Prof.Wiranto Arismunandar (19 November 1933 – 19 Mei 2021) adalah Rektor Institut Teknologi Bandung masa jabatan tahun 1988-1997 dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ia merupakan kakak dari mantan Pangkostrad dan mantan Ketua KONI, Wismoyo Arismunandar dan kakak ipar dari Edi Sudradjat.
Kehidupan
Pada periode 16 Februari 1978 - 30 Mei 1979 Wiranto termasuk salah satu anggota Rektorium ITB yang dipimpin oleh Soedjana Sapi'ie, suatu masa di mana kelangsungan hidup ITB berada pada posisi genting, sebagai akibat dari gerakan mahasiswa ITB yang dianggap bertentangan dengan pemerintah. Rektorium dibentuk untuk mengisi kekosongan kepemimpinan ITB setelah Prof. Iskandar Alisjahbana selaku rektor ITB diberhentikan secara mendadak pada tanggal 14 Februari 1978.[1]
Masa jabatan sebagai Rektor ITB diembannya dalam periode 12 Desember 1988-7 Maret 1997 menggantikan Prof. Hariadi P. Soepangkat, Ph.D. yang sudah dua kali menjabat rektor sejak 1980 hingga 1988.[2] Dengan demikian, maka nama Wiranto Arismunandar tercatat dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor kesepuluhITB atau rektor ke dua puluh enam Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.[3]
Ketika menjadi Menteri Pendidikan Nasional, banyak peristiwa demonstrasi mahasiswa menuntut Soeharto untuk turun dari jabatannya pada periode ketujuh yang semakin marak. Salah satu komentarnya yang kontroversial saat itu adalah banyaknya mahasiswa yang amatiran dalam berpolitik dan larangan untuk berdemonstrasi.[4][5]
Kehidupan pribadi
Wiranto Arismunandar menikah dengan Sekarningroem Wirakusumah (Jooce) yang merupakan anak dari Momon Wirakusumah dan dikaruniai 6 orang anak, yaitu: Roy Indiarto (alm), Stefina, Savarina, Mira Marina, Ariati, dan Budiarto.[butuh rujukan]
^Periode 1950-1959 sebelum ITB diresmikan, kampus Jl. Ganesha Bandung merupakan lokasi Fakultas Teknik dan FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) Universitas Indonesia. Tanggal 2 Maret 1959 kedua fakultas tersebut beserta seluruh sumber dayanya baik berupa prasarana fisik, staf pengajar, staf administrasi, dan mahasiswanya dipisahkan dari Universitas Indonesia dan diresmikan sebagai Institut Teknologi di Kota Bandung. Beberapa tahun kemudian Universitas Indonesia mendirikan Fakultas Teknik dan FIPIA yang baru (1960-1963) di Jakarta.
^"Di Sini Pak Djon". Majalah Tempo. 25 Februari 1978. Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, bekas rektor ITB yang dibebastugaskan oleh Menteri P & K hari Selasa 14 Februari lalu. Sebab Iskandar telah menyerah-terimakan jabatannya kepada suatu Rektorium yang diketuai Dr Soedjana Sapi'ie, hari Kamis 16 Februari.
^"Senin pekan ini Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, M.S.M.E. dilantik Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof. Soekadji Ranuwihardjo, M., sebagai Rektor ITB periode 1988-1992" dikutip dari Majalah Tempo edisi 17 Desember 1988.[1][pranala nonaktif permanen]