Batalyon Infanteri 726/Tamalatea |
---|
Aktif | 4 Juli 1964 |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Cabang | Infanteri |
---|
Tipe unit | Satuan Tempur |
---|
Peran | Pasukan Senapan |
---|
Bagian dari | Brigif 11/Badik Sakti |
---|
Markas | Jeneponto, Sulawesi Selatan |
---|
Julukan | Yonif 726/TML |
---|
Moto | Tidak Pernah Layu |
---|
Baret | Hijau |
---|
Maskot | Lipan |
---|
Ulang tahun | 4 Juli |
---|
Batalyon Infanteri 726/Tamalatea atau Yonif 726/TML adalah sebuah batalyon infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) organik Kodam XIV/Hasanuddin di bawah kendali Brigif 11/Badik Sakti.
Tamalatea berarti tidak pernah layu. Markas Batalyon, Kompi Markas, Kompi Senapan A, B dan Kompi Bantuan berada di Jl. Bulujaya, Bangkala Barat, Jeneponto, Sulsel. sementara Kompi Senapan C berada di Dusun Sanrego, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Menurut rencana, Yonif 726 akan dijadikan Yonif Mekanis Kodam XIV/Hsn. Saat ini Rantis Anoa yang dimilikinya baru terdapat 2 unit.
Sejarah
Pada awal 1952 terjadi permufakatan antara Panglima Teritorium VII Kolonel Gatot Subroto dengan unsur pejuang kemerdekaan, yakni Pemberontakan Rakyat Indonesia Sulawesi, dan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (Lapris) yang kemudian membentuk Batalyon Infanteri 721. Batalyon itu diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tertorium VII Nomor: KPTS/263/VII/1952, tanggal 28 April 1952, bermarkas di Palleko Polobangkeng, Takalar, dengan Komandan pertamanya Adalah Kapten Inf. M.Dg.Sibali.
Sesuai Kebijakan Kasad pada saat itu, diadakan reorganisasi batalyon Infanteri 721 menjadi batalyon Infanteri 718 ROI I yang berkedudukan di Makassar, Gowa dan Takalar. Setelah Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan/Tenggara (KDMSST) terbentuk, maka pada pertengahan 1957 Batalyon infanteri 718 ROI I di pecah menjadi batalyon L dipimpin Kapten Inf. M.Yasin Limpo dan batalyon M di komandangi Kapten Inf. H. Arsyad BZ. Reorganisasi berikutnya, batalyon L di lebur Menjadi Batalyon Hasanuddin-008 (HN 008) Lapris yang berkedudukan di Camba Ujung Lamuru.
Sesuai surat keputusan Pangdam XIV/ Hasanuddin Nomor: Skep/0072/VII/1964, Tanggal 4 Juli 1964, Batalyon Hasanuddin 008 Lapris di resmikan menjadi batalyon Infanteri 016/ Waspada dengan Komandan batalyon Kapten. Inf. Ibrahim Tulle, yang kemudian di jadikan sebagai hari lahir kesatuan ini. Nama Batalyon Infanteri 016/ Waspada kemudian di ubah menjadi Batalyon Infanteri 726/Tamalatea, Sesuai Surat Keputusan Pangdam XIV/Hasanuddin Nomor: Skep/29/III/1965/ tanggal 12 Maret 1965.
Komandan
Referensi