Mövenpick Hotels & Resorts adalah perusahaan pengelola hotel kelas atas yang berasal dari Swiss. Didirikan pada tahun 1973 oleh Mövenpick Group, perusahaan ini awalnya merupakan pengembangan dari usaha rumah makan yang terkenal karena menjajakan es krim. Selama beberapa dekade, saham mayoritas perusahaan dimiliki oleh Mövenpick Holding AG, dengan Kingdom Holding Company sebagai pemegang saham minoritas. Sejak tahun 2018, kepemilikan penuh perusahaan berada di tangan Accor, konglomerat hotel asal Prancis.[2]
Sejarah
Mövenpick Hotels & Resorts memulai sejarahnya dari Mövenpick Group, perusahaan pengelola jaringan rumah makan siap saji di Swiss yang didirikan oleh Ueli Prager pada tahun 1948. Nama rumah makan tersebut terinspirasi oleh camar (Möwe dalam bahasa Jerman) yang terbangnya lincah, sehingga mencerminkan kesigapan rumah makan dalam melayani pelanggan. Salah satu daya tarik menonjol rumah makan Mövenpick adalah menu es krim mereka. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1963, Mövenpick Ice Cream awalnya hanya diperuntukkan untuk pelanggan rumah makan, namun, per tahun 1974, Mövenpick Group mulai melisensikan penjualan es krim kepada perusahaan lain. Pada tahun 2003, Nestlé membeli hak cipta atas Mövenpick Ice Cream dan memproduksi makanan tersebut melalui kerja sama dengan Froneri. Hingga saat ini, jaringan hotel dan Mövenpick Ice Cream masih berhubungan erat; hotel-hotel Mövenpick umumnya memiliki kedai yang menjual es krim.[3][4][5]
Hotel Mövenpick pertama dibuka pada tahun 1973 di Bandar Udara Zurich dan Regensdorf. Jaringan tersebut diperluas ke luar Eropa pada tahun 1976, dengan dibukanya Mövenpick Hotel Jolie Ville di Kairo. Mereka terus berkembang di Mesir sepanjang tahun 1980-an dan meluncurkan kapal pesiar bernama HS Radamis yang mengarungi Sungai Nil. Prager menjabat sebagai Ketua hingga tahun 1992, ketika dia memutuskan untuk pensiun dan pindah ke Britania Raya.[6]
Pada tahun 1997, Al-Walid bin Talal bin Abdul Aziz al-Saud, melalui Kingdom Holding Company, membeli saham sebesar 27% dari Mövenpick Holding. Saham tersebut ditingkatkan menjadi 33% pada tahun 2003.[7] Di bawah Kingdom Holding Company, Mövenpick berkembang pesat di wilayah Timur Tengah dan Afrika; mereka disebutkan sebagai "jaringan hotel yang berkembang paling cepat di Timur Tengah" menurut World Travel Market.[8] Pembukaan hotel Mövenpick di Madinah memberikannya reputasi sebagai "hotel jemaah haji".[9]
Pada tahun 2010, Mövenpick menjalin kerja sama dengan Green Globe untuk meningkatkan unsur keberlanjutan dalam setiap operasional hotel.[10] Per tahun 2016, 63 properti Mövenpick telah disertifikasi oleh Green Globe.[11]
Pada bulan April 2018, Accor mengumumkan pembelian keseluruhan saham Mövenpick Hotels yang dipegang oleh Mövenpick Holding dan Kingdom Holding Company. Transaksi tersebut bernilai CHF560 juta (€482 juta).[12]
Mövenpick di Indonesia
Hingga tahun 2024, Accor mengelola 3 hotel di Indonesia melalui merek Mövenpick.