Monumen Trisula
Monumen Trisula adalah sebuah monumen untuk mengenang Operasi Trisula di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia; diresmikan pada tanggal 18 Desember 1972 oleh Deputi Kasad Letjen TNI Mochamad Jasin.[1][2] Monumen Trisula dibangun untuk memperingati dan mengenang tragedi pembantaian PKI di daerah Blitar, di mana satuan jajaran Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula (Brigif Linud 18) melaksanakan Operasi pembantaian PKI dipimpin langsung oleh Komandan Brigif Linud 18 pertama Kolonel Inf Witarmin.[3] Pada tahun 1968 di Blitar tepatnya di Desa Bakung terjadi aksi pembantaian sisa-sisa PKI yang melarikan diri ke daerah Blitar selatan. Pasukan Brigif linud 18/Trisula yang dipimpin oleh Kolonel Inf Witarmin bersama sama rakyat Blitar bekerjasama untuk menumpas PKI di Blitar Selatan.[4] Sebagai tanda peringatan aksi penumpasan ini di daerah Bakung, Kabupaten Blitar Selatan yang dijadikan Markas Komando operasi ini didirikan satu monumen yang diberi nama “ Monumen Trisula “ monumen ini juga dijadikan suatu tempat bersejarah di mana para prajurit yang masuk dalam jajaran yang baru masuk Yonif 511/Dibyatara Yudha dan Brigif Linud 18/Trisula melaksanakan napak tilas dan melaksanakan tradisi pembaretan Wing Lintas Udara serta melaksanakan renungan atas jasa-jasa yang telah dilaksanakan oleh para pendahulu Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula dan tidak sedikit dari masyarakat dan mahasiswa di Wilayah Jawa Timur yang melaksanakan napak tilas dan renungan suci di Monumen Trisula untuk mengenang aksi pembantaian PKI di Blitar Selatan. Lihat JugaReferensi
|