Kota Administrasi Jakarta Timur
Jumlah penduduk Jakarta Timur pada tahun 2018 berdasarkan data BPS DKI Jakarta 2019 adalah 3.111.928 jiwa, termasuk 365 jiwa warga negara asing (WNA).[2] Sementara pada akhir tahun 2023, penduduk Jakarta Timur berjumlah 3.314.396 jiwa dengan kepadatan 17.199 jiwa/km2.[1] GeografiDahulu Jakarta Timur masih berupa rawa-rawa. Secara administratif, wilayahnya terdiri atas 10 kecamatan, 65 kelurahan, 673 rukun warga dan 7.513 rukun tetangga dan dihuni tidak kurang dari 1.959.022 jiwa (2000), di mana 1.044.857 jiwa laki-laki dan 914.175 jiwa perempuan dan jumlah ini mengalami peningkatan cukup signifikan pada 2017 yakni 2.892.783 jiwa dan 3.111.928 jiwa pada tahun 2018, sekaligus merupakan jumlah penduduk terbanyak di DKI Jakarta.[2] Kota ini memiliki wilayah seluas 188,03 km² (menurut Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur)[5] (menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta)[6] dengan kepadatan mencapai 15.384,69 jiwa per km², menjadikannya kota administrasi terluas di provinsi DKI Jakarta. Kota ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2,4% per tahun dan pendapatan per kapita sebesar Rp 5.057.040,00. Kantor Walikota Jakarta Timur hingga akhir tahun 1990-an berada di wilayah kecamatan Jatinegara, tepatnya di Jalan Jatinegara Timur nomor 55[7] yang saat ini dipergunakan untuk kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta.[8] Baru pada sekitar tahun 2000-an kantor Walikota dipindahkan ke wilayah Penggilingan, di wilayah kecamatan Cakung. Alamat Kantor Wali Kota Jalan Dr. Soemarno No. 1 Penggilingan, Cakung. Jakarta Timur juga terdapat salah satu penjara terbesar di Indonesia yaitu LP Cipinang yang berlokasi di kecamatan Jatinegara, dan wilayah ini juga dilalui oleh proyek Banjir Kanal Timur. Iklim dan CuacaDaerah ini sepanjang tahun selalu beriklim panas dengan suhu rata-rata sepanjang tahun sekitar 27 °C. Terdapat lima sungai mengaliri Kota Administrasi Jakarta Timur. Sungai-sungai tersebut antara lain Ciliwung, Kali Sunter, Kali Malang, Cipinang, dan Cakung Drain di bagian utara wilayah ini. Sungai-sungai tersebut pada musim puncak hujan pada umumnya tidak mampu menampung air sehingga beberapa kawasan tergenang banjir. Tahun 2007 curah hujan rata-rata mencapai 243,14 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Februari yakni 1.081,4 mm. Tekanan udara sekitar 1.617,9 MBS dan kelembapan udara rata-rata 77,67 persen. Kecepatan angin 3,42 MSE serta arah angin pada bulan Januari–Maret ke arah utara, April-September ke arah timur laut dan Oktober–Desember ke arah barat, arah angin Oktober–Desember sering menimbulkan hujan lebat seperti halnya wilayah-wilayah lain di Indonesia.[9] PemerintahanWali KotaYang menjabat sebagai wali kota Jakarta Timur saat ini ialah Muhammad Anwar, ia dilantik menggantikan Bambang Musyawardana oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan pada tanggal 5 Juli 2018 di Balai Agung, Balaikota Provinsi DKI Jakarta. Sementara untuk jabatan wakil wali kota Jakarta Timur telah berganti sebanyak tiga kali. Pada awal kepemimpinan Anwar, ia didampingi oleh Uus Kuswanto, yang menjabat hingga 2020. Kemudian, ia digantikan oleh Hendra Hidayat hingga bulan Maret 2023. Selanjutnya jabatan wakil wali kota selanjutnya diberikan kepada Iin Mutmainnah, mulai Maret 2023 hingga sekarang. Sebelumnya, Iin menjabat sebagai sekretaris kota Jakarta Barat.[10]
Dewan PerwakilanDPRD Provinsi DKI Jakarta memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Selain itu DPRD Provinsi DKI Jakarta juga memberikan pertimbangan terhadap calon wali kota/bupati yang diajukan oleh Gubernur.[11] Berbeda dengan DPRD Provinsi lainnya, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.[11] Saat ini anggota DPRD DKI Jakarta terdiri dari 106 anggota yang dipilih berdasarkan daftar terbuka dari partai dalam pemilihan umum legislatif. Pemilihan dilakukan setiap lima tahun sekali bersamaan dengan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah seluruh Indonesia. Pemilihan umum terakhir dilaksanakan pada 17 April 2019. Dewan ini berkantor di Gedung DPRD DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. Pimpinan DPRD DKI Jakarta terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD DKI Jakarta yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 26 Agustus 2019 oleh Plt. Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta. Komposisi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik di mana PDI Perjuangan adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 25 kursi.[12][13][14] KecamatanKota Administrasi Jakarta Timur memiliki 10 kecamatan dan 65 kelurahan dengan kode pos 13110 hingga 13960.[15][16] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Timur, adalah sebagai berikut:
