Paus Teodorus II
Paus Teodorus II (menjabat: 21 Desember 897 – Januari 898) adalah Paus Gereja Katolik Roma yang memimpin Tahta Suci dalam waktu yang sangat singkat, yakni hanya sekitar 20 hari pada akhir tahun 897. Meskipun masa jabatannya singkat, kepemimpinan Teodorus II menandai upaya untuk memulihkan stabilitas di Gereja setelah krisis yang dikenal sebagai Sinode Jenazah atau Synodus Horrenda. Dia dikenal atas kesalehan dan tindakannya yang penuh belas kasihan terhadap mereka yang dianiaya oleh para pendahulunya. Latar BelakangTeodorus II lahir dalam keluarga bangsawan Roma pada abad ke-9, tetapi informasi mengenai masa mudanya sangat terbatas. Ia dikenal sebagai seorang rohaniwan yang saleh dan memiliki pemahaman mendalam tentang hukum kanonik. Sebelum terpilih menjadi Paus, Teodorus II melayani Gereja dalam berbagai kapasitas administratif dan pastoral, serta dikenal atas kesetiaannya kepada para Paus sebelumnya yang dianiaya, terutama Formosus. Terpilihnya sebagai PausSetelah kematian Paus Romanus pada November 897, Tahta Suci berada dalam kekacauan akibat konflik antara faksi-faksi yang mendukung dan menentang mendiang Paus Formosus. Teodorus II terpilih sebagai Paus dalam situasi yang sangat tegang. Pilihannya dianggap sebagai upaya untuk menenangkan pihak-pihak yang berselisih dan membawa perdamaian di Gereja Roma. Kepemimpinan dan TindakanPemulihan Martabat Paus FormosusSalah satu tindakan pertama dan terpenting dari Paus Teodorus II adalah memulihkan martabat Paus Formosus. Dalam Sinode Rekonsiliasi yang diadakan segera setelah ia terpilih, Teodorus II membatalkan keputusan Sinode Jenazah yang telah menghukum dan mengutuk jenazah Paus Formosus. Ia memerintahkan agar jenazah Formosus, yang sebelumnya telah dibuang ke Sungai Tiber, diambil kembali dan dimakamkan secara layak di Basilika Santo Petrus. Pengampunan bagi Korban PenganiayaanTeodorus II juga memberikan pengampunan kepada para pendukung Formosus yang telah dianiaya selama masa pemerintahan Paus Stefanus VI dan Paus Romanus. Ia mengupayakan rekonsiliasi di antara para klerus dan umat yang terpecah akibat konflik tersebut, berusaha memulihkan kesatuan Gereja. Reformasi AdministratifMeskipun masa kepemimpinannya sangat singkat, Teodorus II mengawali beberapa langkah reformasi administratif di dalam Kuria Roma. Ia menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam pengelolaan urusan Gereja, serta mengecam korupsi di kalangan para pejabat gerejawi. Akhir Masa Kepausan dan KematianPaus Teodorus II wafat secara mendadak pada Januari 898, hanya sekitar 20 hari setelah ia terpilih. Penyebab kematiannya tidak tercatat dengan jelas, tetapi beberapa sejarawan menduga bahwa ia mungkin menjadi korban dari intrik politik yang masih melanda Gereja saat itu. Kematian Teodorus II meninggalkan kekosongan yang segera diisi oleh Paus Yohanes IX. Warisan dan KanonisasiMeskipun masa kepausannya singkat, Teodorus II dikenang sebagai pemimpin yang membawa rekonsiliasi dan belas kasihan pada saat-saat sulit dalam sejarah Gereja. Tindakannya untuk memulihkan martabat Paus Formosus dianggap sebagai langkah penting dalam mengembalikan stabilitas di Gereja Roma. Namun, ia tidak secara resmi dikanonisasi sebagai santo, meskipun dihormati oleh beberapa umat Katolik sebagai pembawa damai.
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia