Hingga tahun 1949, berdasarkan Besluit Bestuurorganisatie Batavia en Ommelanden yang termuat di dalam Staatsblad tahun 1949 №64, Pasar Rebo termasuk bagian daripada Residensi Ommelanden van Batavia yang berpusat di Depok.[1] Pasar Rebo, bersama-sama dengan Mampang Prapatan, Pasar Minggu, dan Pondok Gede diberi status onder-distrik yang berada di bawah Distrik Kramat Jati.[2]
Statistik
Kependudukan
Kecamatan Pasar Rebo memiliki jumlah penduduk sebesar 208.108 jiwa (tahun 2015) dengan kepadatan penduduk sebesar 16.033 jiwa/km² dan laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2013-2015 yang mencapai 1,71 persen.
Berdasarkan komposisi jenis kelamin, kecamatan ini mempunyai komposisi penduduk laki-laki (104.931 jiwa pada 2015) lebih banyak daripada perempuan (103.177 jiwa pada 2015) yakni dengan rasio jenis kelamin sebesar 102, artinya bahwa dari setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.[3]
Wilayah dan penggunaan lahan
Luas wilayah kecamatan ini seluas 12,98 km2 (6,88 persen dari luas wilayah Kota Jakarta Timur) yang terbagi dalam 5 kelurahan, 53 RW dan 524 RT.[3] Persentase penggunaan lahan di kecamatan ini yang tertinggi adalah peruntukan pemukiman (71,85%) dan yang terkecil adalah peruntukan tanah pemakaman (0,45%) dan industri (5,33%).[4]
Batas wilayah
Kecamatan Pasar Rebo mempunyai batas wilayah sebagai berikut.[4]
Sebelah utara, berbatasan dengan Kecamatan Kramat Jati.
Sebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Ciracas.
Sebelum diterbitkannya peraturan tersebut, wilayah Kecamatan Pasar Rebo juga meliputi Kecamatan Ciracas dan Cipayung saat ini. Sehingga dahulu wilayah kecamatan ini terdiri dari 18 kelurahan, yakni 5 kelurahan yang ada saat ini (ada pada tabel di atas) dengan ditambah 5 kelurahan yang saat ini berada di Kecamatan Ciracas (Rambutan, Susukan, Ciracas, Kelapa Dua Wetan, dan Cibubur) beserta 8 kelurahan yang saat ini berada di Kecamatan Cipayung (Ceger, Bambu Apus, Lubang Buaya, Setu, Cilangkap,Cipayung, Munjul, dan Pondok Ranggon).