural untuk memodernisasi negara Ekuador dan mengurangi pengeluaran birokrasi yang boros.[15] Selama masa kepresidenannya, Ballén juga menurunkan inflasi Ekuador dari 67% menjadi 24%.[16] Hasilnya adalah penurunan yang signifikan dari defisit yang biasa dilakukan pemerintah dan sektor swasta yang terus berkembang.[16] Durán-Ballén juga membawa Ekuador menjadi anggota WTO, dengan negosiasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Patricio Izurieta Mora-Bowen.[9] Masuknya Ekuador ke WTO memiliki dampak yang signifikan terhadap lembaga-lembaga politik negara dan meningkatkan daya saing ekspor.[9]
Selama masa kepresidenannya, terdapat kritikan terhadap kebijakan ekonomi yang dilancarkan Ballén.[17] Banyak analis setuju bahwa semua tindakan ini dilakukan di bawah rencana ekonominya, yang berarti awal dari kebangkrutan hampir mutlak terjadi, hal tersebut diprediksi akan tiba masanya pada tahun 1998 karena utang luar negeri yang mencapai 16,4 miliar dolar.[16] Ia juga menghadapi kritik keras ketika ia menyingkirkan Komite Kredit Eksternal pada tahun 1995 dan dituduh menyalahgunakan serta tunduk kepada hutang publik.[18] Dalam menanggapi tuduhan korupsi terhadap dirinya, Ballén menyerukan referendum kedua untuk memungkinkan reformasi sesuai modernisasi negara, yang ternyata sebagian besar ditolak.[15]
Ballén menghadapi tantangan dari Bank Dunia, ketika mencoba untuk mengamankan modernisasi ekonomi Ekuador.[19] Bank Dunia bersikeras bahwa privatisasi pelayanan publik mengakibatkan pengurangan pekerjaan, penghapusan dugaan subsidi dan profitabilitas pengelolaan negara Ekuador.[19]
Pada tahun 1995, Ballén terbukti menjadi salah satu pemimpin Ekuador yang paling sukses pada masa perang, hal itu terjadi ketika kepemimpinannya bertekad untuk menyatukan negara yang terbagi di bawah tema Ni un paso atrás yang berarti "tidak satu langkah pun untuk mundur" selama terjadinya Perang Cenepa dengan Peru.[14] Tahun-tahun terakhirnya sebagai presiden, ia berfokus pada resolusi Perang Cenepa dengan Presiden PeruAlberto Fujimori.[20] Perang tersebut berakhir dengan kedua negara menarik pasukan pada tanggal 28 Desember 1995, beberapa bulan sebelum Ballén meninggalkan kantor.[21]
Pada 10 Agustus 1996, Ballén digantikan oleh Abdalá Bucaram. Setelah meninggalkan kantor, Ballén dipuji oleh opini publik, kebijakan ekonomi dan keterlibatannya dalam Perang Cenepa, menyebabkan masa kepresidenannya mendapat ulasan yang beragam dari para sarjana.[11]
Pasca masa kepresidenan
Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, Ballen terpilih menjadi wakil untuk Provinsi Pichincha pada tahun 1998. Antara tahun 2001 sampai 2003, ia menjabat sebagai duta untuk Pengadilan St. James di London.[22]
Pada tahun 2005, ia menulis otobiografi berjudul A mi manera... Los años de Carondelet dan disunting oleh penerbit Universidad Andina Simón Bolívar. Pada tahun 2006, ia muncul sebagai calon anggota Parlemen Andes dari Uni Demokratik Kristen, namun tidak terpilih.[23]
Meninggal
Ballén meninggal dalam tidurnya di rumahnya di Quito Utara pada malam tanggal 15 November 2016 dalam usia 95 tahun.[24][25] Ia meninggalkan seorang istri, Josefina dan delapan orang anak.[24]
Pemakaman kenegaraan baginya diadakan pada hari berikutnya pada 16 November di balai kota Quito.[26] Presiden petahana, Rafael Correa menghadiri pemakaman dan menyatakan tiga hari berkabung nasional.[27] Mantan presiden Gustavo Noboa dan mantan wakil presiden yang menjabat bersama Ballén, Alberto Dahik, juga hadir dalam upacara pemakaman.[28] Jenazahnya kemudian dimakamkan di Gereja Santa Teresita di Quito.[1]
^Morrisson, Christian (ed.) (1994), The Political Feasibility of Adjustment in Ecuador and Venezuela, OECD Publications Centre, hlm. 44Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)