Bahasa Melayu Bacan, berbeda dengan varietas utama Melayu Maluku Utara yang merupakan bahasa kreol; bahasa ini lebih mirip dengan bahasa Melayu Brunei.[21]
Bahasa Melayu Papua (Vanimo), dituturkan sebagai bahasa perdagangan di Vanimo; merupakan bentuk bahasa yang sama dengan bahasa Melayu Papua yang dituturkan di Indonesia.[44]
Bahasa Melayu Kuno atau Melayu Tua (Old Malay) adalah nama yang digunakan untuk menyebut suatu bahasa yang tertulis pada beberapa prasasti yang berasal dari abad ke-7 hingga abad ke-10 M yang ditemukan di Sumatra dan Jawa. Sebagian besar prasasti yang menjadi sumber korpus (bukti tertulis) Melayu Kuno berkaitan dengan sejarah Kerajaan Sriwijaya. Nama "Melayu Kuno" menunjukkan bahwa bahasa ini merupakan pendahulu dari bahasa Melayu Modern dan bahasa Melayu Klasik, tetapi para ahli memiliki pandangan berbeda terhadap hal tersebut, begitu pun terhadap persoalan apakah bahasa ini adalah salah satu anggota rumpun bahasa Melayik.[45]
Bahasa Melayu Klasik adalah tahap dari bahasa Melayu yang mulai dituturkan pada abad ke-14 hingga abad ke-18, oleh Kesultanan Melaka, Kesultanan Aceh, dan sejumlah entitas politik lainnya yang ada di Nusantara. Bahasa ini ditulis dengan abjad Jawi, yaitu sistem penulisan yang berasal dari abjad Arab. Bahasa ini merupakan perkembangan lanjutan dari salah satu dialek bahasa Melayu Kuno.[46]
^Bunce, Pauline (2012). Out of Sight, Out of Mind… and Out of Line: Language Education in the Australian Indian Ocean Territory of the Cocos (Keeling) Islands (dalam bahasa Inggris). Multilingual Matters. hlm. 37–59. ISBN978-1-84769-749-3.
^Clynes, A. (2014). Brunei Malay: An Overview. In P. Sercombe, M. Boutin, & A. Clynes (Eds.), Advances in Research on Linguistic and Cultural Practices in Borneo (pp. 153–200). Phillips, ME: Borneo Research Council. Draf pra-publikasi tersedia di http://fass.ubd.edu.bn/staff/docs/AC/Clynes-Brunei-Malay.pdf
^Sakai, Minako (2009). "Reviving Malay Connections in Southeast Asia". Dalam Cao, Elizabeth; Morrell. Regional Minorities and Development in Asia(PDF) (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 124. ISBN978-0-415-55130-4. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2014-10-13.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Arman, Dedi (8 June 2014). "Perkembangan Bahasa Melayu". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 28 December 2020. Pemindahan ini merupakan permulaan dari suatu periode dalam pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu, yaitu zaman Kerajaan Riau dan Lingga. Dalam periode inilah bahasa Melayu memperoleh ciri ke-Riau-annya, dan bahasa Melayu Riau inilah yang merupakan cikal bakal bahasa Nasional Indonesia yang dicetuskan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ...Selama keberadaan kerajaan ini hampir 200 tahun lamanya, ada tiga momentum yang penting sekali bagi perkembangan dan persebaran bahasa Melayu Riau, yaitu tahun 1808, ketika Raja Ali Haji lahir; tahun 1857, ketika Raja Ali Haji menyelesaikan bukunya yang berjudul Bustanul Katibin, suatu tatabahasa normatif bahasa Melayu Riau; dan tahun 1894, ketika percetakan Mathba’atul Riauwiyah atau Mathba’atul Ahmadiyah didirikan. Pengoperasian percetakan Mathba’atul Riauwiyah ini sangat penting karena melalui buku-buku dan pamflet-pamflet yang diterbitkannya, bahasa Melayu Riau tersebar ke daerah lain di Kepulauan Nusantara.
^"Tamiang". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 17 Juni 2021.
^Bahasa Melayu Berau di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
^Khaliffitriansyah; Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima; Oktarina, Dwi; Kurniawati, Dewi Septi; Dwijaya, Edwin (2018). Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima, ed. Kamus Bahasa Melayu Bangka-Indonesia(PDF) (edisi ke-1). Pangkal Pinang: Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. hlm. ii.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Napsin, Syahrul (1986). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Belitung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Allen, Robert B.; Hayami-Allen, Rika (2002). "Orientation in the Spice Islands"(PDF). Dalam Macken, Marlys. Papers from the Tenth Annual Meeting of the Southeast Asian Linguistics Society, 2000 (dalam bahasa Inggris). Tempe: Arizona State University, Program for Southeast Asian Studies. hlm. 21. ISBN1-881044-29-7. OCLC50506465.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^Klamer, Marion (2014). "The Alor-Pantar languages: Linguistic context, history and typology.". Dalam Klamer, Marian. Alor Pantar languages: History and Typology (dalam bahasa Inggris). Berlin: Language Sciences Press. hlm. 5–53. doi:10.17169/FUDOCS_document_000000020993. ISBN9783944675602.
^Kluge, Angela Johanna Helene (2014) (dalam bahasa en). A grammar of Papuan Malay (Tesis PhD).
^Velzen, Paul van (1995). "Sone notes on the variety of Malay used in Serui and vicinity". Dalam Connie Baak; Mary Bakker; Dick van der Maij. Tales from a concave world : liber amicorum Bert Voorhoeve (dalam bahasa Inggris). Department of Languages and Cultures of South-East Asia and Oceania, Leiden University. hlm. 311–43. ISBN9073006066.
^Wurm, Stephen A.; Mühlhäusler, Peter; Darrell T., Tryon, ed. (1996). Atlas of languages of intercultural communication in the Pacific, Asia and the Americas (dalam bahasa Inggris). hlm. 682.
^Tadmor, Uri (16–17 June 2001). Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang Malay. 5th International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics (dalam bahasa Inggris). Leipzig.
^Daftar kata dialek Melayu Sarawak: dialek Melayu Sarawak-bahasa Malaysia, bahasa Malaysia-dialek Melayu (dalam bahasa Melayu) (edisi ke-2). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 1998. ISBN9836263241.
^Adelaar, K. Alexander (2000). "Malay: A Short History". Oriente Moderno (dalam bahasa Inggris). 19 (2): 234. JSTOR25817713.
^"เรื่องความเป็นมาของศาสนาอิสลามในประเทศไทย" (dalam bahasa Thai). Thailand: Aksorn. 28 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2016. Diakses tanggal 28 September 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Abdonloh Khreeda-Oh; Hishamudin Isam; Mashetoh Abd Mutalib (January 2022). "The Borrowing Processes of Thai Language in Patani Malay Dialect in Thailand". International Journal of Multidisciplinary Research and Analysis (dalam bahasa Inggris). 05 (1): 16. doi:10.47191/ijmra/v5-i1-02.
^Stell, Gerald (2007). "From Kitaab-Hollandsch to Kitaab-Afrikaans: The evolution of a non-white literary variety at the Cape (1856-1940)". Stellenbosch Papers in Linguistics (PDF) (dalam bahasa Inggris). Stellenbosch University. 37. doi:10.5774/37-0-16.
^Edwards, E. D.; Blagden, C. O. (1931). "A Chinese Vocabulary of Malacca Malay Words and Phrases Collected between A. D. 1403 and 1511 (?)". Bulletin of the School of Oriental Studies, University of London (dalam bahasa Inggris). 6 (3): 715–749. doi:10.1017/S0041977X00093204. JSTOR607205.