Starwood memiliki cikal bakal dari Hotel Investors Trust, sebuah dana investasi lahan yasan (REIT) yang didirikan pada tahun 1969 dan bergerak di bidang hotel. Perusahaan tersebut dalam ambang kebangkrutan ketika dibeli oleh Barry Sternlicht, pemilik REIT bernama Starwood Capital, pada tahun 1995. Setahun sebelumnya, Starwood Capital baru saja membeli merek Westin Hotels & Resorts melalui kerjasama dengan Goldman Sachs dari perusahaan kontruksi Jepang bernama Aoki Corporation seharga $537 juta.[7]
Pada tahun 1998, Starwood membeli ITT Corp. seharga $13,6 miliar.[8] ITT Corp. memiliki merek-merek hotel terkenal seperti ITT Sheraton (sekarang Sheraton Hotels & Resorts), ITT Sheraton Luxury Collection (sekarang The Luxury Collection), dan Four Points by Sheraton. The Luxury Collection mencakup hotel legendaris St. Regis New York, dan, dibawah kepemilikan Starwood, St. Regis dicetuskan sebagai merek hotel mewah baru bernama St. Regis Hotels & Resorts. Selain itu, di tahun yang sama, Starwood juga meluncurkan W Hotels, merek hotel mewah yang menargetkan kaum muda-mudi.[9]
Pada tahun 2005, Starwood mendirikan merek Aloft Hotels, hotel menengah dengan fokus pada kaum muda-mudi. Merek ini merupakan versi ekonomi dari W Hotels, dan diusung dengan nama "Aloft, a Vision of W Hotels".[10] Di tahun yang sama, mereka juga membeli Le Méridien, merek hotel kelas atas dengan desain khas Prancis yang dahulu didirikan oleh maskapai Air France, seharga $225 juta.[11]
Pada tahun 2008, Starwood membuka properti pertama mereka dengan merek Element by Westin. Merek tersebut adalah sempalan dari Westin Hotels & Resorts, dengan konsep hotel ramah lingkungan yang ditargetkan untuk wisatawan jangka panjang.[12]
Pada tahun 2011, Starwood membeli saham mayoritas Design Hotels, koleksi hotel independen asal Jerman.[13]
Pada April 2015, Starwood meluncurkan merek Tribute Portfolio, yang mencakup hotel-hotel independen kelas atas. Tribute Portfolio dapat dilihat sebagai sempalan The Luxury Collection dengan harga lebih terjangkau.[14]
Pada 23 September 2016, Starwood dibeli oleh Marriott International dengan total transaksi sebesar $13,6 miliar.[15]. Sebelumnya, perusahaan-perusahaan perhotelan lain seperti Hyatt dan InterContinental Hotels Group disebutkan sebagai calon pembeli.[16] Transaksi ini menjadikan Marriott International sebagai perusahaan perhotelan terbesar di dunia, dengan total properti lebih dari 5.700, mencakupi 1,1 juta kamar, dan tersebar di 30 merek.[17]
Merek
Starwood mengelola dan mewaralabakan hotel-hotel mereka melalui 11 merek,[18] yakni:
Aloft Hotels: Merek hotel menengah yang ditargetkan untuk kaum muda-mudi, merupakan versi ekonomi dari W Hotels.
Design Hotels: Koleksi hotel independen kelas atas asal Jerman.
Element by Westin: Merek hotel menengah yang ditargetkan untuk wisatawan jangka panjang
Four Points by Sheraton: Merek hotel menengah, sebelumnya bernama "Sheraton Inn" dan dianggap sebagai versi ekonomi dari Sheraton.
Program loyalitas Starwood bernama Starwood Preferred Guest (SPG). Program ini membolehkan pendaftar untuk mengakumulasikan poin saat menginap di seluruh hotel yang bermerek Starwood. Selain itu, mereka juga mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu berdasarkan tingkatan yang mereka peroleh, termasuk waktu check-in dan check-out yang lebih longgar, sarapan gratis, dan peningkatan tipe kamar saat check-in.[19] SPG memiliki tiga tingkatan, yaitu:
Preferred: Diperoleh dengan mendaftar di program SPG.
Gold: Diperoleh dengan menginap sebanyak 10 kali atau selama 25 malam.
Platinum: Diperoleh dengan menginap sebanyak 25 kali atau selama 50 malam.
Pasca pembelian Marriott International atas Starwood, program SPG dihapuskan pada tanggal 18 Agustus 2018, dan seluruh anggotanya dipindahkan ke program Marriott Rewards (sekarang Marriott Bonvoy).[20]
Starwood di Indonesia
Starwood mengelola 23 hotel di Indonesia ketika mereka bergabung dengan Marriott International pada tahun 2016.
^Hotel pertama kali dibuka sebagai Sheraton Lagoon Nusa Dua Beach Hotel pada tahun 1991, Starwood mengganti nama properti menjadi The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, bagian dari merek The Luxury Collection, pada tahun 2006.
^Hotel pertama kali dibuka sebagai Sheraton Nusa Indah Hotel and Convention Centre pada tahun 1991, Starwood mengganti nama properti menjadi The Westin Resort Nusa Dua Bali pada tahun 2003.
^"ITT Accepts Starwood's Offer". Atlanta Journal-Constitution. Associated Press. October 21, 1997. hlm. D6. Diakses tanggal March 24, 2022 – via Newspapers.com.
^"News & Events". Development.starwoodhotels.com. 2013-04-04. Diakses tanggal 2023-09-16.