Paus Paulus IV
Paus Paulus IV (28 Juni 1476-18 Agustus 1559) adalah Paus yang menjabat sejak 23 Mei 1555 sampai 18 Agustus 1559. Nama aslinya adalah Giovanni Pietro Carafa. Sebelum menjabat sebagai Paus, Paus Paulus IV merupakan salah satu pendiri Oratori tentang Cinta Ilahi dalam komunitas Teatin. Paus Paulus IV menjabat sebagai Paus sejak tahun 1555 menggantikan Paus Marselus II. Masa jabatannya berakhir karena ia wafat pada tahun 1559 dan digantikan oleh Paus Pius IV. Selama menjabat, Paus Paulus IV menetapkan kebijakan penyensoran buku-buku yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran gereja. Ia juga menetapkan keputusannya dalam Konsili Trento yang menimbulkan perlawanan dari para warga Roma dan penguasa di Spanyol. PelayananPada tahun 1524, sebuah komunitas keagamaan dibentuk oleh empat anggota rohaniwan dari Oratori tentang Cinta Ilahi. Dua pendiri utamanya adalah Gaetano dei Conti di Thiene dan Giovanni Pietro Carafa.[1] Keduanya menjadi pemimpin komunitas ini dalam pengelolaan Paus Klemens VII. Nama komunitas mereka kemudian disebut sebagai Teatin.[2] Thiene dan Carafa berasal dari negara yang sama yaitu Italia. Namun mereka berdua memiliki perbedaan dalam tujuan pelayanan gerejawi. Thiene hanya mengutamakan kesalehan kepada Gereja Katolik Roma, sementara Carafa mengingikan reformasi gerejawi.[1] Masa jabatanNama asli dari Paus Paulus IV adalah Giovanni Pietro Carafa.[3] Paus Paulus IV menjabat pada tahun 1555 Masehi menggantikan Paus Marselus II. Dalam urutan kepausan, Paus Paulus IV menjadi pemimpin yang ke-223. Ia menjabat sejak tahun tersebut hingga tahun 1559 M. Setelah itu, jabatan sebagai Paus dilanjutkan oleh Paus Pius IV pada tahun 1559 M.[4] KebijakanPenyensoranGereja Katolik Roma telah memulai penyensoran berita pada tahun 1501 dalam masa kepemimpinan Paus Aleksander VI. Pada masa ini, pelaksanaan penyensoran dilakukan sejak sebuah produk berita dicetak. Gereja Katolik Roma bekerja sama dengan pemerintah di mana tempat berita tersebut diterbitkan untuk mengecek tiap pernyataan yang terdapat di dalam berita. Pada masa ini pula, produk-produk berita yang dicetak tanpa izin ditetapkan kebijakan penerbitannya. Ketetapan ini kemudian diperbaharui lagi pada masa kepemimpinan Paus Leo X pada tahun 1515. Kemudian pada masa kepemimpinan Paus Paulus III, ketetapan ini diperluas pemberlakuannya untuk semua jenis pencetakan buku. Pada masa Paul Paulus IV, didirikan lembaga khusus yang menangani pemberantasan buku-buku yang isinya dianggap tidak baik. Paul Paulus IV juga menerbitkan Indeks Roma yang berisi daftar buku yang dilarang terbit.[5] Indeks ini dipublikasn oleh Vatikan pada tahun 1559 dengan judul Index Librorum Prohibitorum atau Daftar Buku-Buku Terlarang.[6] PerlawananPaus Paulus IV memilih untuk tidak melanjutkan Konsili Trento yang telah ditetapkan oleh Paus Yulius III. Dalam konsili ini, Perjamuan Kudus yang diajarkan oleh Martin Luther, Yohanes Calvin, dan Ulrich Zwingli ditetapkan sebagai ajaran terkutuk. Paus Paulus IV dikenal sebagai pemimpin yang anti-reformasi, sehingga merasa tidak memerlukan perubahan dalam konsli tersebut.[7] Putra dari Felipe II dari Spanyol yang bernama Charles merupakan salah satu penguasa di Eropa yang menolak keputusan dalam Konsili Trento. Ia menolak pembatasan kekuasaan atas nama Gereja Katolik Roma. Pada masa kepemimpinan Paus Paulus IV, Charles berperang melawan gereja hingga akhir tahun 1556.[8] WafatPengikut Gereja Katolik Roma pada masa Paus Paulus IV diketahui tidak menyukai dirinya sebagai Paus. Paus Paulus IV wafat pada tahun 1559. Kematiannya disertai dengan unjuk rasa oleh warga Roma. Para warga merayakan pembebasan dan pembukaan penjara-penjara yang dikelola oleh Inkuisisi Roma.[9] Referensi
Lihat juga |