Batalyon Zeni Tempur 11
Batalyon Zeni Tempur 11/Durdhaga Wighra atau Yon Zipur 11/DW sebelumnya bernama Batalayon Zeni Konstruksi 11/Durdhaga Wighra adalah sebuah satuan bantuan tempur TNI-AD yang di bentuk pada 13 Juni 1959. Yonzipur 11/DW merupakan satuan yang berada di bawah kendali Kodam Jaya yang sebelumnya berada dibawah kendali Resimen Zeni Konstruksi Pusziad dan berkualifikasi konstruksi. Markas Yonzipur 11/DW di Jl. Kesatrian IV Matraman, Jakarta Timur.[1] Sesuai dengan fungsinya Yonzipur 11/DW melaksanakan fungsi Konstruksi baik di medan perang maupun di medan damai. Makna Lambang SatuanDurdhaga Wighra memiliki arti "Bekerja Keras dengan Semangat Gotong Royong dan Tidak Mengenal Menyerah". Lambang Semut Hitam menggambarkan di dalam bekerja pasukan Yon Zipur 11/DW mengedepankan kerjasama dan kegigihan hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Tugas Pokok
SejarahAwalnya pada Juli 1962, berdasarkan keputusan Menteri Hankam/Kepala Staf ABRI Jenderal TNI AH Nasution, satuan-satuan Yonzikon berada di bawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Dibentuk untuk Operasi Trikora (Tiga Komando Rakyat) merebut Irian Barat pada 1962-1963. Saat itu Kostrad memiliki enam Yonzi, yakni Yonzipur 7 Lintas Medan, Yonzipur 9 Lintas Udara (Para), dan Yonzipur 10 Amfibi. Selain itu juga memiliki Yonzikon 1, Yonzikon 2 Yonzikon 3. Kemudian pada November 1963, Menteri/Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani mengalih-kodal-kan tiga Yonzikon dari Kostrad ke Komando Pusat Zeni Angkatan Darat. Namanya diganti menjadi Yonzikon 11, Yonzikon 12, dan Yonzikon 13. Lalu Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani membentuk lagi Yonzikon 14 dan Yonzikon 15 untuk menghadapi Dwikora Ganyang Malaysia. Akhirnya lima Yonzikon ditugaskan membantu menumpas Gerakan 30 September (G30S) 1965/Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasalnya, Kodam Jayakarta belum memiliki satuan lapangan Zeni. Sehingga lima Yonzikon berada dalam BKO Kodam Jayakarta. Yonzikon 15 menempati markas bekas Yonzipur 8 di Lenteng Agung. Yonzipur 8 dipindahkan dari Jakarta ke Makassar menjadi bagian dari Kodam Hasanuddin. Usai seluruh Yonzi mengikuti Operasi Seroja Timor Timur tahun 1975-1978, TNI Angkatan Darat melakukan perampingan organisasi satuan lapangan. Tiga Yonzi dilikuidasi, yakni Yonzipur 6, Kowilhan III Kalimantan, Yonzipur 7 Resimen Zipur 1, Kostrad dan Yonzikon 15 Resimen Zikon 3 Pusziad. Markas bekas Yonzipur 7 Resimen Zipur 1 Kostrad di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, kini ditempati Batalyon Satria Sandi Yudha Kostrad. Dahulu dikenal dengan nama Batalyon Intelijen Tempur (Yonintelpur) Kostrad, merupakan satuan pasukan berkualifikasi khusus. Bekas markas Yonzikon 15, kini menjadi Kompi Zeni Jihandak Pusziad. Alih Kodal SatuanKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin acara Pengalihan Komando dan Pengendalian (Alih Kodal) Satuan Batalyon Zeni Konstruksi (Yon Zikon) 11/Durdhaga Wighra dari Kapusziad kepada Pangdam Jaya disertai perubahan nama dari Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW Menzikon Pusziad menjadi Batalyon Zeni Tempur 11/DW Kodam Jaya/Jayakarta. Acara tersebut dirangkaikan dengan acara laporan korps kenaikan pangkat 19 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI AD. Kegiatan digelar di Lantai Dasar Gedung E Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta[2] KomandanSaat Bernama Yonzikon 11/Durdhaga Wighra Resimen Zeni Konstruksi
Likuidasi dan Bernama Yonzipur-11/Durdhaga Wighra Kodam Jaya
Referensi
|