PendidikanData pemerintah DKI Jakarta tahun 2020 mencatat, jumlah sekolah dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas di Jakarta Timur sebanyak 1.844 sekolah. Jumlah sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak sebanyak 623 sekolah, 20 sekolah negeri dan 603 sekolah swasta. Tingkat Sekolah Dasar sebanyak 640 sekolah, 439 sekolah negeri dan 201 sekolah swasta. Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama berjumlah 264 sekolah, 95 sekolah negeri dan 169 sekolah swasta. Kemudian untuk tingkat Sekolah Menengah Atas sebanyak 123 sekolah, 40 sekolah negeri dan 83 sekolah swasta. Dan untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 194 sekolah, 21 sekolah negeri dan 173 sekolah swasta.[17] Data tahun 2022, tingkat perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi termasuk Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi, hingga Akademi, terdapat 87 perguruan tinggi di Jakarta Timur. Adapun rinciannya yakni 1 perguruan tinggi negeri, 82 perguruan tinggi swasta, dan 4 perguruan tinggi kedinasan.[18] Beberapa diantaranya ialah Universitas Negeri Jakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Universitas Islam Djakarta (UID), Universitas Darma Persada, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Institut Bisnis Nusantara (IBN), Akademi Keperwatan Pasar Rebo Jakarta, STMIK Nusa Mandiri, Universitas Binawan, STIE Swadaya, Sekolah Tinggi Ilmu Maritim AMI dan lainnya. PariwisataObjek WisataWisata Belanja
Wisata BudayaKesehatanTransportasiAngkutan daratKarena terletak di wilayah terkurung oleh daratan, Jakarta Timur mempunyai jalan tol yang membentang berbagai kecamatan seperti Jalan Tol Lingkar Dalam, Jalan Tol Lingkar Luar, Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, Jalan Tol Jakarta–Cikampek, dan Jalan Tol Jagorawi yang menghubungkan berbagai tujuan di Jabodetabek maupun berbagai kota di Pulau Jawa. Terminal Pulo Gebang di Kecamatan Cakung merupakan pintu gerbang utama di Provinsi DKI Jakarta bagi angkutan bus intrapulau Jawa (jalur utara serta tengah Pulau Jawa) maupun antarpulau seperti Pulau Sumatra dan Bali melalui jalur darat yang terintegrasi layanan bus raya terpadu (BRT) Transjakarta seperti Koridor 11, menghubungkan Halte Pulo Gebang dengan Kampung Melayu. Terminal bus utama lainnya adalah Terminal Kampung Rambutan di Kecamatan Ciracas yang melayani layanan angkutan bus intrapulau Jawa terutama di lintas selatan Pulau Jawa serta sebagian besar intrapulau Sumatra dan Bali beserta angkutan bus perkotaan Jabodetabek dan layanan bus raya terpadu (BRT) Transjakarta seperti Koridor 7 dan Koridor 10D di Halte Kampung Rambutan. Terminal Kampung Rambutan terintegrasi dengan layanan lintas rel terpadu LRT Jabodebek di Stasiun Kampung Rambutan yang melayani Lin Cibubur dengan relasi Harjamukti–Dukuh Atas. Namun semenjak layanan bus intrapulau dan antarpulau dipindahkan ke Terminal Pulo Gebang, Terminal Pulo Gadung di Kecamatan Pulo Gadung hanya berfokus pada angkutan bus perkotaan Jabodetabek dan layanan bus BRT Transjakarta seperti Koridor 2, 2A, dan Koridor 4 di Halte Pulogadung 1 dan 2. Sedangkan Terminal Pinang Ranti di Kecamatan Makasar melayani angkutan perkotaan Jabodetabek yang terintegrasi dengan BRT Transjakarta Koridor 9 dan 9C di Halte Pinang Ranti. PerkeretaapianJakarta Timur mempunyai empat jalur kereta api utama yang membentang beberapa kecamatan seperti jalur kereta api Jatinegara–Cikampek, Jatinegara–Manggarai, Jatinegara–Rajawali, dan jalur kereta cepat Jakarta–Bandung yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Stasiun Jatinegara di Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu stasiun kereta api utama di kota administratif ini yang melayani layanan kereta api antarkota dan kereta api komuter Commuter Line, terutama di Commuter Line Cikarang. Stasiun kereta api utama lainnya adalah Stasiun Halim di Kecamatan Makasar melayani kereta cepat Whoosh, menghubungkan Jabodetabek dengan Bandung Raya. Selain stasiun kereta api utama, stasiun kereta api kecil melayani Jakarta Timur meliputi Stasiun Matraman, Pondok Jati, Klender, Klender Baru, Buaran, dan Cakung yang juga melayani kereta api komuter. Angkutan udaraMeskipun bandar udara utama untuk wilayah Jabodetabekjur adalah Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta di Kota Tangerang, Banten, Kota Jakarta Timur mempunyai satu-satunya bandar udara yang terletak di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Kecamatan Makasar melayani penerbangan sebagian intrapulau Pulau Jawa beserta antarpulau meskipun tidak sebanyak di Bandara Soekarno-Hatta dimana seluruh penerbangan internasional dilayani disitu, selain itu bandar udara ini juga penerbangan kenegaraan terutama kepala atau wakil kepala negara dan tamu negara yang melakukan kunjungan diplomatis di Indonesia. Referensi
Lihat pula
Pranala luar |