Keputusan Pemerintah Republik Indonesia tanggal 22 Agustus1945 tentang berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang telah dijelaskan dalam pidato radio tanggal 23 Agustus 1945 yang sekaligus menyerukan agar para pemuda mantan tentara PETA, HEIHO, dan lain-lainnya agar masuk menjadi anggota BKR sebelum Tentara Kebangsaan Indonesia terbentuk, maka serta merta pada hari itu juga seorang tampil pemuda yang bernama Kadim Prawirodirjo yang pernah menjadi cudancho atau Komandan Kompi Tentara PETA Sidoarjo dengan mengorganisasikan barisan-barisan yang hampir seluruhnya mantan prajurit-prajurit PETA dan HEIHO, dengan struktur dan susunan yang sama dengan Batalyon PETA, maka pemuda Kadim Prawirodirjo pada tanggal 19 September 1945 dengan bertempat di Sidoarjo membentuk sebuah Batalyon yang bernama Batalyon Tjipto dengan seorang pemuda yang bernama Tjipto sebagai Komandan Batalyon yang pertama, dengan wakil komandan Widjoyo Soejono (Jenderal TNI Purnawirawan).[1][2]
Batalyon Tjipto
Sejalan dengan kebijaksanaan dan ketetapan-ketetapan Komando Atas, baik mengenai nama Kode, nama Kesatuan, Organisasi, tugas-tugas maupun tempat kedudukan Batalyon Tjipto terjadi perubahan perubahan sebagai berikut:
Pada tahun 1946 menjadi Batalyon 3 TRI Resimen 33 yang berkedudukan di Dinoyo, Mojokerto.
Pada tahun 1948 menjadi Batalyon 118 Komando Pertahanan Surabaya yang berkedudukan di Ngoro, Jombang.
Pada pertengahan bulan November 1949 menjadi Batalyon 109 yang berkedudukan di Sidoarjo.
Pada bulan Juni 1950 menjadi Batalyon 29 yang berkedudukan di Jember.
Pada tanggal 12 April 2007 di Kota Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Diaktifkan lagi Brigif 16/Wira Yudha bermarkas di desa Gunung Klotok, Kota Kediri, Jawa Timur. Dan Yonif 511 berada di bawah kendali Brigif 16/Wira Yudha.
Peran Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar dalam Operasi Trisula
Batalyon pelaksana yang beroperasi di sektor B. Wilayah Blitar selatan secara keseluruhan merupakan daerah Operasi Trisula yang dilaksanakan Kodam VIII/Brawijaya. Menurut pola dislokasi pembagian sektor, Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar ditempatkan di sektor B yang meliputi beberapa kecamatan antara lain: Rejotangan, Kademangan, Suruhwadang, Maron dan Bakung. Sektor B pada perintah operasi penjajagan juga merupakan sektor konsolidasi dengan Batayon Infanteri 521/Dadaha Yudha Kediri yang menempati sektor A. Sedangakan Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar yang berada di sektor B juga berkonsolidasi dengan Batalyon Infanteri 521/Dadaha Yudha Kediri yang bertugas di sektor A. Pasukan yang dikerahkan oleh Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar berjumlah 920 personil yang terbagi dalam beberapa KO YON (Kompi Batalyon).
Penempatan pasukan sesuai dengan perintah pergeseran pasukan adalah sebagai berikut:
Posko Pasukan berada di Suruhwadang. Dengan penempatan KO YON pada pos-pos yang menjadi wilayah persiapan, maka pasukan telah siap untuk melaksanakan perintah operasi selanjutnya Komandan Batalyon 511/Dibyatara Yudha Blitar adalah Letkol Inf Soegodho dan Mayor Inf Moesli Soebagyo sebagai komandan dalam Operasi Pemadatan.