Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Dikenal di Pasifik dengan nama leva (Samoa), toto (Tonga), serta vasa (Fiji).
Pemerian
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota bunga berdiameter 3–5 cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi.[butuh rujukan] Buah bintaro berbentuk bulat seperti telur. Panjang buahnya sekitar 5–10 cm. Ketika telah matang, buah bintaro berwarna merah cerah.[2]
Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Prancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Keracunan
Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun jika termakan.[3] Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang.[4]
Nama ilmiah Cerbera diambil dari nama anjing berkepala tiga dalam mitologi Yunani.
Galeri
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Bintaro.
Referensi