Nebtawyre Mentuhotep IV merupakan raja terakhir Dinasti kesebelas Mesir. Ia tampaknya menjadi pemimpin selama tujuh tahun periode Kanon Kerajaan Turin di mana tidak terdapat catatan raja.
Prasasti
Ia diketahui dari beberapa prasasti di Wadi Hammamat yang mencatat ekspedisi di pantai Laut Merah dan batu tambang untuk monumen kerajaan. Diduga ia adalah putra dari pemimpin sebelumnya.
Selain itu ia dibuktikan oleh prasasti di Wadi el-Hudi, di bawah kepemimpinan Wazir Antef.[4] Prasasti lain yang relevan ditemukan di Ayn Souchna.[5] Lokasi-lokasi ini adalah pelabuhan pementasan biasa untuk ekspedisi ke Sinai.
Meskipun ketidakjelasan Mentuhotep ini (ia basen dari daftar resmi raja di Abydos), prasasti menunjukkan organisasi dan susunan ekspedisi besar pada masa pemerintahannya. Pemimpin ekspedisi ke Wadi Hammamat selama tahun kedua pemerintahan Mentuhotep IV’ adalah Wazir Amenemhat yang diduga adalah calon Amenemhat I, raja pertama Dinasti Kedua Belas, dan ahli waris Mentuhotep.
Sebuah fragmen dari mangkuk yang ditemukan di Lisht Utara yang tertulis di luar dengan tituler resmi Mentuhotep IV, dan di bagian dalam dengan Raja Amenemhat I, ahli warisnya. Sejak dua prasasti yang ditorehkan di dalam gaya penulisan yang berbeda menurut Dorothea Arnold, menunjukkan bahwa Amenemhat telah menambahkan namanya ke kapal tua yang telah terdapat nama Mentuhotep IV.[6]
Akhir Pemerintahan
Beberapa ahli Mesir Kuno beranggapan bahwa Amenemhat telah merebut takhta kekuasaan setelah Mentuhotep IV meninggal tanpa keturunan. Saat ini tidak ada bukti arkeologi atau tekstual yang membuktikan bahwa Mentuhotep digulingkan oleh wazir atau bahwa ia menunjuk Amenemhat sebagai penggantinya. Baik mumi atau makamnya belum ditemukan sampai saat ini.
Referensi
Bacaan Selanjutnya
- W. Grajetzki, The Middle Kingdom of Ancient Egypt: History, Archaeology and Society, Duckworth, London 2006 ISBN 0-7156-3435-6, 25-26
