Yuya (kadang Iouiya, juga dikenal sebagai Yaa, Ya, Yiya, Yayi, Yu, Yuyu, Yaya, Yiay, Yia, dan Yuy)[1] merupakan seorang bangsawan Mesir yang tangguh selama Dinasti kedelapan belas Mesir (skt. 1390 SM). Ia menikahi Tjuyu, seorang bangsawati Mesir yang memiliki hubungan dengan keluarga kerajaan, yang memegang jabatan tinggi di hierarki pemeritahan dan agama. Putri mereka, Tiye, menjadi Istri Agung KerajaanAmenhotep III.[2]
Mereka juga mungkin adalah orang tua Ay,[3] seorang raja Mesir yang aktif di masa pemerintahan firaun Akhenaten, yang akhirnya menjadi firaun, sebagai Kheperkheprure Ay. Namun tidak ada bukti yang pasti mengenai kekerabatan Yuya dan Ay, walaupun tentu saja kedua pria tersebut berasal dari kota Akhmim.[4] Yuya dan Tjuyu juga diketahui memiliki seorang putra bernama Anen, yang memegang gelar Kanselir Mesir Hilir, Nabi Kedua Amun, imam kecil Heliopolis, dan Bapa Ilahi.[5]
Makam Yuya dan Tjuyu itu sampai ditemukannya Tutankhamun, salah satu yang paling spektakuler yang pernah ditemukan di Lembah Para Raja meski Yuya bahkan bukan seorang firaun. Meski situs pemakaman dirampok pada zaman purbakala, banyak benda yang tidak layak dijarah oleh para perampok tetap ada. Kedua mumi itu sebagian besar utuh dan berada dalam kondisi pelestarian yang menakjubkan. Wajah mereka khususnya relatif tidak terdistorsi oleh proses mumifikasi, dan memberikan wawasan yang luar biasa tentang penampilan sebenarnya almarhum saat hidup.