Gustavo José Joaquín Noboa Bejarano (21 Agustus 1937 – 16 Februari 2021) adalah seorang politikus Ekuador yang pernah menjabat sebagai Presiden Ekuador dari 22 Januari 2000 hingga 15 Januari 2003 dan Wakil Presiden selama pemerintahan Presiden Jamil Mahuad.[1]
Presiden
Pada 21 Januari 2000, kudeta militer terjadi dan menggulingkan pemerintahan Mahuad, keesokan harinya Noboa menjadi Presiden Ekuador sesuai dengan amanat konstitusi. Ia mendapat dukungan populer dari penduduk asli negara itu.
Masa kepresidenan Noboa ditandai dengan upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi Ekuador, yang saat itu sedang mengalami resesi, termasuk pembebasan aset senilai US$ 400 juta yang dibekukan oleh pemerintah sebelumnya. Ia meninggalkan jabatannya pada tahun 2003 setelah Lucio Gutiérrez menang dalam pemilihan presiden 2002.
Setelah masa jabatannya berakhir, tuduhan penyimpangan dalam negosiasi utang luar negeri yang merugikan negara US$ 9 miliar dilontarkan kepada mantan presiden tersebut. Ia membantah tuduhan itu, yang bisa membuatnya masuk penjara selama dua puluh lima tahun jika terbukti bersalah. Mengklaim bahwa ia adalah korban penganiayaan yang tidak adil, ia mengajukan permohonan suaka politik ke Republik Dominika, yang kemudian diberikan pada 11 Agustus 2003. Mahkamah Agung membatalkan kasusnya karena kasus ini tidak diinisiasi oleh dua pertiga anggota kongres seperti yang ditetapkan oleh konstitusi. Namun, tak lama kemudian, pasca masa kepresidenan Gutiérrez berakhir, dakwaan terhadap Noboa diberlakukan kembali. Ia ditempatkan di bawah tahanan rumah pada Mei 2005. Pada 16 Maret 2006, Mahkamah Agung mencabut perintah penahanan terhadap Noboa.[3]
Meninggal
Pada 16 Februari 2021 Noboa meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung saat sedang dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi tumor otak di Jackson Memorial Hospital di Miami, Amerika Serikat.[4][5]