Wing Komando II/Harda Marutha (Wingko II Kopasgat) merupakan satuan setingkat Resimen/Brigade dan berada di bawah kendali Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara yang bermarkas di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.[1] Sebelumnya markas komando Wingko II Kopasgat berada di Lanud Abdulrachman Saleh, Singosari, Malang, Jawa Timur.[2][3]
Sejarah
Pada tahun 1985 Wing Paskhas dibubarkan, tetapi dibentuk lagi sejak tanggal 24 Maret 1999 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. SKEP/73/III/1999 tanggal 24 Maret 1999,[2] yang diresmikan oleh KSAU Marsekal TNI Hanafie Asnan yang mana organisasi sebelumnya ialah:
- Skadron 463 Paskhas/Trisula di Madiun
- Skadron 464 Paskhas/Nanggala di Malang
- Skadron 466 Paskhas/Pasopati di Makassar
- Flight "E" BS (Berdiri Sendiri) Paskhas di Yogyakarta
- Flight "f" BS Paskhas di Biak
Semangat untuk mengembangkan Organisasi Korpaskhas dengan rencana pembentukan/mengaktifkan kembali Resimen Penangkis Serangan Udara (PSU)dan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) yang ditandai dengan kedatangan 200 rudal panggul permukaan ke udara QW (QianWei)-3. Rudal Manpad QW-3 perorangan (diharapkan penambahan sekitar 300 unit lagi untuk Pam Sat Radar) Rudal QW-3 dilengkapi penjejak semi-active laser guidance, cocok untuk menggasak pesawat tempur maupun rudal lain dalam ketinggian rendah sampai dengan jarak 8 km. Memiliki bobot 13 kg dan kecepatan maksimum 750 km/jam. Senjata ini dipergunakan untuk menggantikan Triple gun buatan Hispano Suiza (Switzerland) tahun 1950-an dan DSHK 12,7 mm. Juga beberapa saat yang lalu diujicobakan PT Pindad senjata meriam pesawat direhab untuk dijadikan senjata berat darat untuk Korpaskhas.
Paskhas juga tengah berupaya mendatangkan 4 baterai PSU jarak pendek berupa Oerlikon kaliber 35 mm untuk hanud titik model komposit yang sudah terintegrasi antara rudal, meriam, radar dan pos komando taktis. Senjata ini sudah menggunakan teknologi tercanggih dan telah digunakan oleh banyak negara Eropa. Menurut rencana, senjata PSU ini akan ditempatkan di 3 Lanud Utama TNI-AU. Salah satu kelebihan utama lainnya untuk PSU Oerlikon kaliber 35 mm ini adalah kemampuannya untuk dapat dimobilisasi dengan pesawat Hercules C-130. TNI AU juga berencana untuk pembelian Rudal Jarak Sedang/JSe pengganti Rudal S-75/SA-2 guidelines.
Struktur organisasi
Berdasarkan Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Validasi Organisasi dan Tugas Korpaskhas dan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 6 Tahun 2013 tanggal tentang Validasi Organisasi Korpaskhas, maka tanggal 17 Oktober 2013 telah dilaksanakan pengukuhan atas organsasi dan tugas Korpaskhas yang baru yakni:
Wing Komando II Pasukan Khas (komposit) di Makassar
- Batalyon Komando 464/Nanggala di Malang
- Batalyon Komando 466/Pasopati di Makassar
- Batalyon Komando 468/Sarotama di Biak
- Detasemen Matra 2/Naga Pasa di Malang
- Detasemen Hanud 472/Kunta Wijayandanu di Makassar
- Kompi Senapan C Yonko 466/Paskhas di Kupang
Komandan
Wing Komando 2 Pasgat/Harda Marutha dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Kolonel, berikut di antaranya:
Lihat Pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
|
Komando Utama | Pimpinan | |
---|
Pembantu Pimpinan |
- Inspektorat Jenderal Angkatan Udara
- Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Udara
- Staf Intelijen Angkatan Udara
- Staf Personalia Angkatan Udara
- Staf Logistik Angkatan Udara
- Staf Operasi Angkatan Udara
- Staf Perencanaan dan Anggaran Angkatan Udara
- Staf Komunikasi dan Elektronika Angkatan Udara
- Staf Potensi Dirgantara Angkatan Udara
|
---|
| |
---|
Komando Utama Pembinaan | Komando Utama Operasi
| |
---|
Komando Pendidikan | |
---|
|
---|
Badan Pelaksana Pusat | Pusat | |
---|
Dinas Militer | |
---|
Pendidikan | |
---|
|
---|
Satuan Khusus | |
---|
|