Narmer adalah seorang RajaMesir Kuno dari Periode Dinasti Awal yang memerintah pada abad ke-31 SM. Ia dipercaya merupakan penerus dari Raja Scorpion dan/atau Ka. Dia juga dianggap sebagai pendiri dinasti pertama sekaligus sebagai raja yang pertama kali memerintah seluruh Mesir. Ada sebuah pendapat bahwa Scorpion dan Narmer adalah orang yang sama, tetapi tidak ada hasil identifikasi mengenai hal itu yang dapat dibuktikan.
Pelat Narmer yang terkenal, ditemukan pada tahun 1898 di Hierakonpolis, yang menguatkan bukti bahwa Narmer berhasil mempersatukan dua kerajaan, Mesir Hulu dan Mesir Hilir.[1] Namun, ada juga tokoh lain yang dianggap sebagai pemersatu Mesir, yaitu Menes. Namanya tercatat pada urutan pertama daftar raja menurut Manetho. Karenanya, terjadi beberapa perdebatan mengenai hal ini.
Beberapa ahli sejarah Mesir percaya bahwa Menes dan Narmer adalah orang yang sama, beberapa juga percaya bahwa Menes adalah orang yang sama dengan Hor-Aha dan ia mewarisi Mesir yang telah dipersatukan oleh Narmer;[2] Ada juga yang berpendapat bahwa Narmer yang memulai proses penyatuan tetapi tidak berhasil atau belum terselesaikan, kemudian dilanjutkan oleh Menes.
Istrinya diperkirakan adalah Neithhotep A, seorang puteri dari Mesir bagian utara. Inskripsi yang mengandung namanya ditemukan pada makam penggantinya Hor-Aha dan Djer,[2] yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang ibu atau istri dari Hor-Aha.
Makamnya berada di antara dua ruang tersambung (B17 and B18) ditemukan di wilayah Umm el-Qa'ab, Abydos. Makam ini berlokasi di dekat makam Ka yang memerintah Tinis sebelum dia.
Selama musim panas tahun 1994, para penggali tanah dari ekspedisi Nahal Tillah di selatan Israel menemukan serpihan keramik yang terukir dengan tanda serekh Narmer, individu yang sama dengan yang ada di pelat Narmer yang ditemukan oleh James E. Quibell di Mesir Hulu.
Galeria
Patung alabaster yang bertuliskan nama Narmer pada alasnya. Benda ini disimpan di Museum Ägyptisches Berlin.
Sebuah segel kendi dari tanah liat yang berasal dari masa raja Narmer.