Istilah asli "Jabotabek" berasal dari akhir tahun 1970-an dan direvisi menjadi "Jabodetabek" pada tahun 1999 ketika Kota Depok tergabung dalam wilayah penyangga tersebut. Istilah “Jabodetabekjur” atau “Jabodetabekpunjur” disahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008,[2] meskipun nama Jabodetabek lebih sering digunakan.
Jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta, dengan luas 6,43768 km2 (2,48560 sq mi), adalah 31,24 juta menurut Sensus Penduduk Indonesia 2020,[3] menjadikannya sebagai kawasan terpadat di Indonesia, sekaligus kawasan perkotaan terpadat kedua di dunia setelahnya Tokyo. Proporsi penduduk nasional wilayah metropolitan Jakarta meningkat dari 6,1% pada tahun 1961 menjadi 11,26% pada tahun 2010.[4] Populasi tumbuh lebih jauh menjadi 31,53 juta menurut perkiraan resmi pertengahan tahun 2021.[5]
Kawasan ini merupakan pusat pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan perekonomian Indonesia. Ini telah menarik banyak orang dari seluruh Indonesia untuk datang, tinggal, dan bekerja. Kekuatan ekonominya menjadikan wilayah metropolitan Jakarta sebagai pusat utama keuangan, manufaktur, dan perdagangan negara. Dalam data tahun 2019, daerah tersebut memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$297,7 miliar, dengan PDB per kapita sebesar US$8,775. Kemudian Indeks Daya Beli sebesar US$978,5 miliar atau setara dengan 26,2% perekonomian Indonesia.
Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 10,5 juta orang tinggal di Jakarta, 3 juta orang di Kota Bekasi, 2,4 juta orang di Kota Depok, 1,8 juta di Kota Tangerang, 1,3 juta di Kota Tangerang Selatan, dan 1,1 juta orang di Kota Bogor. Populasi ini meningkat setiap tahunnya disebabkan besarnya urbanisasi dari seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun 2016. Menurut statistik tersebut, Jakarta akan memiliki 18 juta orang dan daerah-daerah penyangganya memiliki 25 juta orang.
Padanan istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Greater Jakarta yang berarti kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta. Populasinya pada tahun 2005 diperkirakan 18,5 juta orang, menempatkannya sebagai salah satu sepuluh besar wilayah metropolitan di dunia dan di Indonesia dan juga merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara. Berikut adalah populasi dari beberapa wilayah tersebut:
Pada tahun 2000, jumlah perjalanan di Jabodetabekpunjur sebanyak 29,2 juta perjalanan/hari. Persentase moda angkutan yang digunakan: bus 52,7%; mobil pribadi 30,8%; sepeda motor 14,2%; dan kereta api 2%. Perjalanan komuter dari Bodetabekpunjur ke Jakarta sangat bergantung pada fasilitas kereta api komuter dan jaringan jalan tol.
Jalan Tol
Saat ini antara Jakarta dengan wilayah Bodetabekpunjur telah dihubungkan oleh beberapa jaringan jalan tol, antara lain:
Secara umum, bus perkotaan di Jabodetabekpunjur atau Jadetabek yang dimana sebagai kota inti, terbagi menurut operator yang mengoperasikan yakni pemerintah daerah melalui badan layanan umum atau perusahaan daerah (seperti Transjakarta, BisKita (Trans Bekasi Patriot, Trans Pakuan, serta Trans Depok), Trans Anggrek, Trans Tangerang Ayo) yang berada di Jakarta Raya, dan juga swasta. Selain itu ada juga transportasi umum khusus wilayah penyangga yang akan melayani rute Kota Inti atau Satelit di Jakarta Raya yakni Primajasa, MGI, dan Bus dalam kota penyangga seperti TransPakuan, yang berada di Kota Bogor. Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berperan sebagai regulator pelayanan bus perkotaan yang dioperasikan oleh swasta.[10] Operasional bus perkotaan oleh swasta sendiri terbagi atas tiga layanan utama, yakni Transjabodetabek,[11][12]Jabodetabek Residence Connexion (JRC),[13] dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC).[14]
Terminal bus
Berikut ini adalah terminal bus utama yang melayani wilayah Jabodetabekpunjur:
Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, beserta bus ekspres Transjakarta, Trans Patriot, dan bus angkutan perkotaan Jabodetabek
Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah, dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, Trans Pakuan, angkutan kota, serta bus perkotaan Jabodetabek
Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek
Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, bus ekspres Transjakarta dan bus perkotaan Jabodetabek
Dari segi perkeretaapian, wilayah Jabodetabekpunjur melayani empat lintas kereta api utama bagi kereta api antarkota beserta kereta cepat berbagai tujuan di Pulau Jawa dan kereta api komuter Commuter Line. Jalur lintas kereta api utama dilayani wilayah Jabodetabekpunjur terbagi empat, yaitu:
^"Substansi-RTR-KSN". sitarunas.atrbpn.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)